NUSANTARA
“Yang tak kalah pentingnya dan saya rasa baru pertama kali terjadi serikat petani Indonesia (SPI), telah menyatakan bergabung dan menjadi inisiator awal dari kebangkitan partai buruh ini,”
Lapan6Online | JAKARTA : Menjelang deklarasi Partai Buruh, Presiden KSPI Said Iqbal mengatakan bahwa partai yang nanti akan dideklarasikan adalah masih Partai Buruh yang lama. Partai yang didirikan oleh Muchtar Pakpahan.
Ketua Umumnya pun sama, Sonny Pudjisaksono (2012/2021–sebelum kongres/deklarasi).
“Kongres tanggal 4-5 Oktober 2021 nanti adalah kelanjutan partai buruh yang didirikan oleh Muctar Pakpahan dan kawan-kawan,” ujarnya, saat konferensi pers, pada Ahad (3/10/2021), lewat virtual.
Di kongres itu nanti juga kata Iqbal, akan memutuskan banyak hal mendasar, yang ia sebut berbeda dengan partai buruh sebelumnya.
“Pada prinsipnya kongres akan mengesahkan badan pendiri partai buruh yang baru. Membangkitkan kembali partai buruh yang telah ada,” jelasnya.
Ada beberapa organisasi buruh menurut Iqbal yang mendukung, mendeklarasikan partai buruh nanti. Di antaranya Konfederasi Serikat Buruh Sejahtera Indonesia (KSBSI), Rumah Buruh Indonesia-FSPMI, Rumah Buruh Indonesia-KSPI, Organisasi Rakyat Indonesia-KSPSI, KPBI, Rumah Buruh Indonesia-FSP KEP, dan Rumah Buruh Indonesia-FSP FARKES.
Selain itu ada pula pengurus partai buruh yang lama (dipimpin oleh Sonny Pudjisaksono), Serikat Petani Indonesia (SPI), Forum Pendidik dan Tenaga Honorer Swasta Indonesia (FPTHSI) dan Gerakan Perempuan Indonesia (GPI). Setidaknya ada 11 organiasi buruh yang menyatakan mendukung bangkitnya partai buruh ini.
“Dimana yang sekarang menjadi Ketua Umum partai buruh sebelum kongres adalah Sonny Pudjisaksono, Plh Sekjennya Agus Supriadi,” terangnya.
Sampai dengan kongres partai buruh yang lama ini tetap dipimpin oleh Sonny Pudjisakson dan Plh Sekjen adalah Agus Supriadi.
Setelah kongres dengan didahului oleh deklarasi membangkitkan partai buruh, maka badan pendiri atau pemilik partai buruh dia menjadi 11 organisasi (badan pendiri/pemilik partai buruh).
“Yakni pengurus partai buruh yang lama, ada empat orang yaitu Sonny Pudjisaksono, Ismail, Darta Pakpahan, dan Agus Supriyadi,” tegasnya.
Kemudian ada Konfederasi Serikat Buruh Sejahtera (KSBSI), Rumah Buruh Indonesia (RBI) yang didirikan oleh FSPMI, Organisasi Rakyat Indonesia (ORI) diinisiasi KSPSI Andi Ghani, Rumah Buruh Indonesia (RBI) yang diinisiasi oleh KSPI, dll seperti yang di atas. 11 pendiri partai buruh yang baru.
Nama-nama itu akan disahkan pada akhir kongres pada tanggal 5 Oktober 2021, besok.
Partai buruh yang baru ini diinisiasi oleh empat konfederasi serikat besar Indonesia. Yaitu melalui ORI-KSPSI Andi Ghani, KSPI, KSBSI, dan KPBI.
Partai ini buruh ini dibangkitkan atau diinisiasi oleh 50 federasi serikat pekerja tingkat nasional. Antara lain FSPMI, FSPKEP, FSPFARKES, tujuh serikat lainnya yang tergabung lainnya di KSPI, 11 federasi lainnya serikat pekerja yang bergabung KSPSI, dan juga beberapa federasi yang bergabung di KPBI, dan KSBSI.
