KJRI Kuching Bertemu Bupati Sanggau Dan Stockholder PLBN di Gedung Serbaguna PLBN Entikong

0
132
Raden Sigit Witjaksono, Konjen RI Kuching/Foto2 : SPL

PERISTIWA | MANCANEGARA | NUSANTARA

“Nah hari ini harusnya kita bukan hanya karena sudah pingin mau ke sana atau pingin mau ekspor, impor jadi kita pegangan saya orang juga butuh kita. Padahal saya sudah bersyukur sudah siap semua saya dengar tadi,”

Lapan6OnlineKalBar | Entikong | Sanggau : Pada hari ini, Kamis (7/4/2022) bertempat di ruang rapat gedung serbaguna PLBN Entikong, telah dilaksanakan pertemuan dalam rangka pembahasan tindak lanjut pembukaan perbatasan Malaysia-PLBN Entikong – Indonesia.

Pertemuan dalam rangka pembahasan tindak lanjut pembukaan perbatasan Malaysia-PLBN Entikong – Indonesia/Foto2 : SPL

Pertemuan ini dihadiri oleh Paolus Hadi, Bupati Sanggau, Raden Sigit Witjaksono, Konsul Jenderal RI di Sarawak, Komandan Kodim 1204 Sanggau, Kapolres Sanggau, Komandan Satgas Pamtas Yonif 643/WNS , Kepala Dinas Perindustrian, Perdagangan dan SDM Provinsi Kalimantan Barat, Administrator PLBN Entikong, Camat Entikong, Kapolsek Entikong, Komandan Rayon Militer 1204-21 Entikong, Kepala Cabang Kejaksaan Negeri Sanggau di Entikong, Kepala Kantor Pengawasan dan Pelayanan Bea&Cukai Tipe Madya Pabean C Entikong, Kepala Kantor Imigrasi Kelas II TPI Entikong, Kepala Balai Karantina Ikan, Pengendalian Mutu dan Keamanan Hasil Perikanan Entikong, Kepala BPTD Provinsi Kalimantan Barat, Kepala Stasiun Karantina Pertanian Kelas 1 Entikong, Kepala Kantor Kesehatan Pelabuhan Kelas IV Entikong, Kepala LPP TVRI/RRI Entikong, Kepala Pos Pelayanan BP2MI Entikong, Dantim BAIS TNI di Entikong, Kepala Pos BIN Da di Entikong, Kepala Subseksi KSDA Entikong, Kepala Cabang Jasa Raharja Sintang, Kepala Puskesmas Entikong, Kepala Desa Entikong, Ketua KADIN Sanggau, Komunitas Intelijen, dan PT Menuju Perbatasan Mandiri Sejahtera (Operator TNI selaku perwakilan Eksportir).Adapun beberapa hal penting yang menjadi kesimpulan pada pertemuan ini adalah sebagai berikut :

