Pyongyang, Lapan6online.com : Krisis ekonomi dan ancaman kekurangan pangan membuat pemimpin tertinggi Korea Utara, Kim Jong un menangis. Pria yang dikenal angker dan berdarah dingin ini tak kuasa menyeka air matanya saat berpidato di acara ulang tahun Partai Buruh yang berkuasa di negara itu.
Kim Jong-un tampak emosional dan meneteskan air mata saat berbicara tentang kesulitan yang dihadapi negaranya, merujuk pada bencana topan, banjir, dan sanksi bertubi-tubi yang kenakan dunia internasional pimpinan Amerika Serikat (AS) yang membatasi ekonomi negara Komunis itu.
“Berapa banyak orang yang telah bertahan dan berjuang dengan lingkungan yang sulit tahun ini?” kata diktator muda Korea Utara itu yang tampak menangis, dikutip Lapan6online dari Sindo yang mengutip Bloomberg, Sabtu (10/10/2020).
Kim mengatakan, Pengabdian patriotik dari tentara Tentara Rakyat Korut di depan karantina dan di depan pemulihan bencana alam tidak dapat dirawat tanpa air mata terima kasih.
“Saya sangat menyesal dan menyakitkan tidak bersama mereka pada malam kemuliaan ini,” kata Kim penuh emosional.
Korea Utara sedang menuju kontraksi ekonomi terbesar sejak 1997, menurut Fitch Solutions, karena virus Corona menyebabkan penutupan perbatasan dan banjir menghancurkan sebagian besar tanaman.
Kim Jong-un lantas mengeluarkan peringatan langka untuk ekonomi Korea Utara pada bulan Agustus, memberi tahu para pemimpin partai bahwa negaranya menghadapi tantangan tak terduga dan tak terhindarkan dalam berbagai aspek. Ia menambahkan bahwa tujuan pembangunannya telah sangat tertunda.
Televisi pemerintah Korea Utara menunjukkan batalion berbaris di bawah cahaya terang alun-alun utama Pyongyang dalam parade malam langka untuk merayakan ulang tahun ke-75 Partai Buruh yang berkuasa.
Kim, mengenakan setelan abu-abu, memasuki alun-alun tepat setelah jam besar berdetak hingga tengah malam, menunjukkan peristiwa yang telah direkam sebelumnya.
Krisis Pangan
Badai dan banjir yang parah telah melanda Korea Utara, yang menghancurkan ribuan rumah dan meningkatkan kekhawatiran akan memburuknya kekurangan pangan kronis di negara itu.
Kim Jong-un memuji kecepatan pekerjaan rekonstruksi di distrik Kimhwa, desa yang dilanda banjir, saat memeriksa upaya pemulihan. “Tahun ini merupakan salah satu kesulitan yang belum pernah terjadi sebelumnya,” tandas Kim kala itu.
(*/RedHuge/Lapan6online)