OPINI I POLITIK
“Kalau serius. Maka Megawati wajib pecat Jokowi dan Gibran untuk selamatkan Wibawa dan Marwah PDIP. Kalau tidak Mega takut Jokowi. PDIP semakin kehilangan muka,”
Oleh : Muslim Arbi
KETEGANGAN antara Megawati dan Jokowi belakangan ini makin memanas.
Rupanya perang terbuka semakin hari semakin terbuka antara Ketum PDIP vs Pertugas Partai semakin seru saja.
Meski sengit dan sengat sekali pertempuran itu. Akibat Jokowi jadikan Gibran putra nya sebagai Cawapres Prabowo. Padahal Jokowi dan Gibran adalah kader PDIP yang punya kewajiban dukung Capres PDIP. Ganjar Pranowo.
Tetapi, jika Megawati tidak berani memecat Jokowi dan Gibran dari PDIP sebagaimana Memecat Budiman Sujatmiko karena dukung Prabowo. Maka ketegangan itu diartikan publik sebagai sandiwara belaka.
Beta tidak ketegangan antara Megawati dan Jokowi itu sebagai sandiwara belaka?
Saat ini konstelasi Pencapresan 2024. Hampir final. Artinya dapat di pastikan. Pasangan Capres-cawapres hanya ada tiga. 1. Anies Baswedan – Muhaimin Iskandar, 2. Ganjar Pranowo – Mahfud MD dan 3. Prabowo Subianto – Gibran Rakabuming Raka.
Dan semua partai di Parlemen yang berjumlah 9 partai telah menentukan Capres – cawapres baik sendiri maupun gabungan partai-partai.
PDIP-PPP? mencalonkan Ganjar-Mahfud. Gabungan Gerindra, Golkar, Demokrat, PAN koalisi KIM (Bowo-Gibran?) Dan Nasdem – PKB – PKS koalisi KPP (Anies-Imin).
Dalam pertarungan politik dan kekuasaan itu biasa saja. Yang tidak biasa adalah antara Ibu Suri vs Anak Asuh? Megawati vs Joko Widodo.
Apakah pertarungan Megawati vs Jokowi itu serius atau hanya sekedar akal-akalan?
Kalau serius. Maka Megawati wajib pecat Jokowi dan Gibran untuk selamatkan Wibawa dan Marwah PDIP. Kalau tidak Mega takut Jokowi. PDIP semakin kehilangan muka.
Kalau Mega tidak pecat Jokowi-Gibran. Maka pemasangan Gibran sebagai Cawapres Prabowo adalah rekayasa Megawati – Jokowi untuk hancurkan Prabowo. Karena. Setelah Gibran di umumkan Cawapres Prabowo banyak pendukung Prabowo di akar rumput yang lari ke Anies.
Kalau ganggu pasangan Amin (Anies-Imin) dengan KPK atau Kejagung. Dua institusi itu terasa di bawah kendali Jokowi dan juga Megawati.
Sehingga jika Megawati tidak pecat Jokowi dan Gibran yang telah khianat dari garis partai itu dianggap publik sebagai rekayasa politik belaka. Ya. Sandiwara saja. Sawangan: 24 Oktober 2023. (*)
*Penulis Adalah Direktur Gerakan Perubahan dan Koordinator Indonesia Bersatu