Bangkok | Lapan6online.com | Penyebaran virus corona atau Covid-19 menjadi perhatian serius seluruh dunia. Orang yang meninggal karena virus ini semakin hari menunjukkan peningkatan. Sebarannya tak pandang bulu, dari negara yang dibilang maju sampai yang belum maju. Hingga kini tak ada tahu kapan pandemi ini akan berakhir.
Pandemi virus ini pun mulai menunjukkan dampak ekonomi terhadap dunia. Bahkan di tengah wabah ini banyak masyarakat dunia yang kini menjadi korban. Baik itu kehilangan nyawa hingga kehilangan sumber penghasilan.
Dengan adanya wabah ini berdampak pada kegiatan harian masyarakat. Pasalnya, untuk memutus rantai penyebaran Covid-19 pemerintah menggalakkan peraturan social distancing.
Akibatnya, jalanan serta toko-toko menjadi sepi. Bahkan membuat banyak perusahaan merumahkan pekerjaanya dan tak sedikit yang memberlakukan Pemutusan Hubungan Kerja (PHK) karyawannya.
Berdiam di rumah tanpa sumber penghasilan tentu tidak bisa mengisi perut. Sebagian masyarakat pun ada yang kelaparan hingga melakukan aksi nekat. Seperti halnya yang dilakukan oleh seorang pria berusia 20 tahun asal Thailand.
Dilansir brilio.net dari Bangkokpost, Rabu (15/4), pria ini membawa narkoba dan menyerahkan diri ke polisi agar dipenjara. Aksi nekatnya ini dilatarbelakangi karena ia kelaparan di tengah wabah corona atau Covid-19 ini.
Di tengah pandemi corona Covid-19 banyak karyawan yang dirumahkan hingga di-PHK oleh perusahaan tempatnya bekerja. Seperti halnya yang terjadi pada Chayapol Addin yang tinggal Thailand ini kehilangan pekerjaan sebagai tukang listrik, dilansir dari Bangkokpost, Rabu (15/4).
Tak memiliki pekerjaan, serta tak bisa kemana-kemana karena lockdown di wilayahnya ia pun tak bisa tinggal bersama kedua orang tuanya yang berada di Phatthalung.
Berdiam diri di rumah dan tidak memiliki makanan membuat Chayapol Addin kelaparan. Ia pun memutuskan untuk melakukan aksi nekat dengan membawa pil metamfetamin ke kantor polisi, Sabtu (11/4).
Aksi ini pun membuat polisi terkejut karena ia datang dengan pil lalu menyerahkan diri. Kepada polisi Chayapol Addin mengatakan bahwa ia kehilangan pekerjaan sebagai tukang listrik.
Thammasant Boonsong, wakil kepala kantor polisi Wichit di distrik Muang, Provinsi Kanchanaburi, Thailand mengatakan bahwa jika ia dipenjara setidaknya ia akan mendapat makanan secara teratur.
Dengan memiliki obat-obatan terlarang, membuat polisi curiga darimana ia mendapatkan barang tersebut. Hal ini pun membuat polisi mengawasinya dan menganggapnya memiliki masalah kesehatan mental dan berisiko membahayakan dirinya sendiri. (brilio.net)