Menjadi mata-mata bukan hal mudah dan tak semua orang mampu melakukannya. Mantan agen rahasia Rusia membocorkan kriteria gadis mata-mata yang dibutuhkan dalam layanan intelijen Rusia.
Lapan6online.com | Gadis-gadis yang ingin terjun dalam layanan intelijen Rusia harus memperluas wawasan dan kemampuan mereka agar dapat menarik perhatian orang dan dapat menjalani tugas intelijen dengan baik. Hal itu diungkapkan mantan agen rahasia Badan Intelijen Asing (SVR) Rusia Kolonel Purnawirawan Tamara Netyksa, yang namanya telah dibuka secara resmi kepada publik pada Januari lalu.
Namun, terlepas dari itu, menurutnya yang paling penting dalam pekerjaan intelijen adalah patriotisme.
“Itu (patriotisme) adalah hal yang paling mendasar dan tidak dibahas sama sekali. Itu harus tertanam di dalam diri Anda,” ujar Netyska dalam sebuah wawancara dengan Kantor Berita Rusia RIA Novosti pada malam peringatan Hari Perempuan Internasional, Minggu (8/3).
“Namun, saya juga menyarankan agar para gadis melakukan yang terbaik untuk mengembangkan diri, wawasan, dan keterampilan mereka sendiri. Mereka juga harus memiliki banyak pengetahuan dan hobi,” jelas sang mantan mata-mata.
Menurutnya, seorang agen rahasia harus tahu banyak hal. Jika tidak, maka ia tidak akan berhasil menjalankan tugasnya. Kemampuan bahasa asing yang sempurna juga sangat dibutuhkan. Namun, itu tidak akan berarti apa-apa tanpa didukung pengetahuan dan kemampuan lainnya. Jika hanya mampu berbahasa asing, maka seseorang hanya bisa pergi ke luar negeri sebagai turis.
Netyska juga menjelaskan, ketertarikan orang kepada agen mata-mata menjadi salah satu kunci keberhasilan dalam memupuk hubungan.
“Untuk menjalin kontak dengan orang-orang, Anda harus membuat mereka tertarik kepada Anda. Anda juga harus membuat suami Anda tertarik dan bangga kepada Anda!” paparnya.
Pada Januari lalu, Direktur SVR Sergey Naryshkin untuk pertama kalinya secara terbuka mengumumkan nama tujuh perwira Badan Intelijen Rusia (FSB) yang telah memberikan kontribusi besar dalam melindungi kepentingan dan keamanan Rusia. Dua dia antaranya adalah Netyska, 71, dan mendiang suaminya Pahlawan Rusia Mayor Jenderal Purnawirawan Vitaly Netyska, yang wafat ketika berusi 65 tahun pada 2011.
Pasangan Netyska bertugas selama 1978 – 1998 di Amerika Latin, di negara dengan administrasi dan polisi yang ketat dalam kondisi yang mengancam jiwa mereka. Anak-anak mereka lahir di sana. Menurut SVR, Tamara Netyska bekerja di bawah tekanan besar. Dia secara sadar mengambil risiko yang dapat dibenarkan ketika menyelesaikan tugas-tugas operasional dan aktif memberikan bantuan kepada suaminya dalam operasi intelijen dengan kondisi tertentu.
Fakta sejarah menunjukkan bahwa perempuan Rusia adalah sosok yang kuat, dinamis, dan berani. (*)
*Dicuplik dari Russia Beyond/id.rbth.com/discover-russia
*Judul Asli “Bocoran Kriteria Gadis Mata-Mata dari Mantan Agen Rahasia Rusia”