1. Pembukaan perbatasan terbentuk Malaysia-PLBN Entikong Indonesia telah dilakukan sejak 1 April 2022 sebagai pilot project. Awalnya hanya dua kategori yang diperbolehkan untuk melintas, yaitu PMI prosedural dan orang dengan tujuan berobat. Namun saat ini ini ke lintas dengan tujuan untuk wisata atau liburan juga telah diizinkan dengan tetap melengkapi persyaratan dan mengikuti segala ketentuan yang berlaku.
2. Kendaraan telah diijinkan masuk Serawak, baik kendaraan pribadi maupun Bus kendaraan antar Negara.
Namun dengan catatan, harus melengkapi persyaratan/dokumen yang berlaku serta dokumen pajak harus tetap aktif.
3. Berkaitan dengan kendaraan besar untuk ekspor, tidak perlu lagi melakukan transfer di zona netral dan bisa langsung masuk dari TBI ke Inland port dan berlaku sebaliknya untuk kegiatan impor. Namun untuk kegiatan ekspor impor, pelaksana di lapangan masih menunggu aturan dan arahan lebih lanjut.4. Po lintas dengan dokumen pas lintas batas (PLB) sudah diperbolehkan, namun tetap harus menjalani tes pemeriksaan antigen dengan biaya sendiri.
5. Setiap lintas yang masuk ke wilayah Indonesia diwajibkan membayar asuransi kepada jasa Raharja dengan coverage asuransi korban kecelakaan lalu lintas jalan dan asuransi kendaraan.
6. Berkaitan dengan tes PCR untuk kedatangan, karantina kesehatan memohon bantuan kepada pihak KJRI Sarawak untuk melakukan sosialisasi agar setiap lintas sudah harus membawa hasil tes PCR dari Malaysia pada saat masuk ke Indonesia.
7. Terdapat beberapa komoditas pertanian yang masih dilarang masuk ke wilayah Indonesia, antara lain telur, ayam jam-jam dan segala jenis produk yang berbahan dasar daging babi.
8. PLBN Entikong memiliki peran dan lokasi yang strategis dalam memangkas jalur produksi atau pengiriman sehingga dapat meminimalisir biaya transportasi. Pada tahun 2019, nilai ekspor yang melalui PLBN Entikong sekitar 9 Juta USD.
9. Apabila tebi akan digunakan sepenuhnya untuk keperluan ekspor-impor maka satgas wedangan kepulangan PMI harus mengatur kembali tempat holding PMI yang semula dari TBI ke ULKI dan/atau ke tempat lain yang disepakati bersama.
10. Satgas pamtas TNI selama bertugas sering mendapati orang maupun barang yang melintas melewati jalur tidak resmi. Terakhir didapati ada upaya untuk menyelundupkan ribuan pil ekstasi. Adapun hal lain yang harus dipikirkan bersama adalah pintas yang memiliki dokumen resmi namun tetap melewati jalur ilegal dengan alasan jarak.
11. Pencegahan atau filterisasi orang yang tidak berkepentingan yang ingin masuk ke PLBN Entikong dalam hal ini calo, pedagang dan sebagainya harus terus dilakukan bahkan ditingkatkan.12. Akar permasalahan banyaknya PMI, yaitu kurangnya lapangan kerja yang tersedia di Indonesia, sehingga diharapkan semua instansi baik pemerintah maupun swasta menjadikan ini sebagai perhatian bersama.
13. Tenaga kerja buruh muat ( TKBM ) yang nantinya dipekerjakan diharapkan harus berasal dari masyarakat kecamatan Entikong dan Kecamatan sekayam.
14. Diperlukan penguatan atau komitmen bersama agar hasil pertemuan ini tetap menjadi acuan dalam pengambilan keputusan khususnya untuk mempekerjakan tenaga kerja lokal.
15. Seluruh instansi teknis di lapangan telah melakukan persiapan dalam rangka pembukaan perbatasan ini, dan selanjutnya pembukaan perbatasan ini tentu diharapkan dapat mendorong pertumbuhan ekonomi masyarakat Entikong khususnya dan pertumbuhan ekonomi nasional umumnya.
Demikian kesimpulan ini dibuat dan ditandatangani oleh seluruh peserta rapat sebagaimana terlampir untuk dipergunakan dengan sebaik-baiknya.

Usai acara diluar ruangan Rapat Gedung Serbaguna, Awak Media bertanya kepada Konjen RI Kuching perkembangan terakhir terkait dibukanya border Tebedu sendiri, apa yang menjadi catatan dan juga kebijakan-kebijakan terbaru yang dievaluasi pada minggu pertama ini?Dalam kesempatan tersebut, Raden Sigit Witjaksono, Konjen RI Kuching memberikan jawaban terkait pertanyaan awak media, ia menjelaskan,”Terima kasih sebelum berangkat ke sini kami dari konsulat RI di Kuching Sarawak ,berkoordinasi langsung dengan pihak serawak manajemen kemarin, kemudian hasil dari koordinasi itu sudah saya sampaikan dengan pihak terkait pilar Entikong yang kebetulan pada hari ini rapat koordinasi langsung dengan Bapak Bupati Sanggau Paolus Hadi. Baik ya kita sama-sama mengetahui sejauh mana kesiapan dan persiapan. Beberapa hal yang menjadi catatan memang kalau dari sisi jumlah banyak yang nak melintas ya, tapi terlihat bahwa ada peningkatan-peningkatan dari jumlah tapi sisi pelaksanaan itu yang kita perhatikan, “ terang Raden Sigit Witjaksono.

Kabid Perdagangan Luar Negeri dan PKTN, Dinas Perindagesdm Prov.Kalbar . Eko Darmawansyah.S/Foto2 : SPL

Lanjut Raden Sigit Witjaksono,”Karena dari pihak Malaysia kemarin Sarawak hususnya kemarin menyampaikan kalau Tebedu ini yang 1 April dibuka sebagai pilot project berjalan lancar, maka itulah kesempatan untuk membuka pintu lainnya, nah ini kita sudah kita sampaikan kemarin akan buka juga dipintu lain, kalau dari Malaysia nya adalah biawak-Aruk nanti rencananya akan dibuka dalam pertengahan bulan ini , besok kami akan lakukan uji lebih lanjut terkait hal ini namun khusus untuk Tebedu sendiri dari hasil koordinasi kemarin yang kami sampaikan kepada pihak pilar Entikong disini itu adalah kesiapan dari sisi dua sisi termasuk lalu lintas tidak hanya manusia ya tidak hanya orang tapi lalu lintas barang,” urainya.

