“Dan jika dibutuhkan untuk menjawab tantangan tersebut dibutuhkan sinergi program dan evaluasi yang terencana, berjenjang dan kontinyu, mungkin saja Rakernas kita lakukan setiap tahun,”
Jakarta, Lapan6online.com – Pengurus Besar Taekwondo Indonesia (PBTI) sukses menggelar Rapat Kerja Nasional (Rakernas) tahun 2020 di Hotel Panisula, Jakarta, belum lama ini.
Rakernas diikuti oleh 34 Pengurus Propinsi (Pengprov) Taekwondo se-Indonesia. Selain pengurus propinsi, Rakernas kali ini juga istimewa karena dihadiri oleh para senior dan para mantan dewan guru serta sejumlah narasumber dari kemenpora, KONI, Bappenas dan Kementrian Keuangan.
Menurut Ketua Umum PBTI Letjen TNI (Purn) H. Thamrin Marzuki, pelaksanaan Rakernas ini telah sesuai dengan Pasal 22 dan Pasal 26 Anggaran Dasar, bahwa rapat kerja nasional ini wajib diselenggarakan minimal dalam satu kali masa kepengurusan.
Namun menurutnya, tidak menutup kemungkinan karena melihat perspektif kebutuhan dan komunikasi organisasi, maka penting rasanya jika memungkinkan Rakernas menjadi agenda rutin setiap tahun.
“Saya melihat begitu tinggi dan cepatnya dinamika dan perkembangan olahraga ini, yang membutuhkan kerjasama dan komitmen serta adjustment bersama antara PBTI dengan Pengprov terkait dengan kebijakan dan program kerja yang dijalankan PBTI, yang tentunya semuanya itu tidak akan efektif dilaksanakan, jika tidak mendapat support dari para pengurus propinsi diseluruh Indonesia,” katanya.
“Dan jika dibutuhkan untuk menjawab tantangan tersebut dibutuhkan sinergi program dan evaluasi yang terencana, berjenjang dan kontinyu, mungkin saja Rakernas kita lakukan setiap tahun,” sambungnya.
Ditambahkan Ketua Umum PBTI, selain pentingnya Rakernas sebagai bagian dari amanah yang disematkan kepada PBTI dalam rangka menginformasikan, sekaligus mensosialisasikan program kerja agar sinergis dengan program kerja Pengprov TI, Rakernas juga penting sebagai evaluasi terhadap hasil pencapaian program kerja yang telah dijalankan di dalam satu masa kepengurusan.
Menurut Ketua Umum PBTI, momentum rakernas ini menjadi sangat bermakna karena dapat dijadikan sebagai acuan strategis antara PBTI dan Pengurus Propinsi yang membutuhkan persepsi yang sama dalam memandang arah, prioritas tantangan program pembinaan dan pengembangan prestasi taekwondo Indonesia sesuai dengan amanah musyawarah nasional yang diagendakan kepada kepengurusan ini.
Dengan begitu, hasil Rakernas ini akan menjadi bagian dari perjalanan tata kelola organisasi dalam rangka menjaga komitmen soliditas dan sinergi organisasi antara PBTI dengan seluruh Pengprov TI.
“Saya berharap melalui Rakernas kali ini, sinergitas dan kolaborasi konstruktif tersebut, dapat terus terjaga dengan baik, guna mewujudkan peningkatan eksistensi, reputasi dan utamanya prestasi taekwondo Indonesia dalam masa kepengurusan PBTI di periode 2019 – 2023 ini,” ujar Thamrin.
Salah satu rangkaian pelaksanaan Rakernas TI Tahun 2020 ini adalah hadirnya beberapa narasumber yang mewakili institusi, yakni Direktur Keluarga, perempuan, anak pemuda dan olahraga Bapenas. Ibu Woro Siiti Nastuti, ST, MIDS, Deputi Bidang Peningktan prestasi Kemenpora Drs. Chandra Bhakti, MSi, Staf Ahli KONI Bidang Bela diri, Drs. Syamsudin Burhani, dan KAsubdit Anggaran Bidang Pendidikan dan Kepemudaan (PMK) Direktorat Jenderal Anggaran Kementerian Keuangan, yang disampaikan oleh Drs. Sudadi, MM dan Syahrul, SE, MSi.
