OPINI | POLITIK
“Bukan hanya Muslim yang turut andil dalam aksi bela Palestina, namun kita bisa melihat di berbagai negara non-Muslim pun turut menyuarakan suaranya dalam aksi bela Palestina di negaranya masing-masing,”
Oleh : Jasmine Fahira,
JIKA media Barat selalu menyebutkan apa yang terjadi antara Israel dengan Palestina adalah ‘konflik’, namun kita sebagai Muslim meyakini bahwa ini merupakan penjajahan, genosida serta tindakan keji yang tidak bisa diterima dengan alasan apa pun.
Jika saat ini sebagian masyarakat membela Palestina atas dasar kemanusiaan, namun sebagai Muslim alasan yang cukup dijadikan sebagai penguat kita semua dalam membela Palestina karena Palestina merupakan tanah kaum Muslim yang harus kita bela sampai kapan pun.
Bahkan beredar penggalan kata “Tidak perlu menjadi Muslim untuk membela Palestina” menjadi cuitan yang digaungkan oleh banyak orang dalam membela Palestina. Bukan hanya Muslim yang turut andil dalam aksi bela Palestina, namun kita bisa melihat di berbagai negara non-Muslim pun turut menyuarakan suaranya dalam aksi bela Palestina di negaranya masing-masing.
Lalu bagaimana dengan kaum Muslim? Rasulullah SAW mengingatkan kita bahwa Muslim itu ibarat satu tubuh. Rasulullah SAW bersabda yang artinya, “Perumpamaan sesama kaum Mukminin dalam menjaga hubungan kasih sayang dan kebersamaan seperti satu tubuh, jika satu anggota merasakan sakit, maka akan membuat seluruh tubuhnya terjaga dan merasakan demam,” (HR Muslim No. 2586).
Sudah selayaknya sesama kaum Muslim itu saling membantu, karena memang satu kesatuan, karena sejak Rasulullah SAW mendiirkan negara Islam di Madinah, wilayah Islam tersebar di berbagai wilayah di dunia tapi bersatu di bawah komando Rasulullah SAW dan saling melindungi. Namun, tidak seperti saat ini yang terpecah-pecah dan tersekat-sekat dengan kepentingannya masing-masing.
Dengan melihat kondisi kaum Muslim saat ini banyak menyadarkan kita akan persatuan umat Muslim yang harus dikembalikan seperti masa kejayaan Islam dulu. Pasalnya, banyak umat Muslim yang menderita seperti di Suriah, Uyghur dan masih banyak lainnya yang membutuhkan bantuan kita semua namun bantuan yang diberikan belum bisa membantu secara menyeluruh.
Bahkan, yang paling mendesak yang meminta bantuan sesama Muslim itu warga Gaza Palestina yang terus digempur oleh zionis Yahudi secara brutal dan banyak sekali korban yang berjatuhan.
Mereka sangat membutuhkan bantuan negeri-negeri kaum Muslim untuk mengerahkan tentaranya guna menghadang para tentara zionis. Namun, belum ada satu negara Islam pun yang bisa mengerahkan bantuan tentaranya. Yang ada hanya dari kelompok-kelompok militan saja.
Bahkan anak Palestina menanyakan pertolongan dari negeri Arab yang notabennya secara wilayah sangat berdekatan dengan mereka. Namun seperti yang sudah saya sebutkan di awal bahwa saat ini negara Islam terpecah-pecah dengan kepentingannya masing-masing.
Bagaimana jika di akhirat nanti masyarakat Palestina meminta pertanggungjawaban kepada kita saudaranya sesama Muslim? Apa yang harus kita jawab?
Palestina saat ini sudah betul-betul membutuhkan bantuan militer, bantuan pengerahan tentara kaum Muslim, bantuan jihad demi membantu saudaranya. Seperti yang sudah dilakukan dulu oleh para penakluk Baitul Maqdis yang menggunakan cara tersebut untuk membebaskan Palestina.
Dengan jihad fii sabilillah, Palestina akan merdeka dan tidak akan lagi terjadi genosida yang kita lihat saat ini. Namun itu semua ada di tangan kaum Muslim, apakah masih tetap pada ego masing-masing atau berani berjuang demi umat Muslim dan kebangkitan Islam sehingga mau maju ke medan perang untuk menghancurkan kebrutalan kaum zionis Yahudi penjajah? [*]
*Penulis Adalah Anggota Komunitas Muslimah Menulis (KMM) Depok