Masih menurut Raden Sigit Witjaksono bahwa,“Kalau sekarang dalam hal ini yang utama adalah sarana transportasi nya karena kredibeltasinya kemarin kami menginformasikan kepada pihak Spri Sarawak itu ,mereka menyampaikan sudah dimungkinkan untuk masuk baik itu kendaraan pribadi individu ya tentunya yang sudah ada ijinnya kalau sudah mati ya tentunya harus dihidupkan kembali begitu juga bas disini juga disampaikan ada izin yang harus aktif ya,” beber Raden Sigit Witjaksono.Sementara itu dalam kesempatan yang sama Bupati Sanggau, Paolus Hadi kepada awak media menjelaskan bahwa,”Hal ini Pemerintah Daerah Sanggau sangatlah merespon positif, memang itu juga sudah lama dinantikan dan artinya tadi juga saya sudah mendengar seluruh CIQS di sini sudah siap untuk melaksanakan, walaupun nanti harus di umumkan resmi kapan memulai dan seterusnya ya,”ujarnya bangga.

Bupati Sanggau, Paolus Hadi/Foto2 :SPL

Lebih lanjut Paolus Hadi mengatakan,”Jadi saya hanya memberi catatan posisi kita harus seimbang harus kuat, ini momentum karena ya mungkin ini juga petunjuk bahwa pernah distopkan dulu akibat Covid-19 kita diberi banyak waktu untuk berpikir. Nah hari ini harusnya kita bukan hanya karena sudah pingin mau ke sana atau pingin mau ekspor, impor jadi kita pegangan saya orang juga butuh kita. Padahal saya sudah bersyukur sudah siap semua saya dengar tadi, peran pemerintah daerah Asti kami yang mana kewenangan kami ya akan urus,” jelasnya.

Saat awak media menanyakan, apa saja kesiapan yang akan disiapkan untuk ini dari pemerintah daerah?

Bupati Paolus Hadi memberikan jawaban bahwa,”Salah satunya menyampaikan kepada rakyat,kan fungsi kami karena ini orang Sanggau kan di sini kita sampaikan bahwa ini ada peluang kalian, tapi peluang dimanfaatkan dengan tenang. Soal lain, soalnya ini kan pengaturan masalah money change ,ya paling nanti saya juga katakan kalau memang KILB masih berlaku sesuai yang kami sudah sampaikan jangan salah kasih, sekarang kan sistem kependudukan kan sudah bagus pakailah surat kependudukan yang ada termasuk nanti memastikan orang ini memang penduduk Sanggau atau enggak,” paparnya.

Bupati Paoulus Hadi menambahkan bahwa,“Itu dengan dinas dukcapil, tapi bisa jadi nanti jadi nanti ada kewenangan yang lain juga ,yang lain-lain orang Sanggau sudah siap juga jangan hanya ngirim orang dan jangan hanya memanfaatkan orang-orang kelompok-kelompok tertentu,” tambahnya.Hal senada juga disampaikan oleh Eko Darmawansyah.S, Kabid Perdagangan Luar Negeri dan PKTN, Dinas Perindagesdm Prov.Kalbar, ia mengatakan bahwa,”Kita menyambut baik terlaksananya kegiatan ini, ini menunjukkan kesiapan kita dan persiapan kita untuk melaksanakan kegiatan Eksportasi-Importasi melalui PLBN Entikong, yang kita ketahui alur strategis yang sangat luar biasa pergerakan barang dan orang melalui Kalimantan Barat,” ujarnya.

Menurut Eko Darmawansyah.S,”Dari sisi perdagangan sebagai perbandingan apabila kita Ekspor ke Malaysia menggunakan kontainer yang saat ini sangat langka dan mahal itu perlu biaya sekitar USD 6.000 untuk kontainer kosong,” terangnya.Eko Darmawansyah.S menambahkan bahwa,”Apabila kita bandingkan dengan fasilitas angkutan darat sangat murah sekali dan dengan kecepatan yang berkali-kali lipat, hal ini juga diambil kesempatan oleh rekan-rekan dari aneka tambang yang dalam hal ini akan melakukan kegiatan eksportasi untuk tambang mereka melalui PLBN Entikong saat ini sedang dalam proses tindak lanjut, untuk selanjutnya mungkin dari pihak CIQS perlu lebih mempersiapkan diri lagi dengan SOP sebagaimana yang disepakati ,agar kedepannya nya kegiatan Eksportasi maupun Importasi Entikong melaksanakan dengan baik sesuai dengan ekulasi dan ketentuan yang berlaku,” pungkasnya. (*Ibrahim/Saepul)

Simak Video Terkait Pernyataan Raden Sigit Witjaksono, Konjen RI Kuching berikut ini :

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini