Jakarta, Lapan6online.com : Badan Komunikasi Nasional Desa se-Indonesia atau BKNDI melaunching unit usaha berbentuk cafe di bilangan Asem Baris, Tebet, Jakarta Selatan. Cafe ini merupakan kedai kopi bertajuk “Coffe Shop – Desa Kita” sebagai bagian dari proyek percontohan program perekonomian BKNDI.
Ketua Umum BKNDI Isra A. Shanaky SHi MH mengatakan, lembaganya tidak hanya mengurus masyarakat dalam konteks umum, namun juga mengurus perekonomian masyarakat terutama dalam bidang koperasi yang ada di BKNDI.
Kabar baiknya, datang dari Kementerian Koperasi. Menurut Isra, lembaganya telah diberikan kepercayaan sebagai lembaga yang turut membangun ekonomi masyarakat, terutama meningkatkan ekonomi bagi Pelaku usaha kecil menengah atau UKM.
“Pertama-pertama BKNDI diberi peluang yang luar biasa, bahwa koperasi BKNDI memberi peluang menyalurkan dana dari kementerian, bisa juga menjadi lembaga penyalur untuk UKM yang ingin membuat usaha.” ujar Isra saat launching Coffe Shop-Desa Kita di Jakarta, Rabu (5/8/2020).
Cipta Lapangan Kerja
Menurut dia, dengan dilaunchingnya Coffe Shop Desa Kita, pertama usaha Cafe ini merupakan program untuk bagaimana organisasi membentuk atau mencipta lapangan kerja, tidak saja untuk pengurus dan anggota namun juga untuk masyarakat.
Kedua, bagaimana BKNDI memperbaiki rentang status ekonomi pengurus maupun status ekonomi masyarakat.
“Cafe ini dijadikan sebagai simbol percontohan untuk cafe-cafe di seluruh Indonesia. Kalau usaha ini bagus, kita bentuk lagi di beberapa daerah, kita akan berikan peluang itu ketika pemerintah menyalurkan bantuannya ke Koperasi BKNDI, karena ini merupakan contoh. Bukan cuma (cafe) ini, kita (juga) akan membuat gerobak-gerobak untuk usaha kecil dan menengah,” terangnya.
Menurut Isra, BKNDI tidak akan melakukan peminjaman berimbang atau berbunga. Tetapi BKNDI akan menerapkan peminjaman yang sifatnya bagi hasil. Nantinya akan disiapkan gerobak dan permodalan.
“Kemudian orang itu menjual, berapa untungnya, berapa yang harus dia setor ke koperasi dan untungnya kita bagi hasil,” tandas Isra.
Namun jika pedagang atau pelaku usaha kecil itu tidak mendapatkan keuntungan? kata Isra, maka tidak wajib bagi pedagang itu untuk setor ke koperasi. “Itu orientasi kita kesitu,” pungkasnya.
Apresiasi dari APP KTM Motorcycle
Sementata itu, Acara launching Coffe Shop ‘Desa Kita’ dihadiri oleh dua petinggi dari PT. Asean Motor Internasional selaku pemegang merek APP KTM Motorcycle, yakni Hengky Lesmana selaku Direktur Sales & Marketing didampingi langsung oleh Kepala Sales dan Marketing APP KTM, Marzuki.
Hengky menyatakan apresiasinya kepada BKNDI yang secara nyata telah memberikan sumbangsih kesejahteraan, tidak hanya kepada pengurus dan anggota, namun juga untuk masyarakat, dalam hal ini peluang usaha kecil menengah.
“Saya melihat visi misinya sama dengan APP KTM, karena kita, selain jualan sepeda motor roda tiga, tetapi visi untuk mengembangkan UMKM juga sama.” ucap Hengky saat diminta memberikan sambutan dalam launching Coffe Shop Desa Kita.
“Jadi buat saya, tetap sejalan, bukan dari sisi bisnis saja, tapi saya melihat ada tanggung jawab sosial yang bisa kita kembangkan bersama,” tandasnya.
(RedHuge/Lapan6online)