“Yang tak kalah pentingnya dan saya rasa baru pertama kali terjadi serikat petani Indonesia (SPI), telah menyatakan bergabung dan menjadi inisiator awal dari kebangkitan partai buruh ini,” klaimnya.
Selain itu bergabung pula tokoh guru dan dosen yang pernah menjabat di PGRI, yang sekarang mendirikan forum tenaga guru honor dan guru swasta dan lainnya. Dan kalangan perempuan yang dimotori Mirah Sumirat, Presiden ASPEK Indonesia dan Nani Kusmaini dari Wakil Presiden FSPMI menjadi perwakilan dari Gerakan Perempuan Indonesia (GPI).
“Dengan demikian bisa kami katakan bahwa ada perbedaan mendasar antara partai buruh yang lama dan saat ini, karena selalu ditanyakan. Salah satu yang mencolok adalah partai buruh yang lama hanya didukung satu serikat buruh yaitu KSBSI. Hari ini didukung SPI, empat konfederasi serikat nasional,” katanya.
Sehingga kata Iqbal spektrumnya konsituennya pasti akan meluas. Apalagi saat ini ia menilai Indonesia sudah menjadi negara industri. Dimana 54,6 persen penyumbang PDB Indonesia adalah sektor manufaktur.
Partai Buruh adalah Partai Identitas
Partai buruh diakui oleh Iqbal adalah partai identitas kelas. Tapi kata dia bukan berarti untuk berhadap-hadapan.
Identitas kelas menurut dia atau ia menyebutnya we are the working class, untuk menunjukkan tentang adanya perbedaan kepentingan dalam mencapai tujuan yang sama.
“Tujuan negara tentu mengejawantahkan nilai-nilai Pancasila kemudian UUD 45, yang salah satunya pentingnya adalah pasal 33 tentang sistem ekonomi yang kita pilih dalam bernegara dan pasal 34 tentang sistem perlindungan dan kesejahteraan untuk rakyat, termasuk HAM,” kata dia.
Dua pasal di atas menurut dia harus menjadi dasar dalam kita membanguna negara kita ini.
Oleh karena itu menurut dia identitas kelas ini perlu diperlihatkan tanpa harus berhadap-hadapan dan berkonflik.
_Kami mengundang pada tanggal 5 Oktober 2021 kepada kawan-kawan media untuk meliput penutupan kongres partai buruh yang akan diumumkan kepengurusan yang baru dan keputusan kongres lainnya jam 10.45 WIB di hotel Gran Cempaka, Cempaka Putih.
Kepengurusan partai ini terpenuhi: 100 persen provinsi, 80 persen di kabupaten/kota atau 409 kabupaten dari total 514 kabupaten, dan kecamatan masih dalam pergerakan dalam tiga minggu ini. Sudah mendekati 49 persen. Memang belum merata.
1.000 anggota yang disyaratkak sudah merata di 409 kabupaten kota.
Azas dan Tujuan Partai Buruh
Azas Partai Buruh ini sudah clear, yakni Pancasila. Tidak ada lagi azas di luar Pancasila. Ideologi partai ini kata Iqbal sudah jelas.
Tujuannya didirikan partai buruh ini kata Iqbal adalah Negara Sejahtera atau Welfare State.
Ada tiga prinsip menurut Iqbal negara sejahtera itu. Pertama, keseteraan kesempatan. Setiap orang kata dia memiliki kesempatan hidup layak yang setara.
Kedua, distribusi kekayaan yang merata. Kekayaan negara apa yang telah didapat harus didistribusikan merata. Bukan berarti kata dia sama rata sama rasa. Tapi proporsional.
“Silahkan orang kaya menikmati kekayaannya. Tapi bersama kalangan kelas menengah bawah tidak boleh dimiskinkan. Pertumbuhan ekonomi silahkan diraih berbasis konsumsi, investasi. Tidak boleh yang kaya makin kaya yang miskin makin miskin,” terangnya.
Ketiga adalah tanggung jawab publik dalam tiga prinsip negara sejahtera. Ada 13 platform yang ia tawarkan dalam menjelaskan apa itu negar sejahtera.
