Seoul, Lapan6online.com : Korea Utara (Korut) dan Korea Selatan (Korsel) diambang perang terbuka setelah Korut bersikap agresif dengan meledakan kantor Penghubung di perbatasan.
Agresifitas Korut dipicu dari pernyataan keras Kim Yo-jong, adik pemimpin Korea Utara Korut Kim Jong-un yang mengancam akan melakukan serangan militer ke Korea Selatan (Korsel) sebagai respon dari kegiatan para pembelot Korut di Korsel yang kerap menebar materi propaganda anti-Kim Jong-un.
“Korut meledakkan Kantor Penghubung Kaesong pukul 2:49 malam,” kata kementerian yang menangani hubungan antar Korea, dalam satu peringatan yang dikirimkan ke wartawan, dikutip situs CNBC Indonesia dari AFP.
Pernyataan ini dikeluarkan beberapa menit setelah ledakan terdengar dan asap terlihat. Kaesong, sendiri adalah wilayah Korut yang ada di perbatasan Korsel.
Ketegangan antara Korut dan Korsel meningkat setelah pemerintahan Kim Jong-Un mengancam untuk memutuskan hubungan dengan Korsel pekan lalu. Korsel dicap tidak melakukan apa-apa untuk menghentikan aksi para pembelot dan aktivis anti-Korut.
Para pembelot dan aktivis telah mengirimkan selebaran yang berisi pesan-pesan kritis soal Kim Jong Un dan hal-hal terkait pelanggaran hak asasi manusia ke perbatasan kedua Korea. Mereka juga sering mengirimkan makanan, uang kertas US$ 1, radio mini dan stik USB yang berisi drama dan berita Korsel.
Sebelumnya, merespon pernyataan keras Kim Yo-Jong, Para Pemimpin militer Korut mengumumkan bahwa mereka sedang meninjau rencana untuk mengerahkan pasukan ke area perbatasan. Rencana pengerahan pasukan diumumkan pada Selasa (16/6/2020).
“Tentara kami terus mencermati situasi saat ini di mana hubungan (Korea) Utara-(Korea) Selatan berubah semakin buruk, dan bersiap-siap sepenuhnya untuk memberikan jaminan militer yang pasti untuk setiap tindakan eksternal yang akan diambil oleh Partai (Buruh) dan pemerintah,” kata Staf Umum Tentara Rakyat Korea (KPA) dalam sebuah pernyataan yang dirilis Kantor Berita Pusat Korea (KCNA).
(RedHuge/Lapan6online)