“Kalau kita berdebat tentang yang disebut sekarang itu, kita bisa berdebat. Itu yang saya katakan. Mari kita perang pikiran. Perang pikiran yang dimaksud untuk mengurai dugaan DPR melakukan “akal-akalan” di balik pengguliran wacana revisi UU KPK,”
Jakarta, Lapan6Online : Wakil Ketua Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) menilai ada 70 pasal pada draf revisi UU 30/2002 tentang Komisi Pemberantasan Tindak Pidana Korupsi yang melemahkan KPK.
Atas dasar itu, mantan orang BIN itu menyatakan perang pikiran dengan DPR tentang upaya revisi UU KPK.
“Kalau kita berdebat tentang yang disebut sekarang itu, kita bisa berdebat. Itu yang saya katakan. Mari kita perang pikiran,” tantang Saut saat jumpa pers di gedung KPK, Kuningan, Jakarta Selatan, pada Kamis (12/9/2019).
Perang pikiran yang dimaksud untuk mengurai dugaan DPR melakukan “akal-akalan” di balik pengguliran wacana revisi UU KPK yang tidak memiliki urgensi apapun.
Selama perang berlangsung, Saut meminta proses revisi dihentikan terlebih dahulu dan menunggu anggota DPR baru dilantik.
“Jadi sekarang ini beradu argumentasi, beradu pustaka, literatur, naskah akademik. Oleh sebab itu, kita minta hentikan dulu, lantik dulu DPR-nya, mari kita bahas dari awal,” tegasnya.
Poin yang ditekankan dalam adu argumen ini adalah mengenai extraordinary crime. Apakah DPR menganggap kejahatan extraordinary crime seperti korupsi sudah berakhir.
“Kalau (sudah) enggak (ada), berarti anda (DPR) tumpul, otak anda,” sambungnya. Rmol/lpn6
*Sumber : rmol.id