Kok, Susah Ya Cari Kerja?

0
734
Ilustrasi/Net
“Ini adalah akibat dari penerapan sistem kapitalisme. Negara tidak menghiraukan masyarakat kecil. Tidak peduli apakah rakyat bekerja atau tidak, tidak peduli rakyat dapat memenuhi kebutuhan hidupnya atau tidak,”

Oleh : Prayana

Jakarta | Lapan6Online : Susahnya mencari kerja saat ini tengah dirasakan oleh oleh semua kalangan, baik usia muda maupun usia tua, baik wanita maupun laki – laki. Semua terkena dampak dari sulitnya cari kerja. Ini terlihat dari banyaknya jumlah pengangguran yang ada di masyarakat. Sulitnya mencari pekerjaan saat ini mengakibatkan meningkatnya kemiskinan rakyat indonesia.

Masyarakat pada umumnya sudah miskin tambah miskin lagi dikarenakan sulitnya mendapatkan pekerjaan. Semakin banyaknya manusia tidak diimbangi dengan lapangan pekerjaan yang tersedia. Berpendidikan maupun yang tidak berpendidikan semua terasa sulit untuk mendapatkan pekerjaan. Membuat rakyat menderita dalam kemiskinan.

Prayana/Foto : Ist.

Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat pada bulan maret 2020, terjadi peningkatan jumlah penduduk miskin sebanyak 1,63 juta orang dibandingkan periode September 2019. Jumlah penduduk miskin RI saat ini tercatat mencapai sebanyak 26,24 juta orang. (kompas.com, 16/07/2020).

Kepala Badan Statistik (BPS), Suhariyanto, menjelaskan dari sisi jumlah sebagian besar penduduk miskin masih berada di pulau Jawa dengan jumlah 14.05 juta orang, sedangkan jumlah penduduk miskin terendah ada di pulau Kalimantan sebanyak 965.640 orang, penduduk miskin di Sumatera 5.84 juta orang, Maluku dan Papua 1.52 juta orang, dengan demikian total penduduk miskin pada maret 2020 berjumlah 26,24 juta ” jelas suhariyanto” dalam video conference. (kompas.com, 16/07/2020).

Padahal yang kita ketahui bahwa sumber daya alam Indonesia sangat luar biasa, laut, darat maupun hutan. Tetapi mengapa masyarakat sangat susah untuk mendapatkan pekerjaan, untuk memenuhi kebutuhan hidupnya agar layak?—baik sandang, pangan dan juga papan.

Ini adalah akibat dari penerapan sistem kapitalisme. Negara tidak menghiraukan masyarakat kecil. Tidak peduli apakah rakyat bekerja atau tidak, tidak peduli rakyat dapat memenuhi kebutuhan hidupnya atau tidak. Jadi sistem Kapitalisme yang menyengsarakan rakyat harus di ganti dengan sistem yang dapat menaungi rakyat dalam segala bidang, baik pendidikan, kesehatan, dan lapangan pekerjaan.

Dalam pandangan islam, bekerja adalah ibadah untuk mencari rezeki dari Allah guna menutupi kebutuhan hidupnya. Bekerja untuk mendapat rezeki yang halalan thayiban, termasuk jihad di jalan Allah yang nilainya sejajar dengan melaksanakan rukun islam. “Sesungguhnya Allah suka kepada hamba yang bekerja dan terampil, dan siapa yang bersusah payah mencari nafkah untuk keluarga maka dia serupa dengan seorang mujahid di jalan Allah.” ( HR. Ahmad).

Seorang pemimpin bertugas untuk mengurus rakyat baik dalam pendidikan, kesehatan, ekonomi dan lapangan pekerjaan. Jika rakyat membutuhkan pekerjaan, maka pemimpinlah yang menyediakan lapangan pekerjaan. Jika pemimpin tidak menyediakan lapangan kerja untuk rakyat yang membutuhkan, maka ia akan di minta pertanggungjawabannya di hadapan Allah SWT. “Seorang imam (pemimpin) adalah pengurus rakyat dan akan dimintai pertanggungjawaban atas rakyat yang diurus.” (HR. Al Bukhori dan Muslim).

Jadi, rakyat di dalam islam akan terjamin kelangsungan hidupnya karena ada negara yang memenuhi kebutuhan rakyatnya, karena hukum-hukum di dalam islam selalu mementingkan rakyat. Menjadikan rakyat adil, aman, dan sejahtera. Itu hanya di dapat dalam sistem islam, bukan sistem yang lain.

Tidakkah kita merindukan kembali kehadiran sistem islam di tengah-tengah kita? Sebuah sistem yang mampu melahirkan para pemimpin yang adil dan amanah. Mari kita ganti sistem yang mendzolimin rakyat ini dengan sistem yang rahmatan Lil alamin. Walah a’lam bi ash – shawab. (*)

*Penulis Adalah Aktivis Muslimah

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini