Jakarta, Lapan6online.com : Jaringan Pemuda dan Mahasiswa Indonesia (JPMI), kembali menggelar aksi demonstrasi untuk yang ketiga kali di depan Gedung Kementerian Badan Usaha Milik Negara (BUMN).
Setelah sebelumnya membawa keranda mayat dan bendera kuning, kini JPMI menggelar sholat Jenazah dan membakar Keranda mayat di lokasi aksi. Sholat Jenazah digelar sebagai simbol matinya BUMN.
Tuntutan masih sama dengan sebelumnya, pertama, mempertanyakan peran dan fungsi BUMN di tengah defisit APBN. Kedua, meminta Menteri BUMN Erick Thohir membuka semua data perusahaan BUMN dari mulai Holding, Anak, Cucu sampai Cicit Perusahaan BUMN dan menjelaskan kepada publik, kenapa kementerian yang konsen di bidang usaha milik negara tersebut, masih meminta anggaran ke pemerintah.
Koordinator Presidium JPMI, Deni Iskandar mengatakan, pihaknya akan terus konsisten mendalami hasil kajian BUMN dan melakukan gerakan-gerakan demontrasi di Kementerian BUMN.
“Kami akan terus menyuarakan persoalan Defisit APBN serta Peran dan fungsi BUMN di tengah APBN Defisit. Sebab lembaga perusahaan negara ini, milik rakyat dan semuanya prosesnya harus transparan.” Kata Deni Iskandar kepada Lapan6online, Kamis (9/7/2020).
Tidak tanggung-tanggung, Deni menegaskan, BUMN di bawah kepemimpinan Menteri Erick Thohir tidak berfungsi sebagai badan usaha negara, tapi sebaliknya, hanya menjadi beban bagi negara.
“Buktinya, BUMN minta anggaran dari negara dalam bentuk PMN dan Dana Talangan yang sumbernya dari APBN. Padahal kita tahu semua bahwa, kondisi APBN sedang Defisit.” tandasnya.
Kondisi sempat memanas lantaran permintaan untuk dialog dan diskusi ditolak pihak Kementerian BUMN. Hingga berita ini dirilis, belum ada penjelasan dan tanggapan dari Kementerian Erick Thohir ini.
(H. Merah/RedHuge/Lapan6online)