Menurut Ketua Pelaksana, Kolonel Inf. Ruminta, kehadiran seluruh narasumber tersebut tujuannya adalah agar peserta Rakernas mendapat pembekalan berupa pengetahuan, sekaligus masukan mengenai arah dan sasaran program pemerintah. Khususnya terkait dengan prestasi olahraga dan kebutuhan serta tata kelola anggaran yang dilaksanakan oleh setiap cabang olahraga.
“Dengan hadirnya institusi atau lembaga pemerintah tadi, diharapkan PBTI dan Pengprov di seluruh Indonesia memiliki pandangan yang integratif mengenai komitmen stakeholders (Kemenpora, Bapenas, KONI dan Kemenkeu) itu dalam memberikan arah dan tugas kepada kita selaku pengurus. Utamanya agar kita mampu merumuskan dan mengimplementasikan arah dan target pembinaan, pengembangan dan prestasi olahraga (dalam hal ini cabor taekwondo) sesuai dengan prinsip dan tata kelola organisasi. Yakni akuntabel dan professional, efektif dan efisien serta sesuai dengan format garis kebijakan pemerintah dan induk organisasi olahraga,” ungkapnya.
Terbukti penjelasan mereka, mendapat antusiasme tinggi yang akhirnya memberikan kepada peserta selain pengetahuan juga masukan, termasuk rekomendasi terhadap berbagai permasalahan yang selama ini terjadi dan menjadi problem krusial dalam pengelolaan olahraga. Tidak terkecuali yang dialami oleh pengurus cabor taekwondo di pusat maupun di daerah.
Dalam Rakernas, juga dipaparkan hasil program dan rencana masing-masing bidang kedepan. Yakni Bidang Pembinaan dan Prestasi (Binpres), Bidang Organisasi, dan bidang Pendidikan, Latihan, Penelitian dan Pengembangan (Diklatbang). Dari hasil paparan tersebut, secara konstruktif, banyak respons, masukan dan hasil evaluasi yang menjadi komitmen bersama antara PBTI dan Pengprov TI yang akan menjadi acuan dalam pelaksanaan program kedepan.
Rakernas kali ini juga menjadi lengkap setelah secara khusus Ketua Umum KONI, Letjen TNI (Purn) Marciano Norman ikut hadir dan memberikan pembekalan singkat kepada seluruh peserta. Seperti diketahui, Bapak Marciano Norman sebelum menjabat sebagai Ketua Umum KONI, beliau adalah ketua Umum PBTI dua periode, yakni periode 2011 – 2015 dan 2015 – 2019.
Salah satu amanah penting yang diberikan oleh Ketua Umum KONI adalah meminta seluruh elemen pengurus, baik di Pusat dan seluruh daerah untuk menjaga soliditas organisasi. Hal tersebut mendapat penekanan penting karena menurutnya, tantangan mengelola organisasi dengan dinamika yang begitu tinggi tidaklah mudah. Menurutnya, dibutuhkan konsistensi, keterpaduan dan soliditas antar pengurus. Tanpa hal itu, menurutnya sulit taekwondo Indonesia bisa memproduksi sumber daya atlet yang maksimal dan berkualitas dalam jangka panjang.
Rakernas ditutup oleh Ketua Umum PBTI. Selain memberikan penekanan terkait hasil yang dicapai dalam Rakernas, Ketua Umum PBTI juga mengapresiasi atas berbagai pemikiran dan partisipasi kehadiran para pengurus propinsi di acara ini. Dirinya berharap semoga budaya konstruktivitas berorganisasi yang berisi saling mengevaluasi terus terjalin dan menjadi sinergi yang baik antara PBTI dengan Pengurus Propinsi di seluruh Indonesia. (JD)