Jakarta, Lapan6online.com : Direktur Bidang Ekonomi, Indonesian Of Social Political Institute (ISPI), Muhamad Yusuf, mengkritik pergantian logo di Kementerian Badan Usaha Milik Negara (BUMN) yang diresmikan Menteri Erick Thohir, Rabu (1/7/2020) pekan lalu.
Menurut Muhamad Yusuf, pergantian itu tidak subtansial dilakukan di tengah kondisi Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) yang terus Defisit dan cara menutup defisit dalam APBN, bukan ganti logo.
“Negara saat ini diambang krisis, BUMN sebagai lembaga perusahaan negara, seharusnya hadir menopang perekonomian nasional agar bagaimana APBN ini tidak defisit, itu baru subtansial dan benar secara UU,” kata Yusuf kepada Lapan6online, Rabu (8/7/2020).
Yusuf menuturkan, defisit APBN 2020 sudah mencapai Rp.1.039,8 triliun, salah satunya disebabkan karena adanya kebijakan PSBB. Yang semula sebesar Rp. 2.165,1 Triliun menjadi Rp.1.669,9 Triliun.
Yusuf meminta, Menteri BUMN Erick Thohir lebih serius dalam bekerja menutup angka defisit dalam APBN Tahun 2020 itu. Alasan Yusuf, dalam UU No 19 Tahun 2003 itu kan jelas disebutkan bahwa, visi BUMN didirikan itu untuk mencari keuntungan.
“Pada konteks pergantian logo ini, Saya heran, ko bisa di tengah APBN Defisit Menteri malah sibuk ganti logo di instansinya sendiri. Justru ini menjelaskan kepada publik bahwa, gaya Erick memimpin BUMN ini tidak serius dan terkesan tidak paham tupoksi,” tandas Alumni UIN Syarif Hidayatullah Jakarta ini.
4 Unsur Utama Logo BUMN
Diketahui, logo baru Kementerian BUMN terdiri atas empat unsur utama. Yakni Garuda Pancasila, semangat kolaborasi, warna BUMN, dan inovasi teknologi.
Garuda Pancasila sebagai Dasar Negara Republik Indonesia, sedangkan semangat kolaborasi merupakan implementasi dari nilai luhur kegotong-royongan bangsa Indonesia, Warna BUMN sebagai identitas instansi juga tertera dalam logo baru.
Kemudian simbol inovasi teknologi ditampilkan sebagai perlambang arah dan fokus BUMN menghadapi perubahan zaman. Sedangkan inisial BUMN yang tersurat dalam logo merupakan singkatan dari Badan Usaha Milik Negara yang diklaim dalam gaya visual kontemporer.
“Tentu ini menjadi semangat baru buat kita di BUMN. Saya nggak mau perubahan logo hanya pencitraan tetapi ada maknanya, dengan logo ini kita berharap transformasi harus terus dijalankan dengan baik-baik. Saya sebagai pimpinan akan terdepan mendukung bapak-bapak melaksanakan transformasi ini,” kata Erick.
(Deni Hj Merah/RedHuge-Lapan6online)