Antara lain pertama ialah kedaulatan rakyat, bukan daulat tuan, bukan daulat dinasti, bukan daulat uang, tapi kedaulatan rakyat sebagaimana yang telah dicerminkan dalam UUD 1945 dan nilai-nilai Pancasila. Kedua adalah lapangan pekerjaan.
“Kami tidak bertumpu pada pasar barang dan pasar uang saja. Tapi kami akan perjuangkan kesejahteraan itu adalah pasar sosial, meliputi jaminan sosial,” kata dia.
Sebab menurutnya selama ini kita bertumpu pada fiskal dan moneter. Padahal ada satu lagi yang sangat kuat, yaitu dana jaminan sosial.
Kalau itu dikelola dengan baik, jaminan sosial (pensiun), jaminan hari tua, bahkan jaminan kesehatan, mungkin akan melebihi 1.000 triliun. Kalau bisa segitu, berarti setengah dari APBN (fiskal moneter). Di negara maju disebut pasar sosial.
“Kami akan memperjuangkan pemberantasan korupsi. Kami akan perjuangkan hubungan industrial, karena Omnibus Law adalah pukulan telak dari hubungan industrial,” katanya.
Selain itu, partai buruh akan menolak diberlakukannya outsourching yang seumur hidup. Akan menolak juga PHK yang dipermudah. Partai Buruh kata dia menolak upah murah, karena menurutnya yang bebar upah layak diiringi produktifitas yang memadai.
Hal-hal industrial itu kata dia akan partai buruh perjuangkan di dalam platform partai yang menjadi dasar dari negara sejahtera.
Lain dari itu, yakni pengaturan pajak, partai buruh ingin dalam politik anggaran harus dicerminkan bahwa antara kebutuhan yang bersifat proyek aggaran negara dengan hal kesejahteraan rakyat harus berimbang. Misal jaminan kesehatan, jaminan makan, jaminan air bersih, jaminan perumahan, dan hal lain yang akan ditingkatkan nilainya dari sisi kesejahteraan.
“Itulah negara sejahtera yang kami pahami dengan tiga prinsip dan diejawantahkan dengan 13 platform partai buruh,” katanya.
Alasan Dibangkitkannya Partai Buruh
Said Iqbal menyebutkan salah satu dibangkitkannya partai buruh ialah karena Indonesia saat ini sudah menjadi negara industri. Dimana 54,6 persen penyumbang PDB Indonesia adalah sektor manufaktur. Sedangkan penyumbang PDB dari agraris hanya 38-an persen.
Ini, kata dia, negara Indonesia sudah negara industri. Sisanya telekomunikasi, perdagangan dll. Terbesar tetap manufaktur.
Dengan demikian kebutuhan partai buruh kata dia jadi sebuha keniscayaan. Berbeda dengan partai buruh yang lama.
“Pendirian partai buruh dengan yang lama adalah partai buruh yang sekarang diinisiasi oleh gerakan sosial dan organisasi lainnya. Sehingga isu-isu yang dibawa, diperjuangan akan direfleksikan. Jadi spektrumnya luas,” kata dia.
Perbedaan lainnya menurut dia adalah kekalahan dari kaum buruh, petani, nelayan, guru, aktivis lingkungan hidup, dan pegiat HAM, dengan disahkannya Omnibus Law UU Cipta Kerja menjadi salah satu faktot utama mengapa membangkitkan partai buruh.
Partai buruh ini kata dia untuk menyalurkan semua aspirasi, rumah besar para konstituen buruh tani, buruh nelayan, buruh pabrik, buruh kantor, buruh perempuan, dll. Basis konstituennya sudah meluas.
Dari posisi jumlah anggota KSPI yang 2,2 juta orang SPI dirasa hampir 500 ribu orang, ORI-KSPSI 2,5-3 juta orang, guru honorer menjadi basis konstituen yang sangat keep it market.
KPBI Ilhamsyah: Bahwa kebutuhan lahirnya partai politik dari gerakan itu adalah ikhtiar yang sudah cukup lama.
Berbagai macam upaya sudah dilakukan untuk itu. Tapi hingga ini belum menimbulkan hasil yang baik, dalam arti upaya partai ikut kontestasi pemilu selalu gagal dan terhambat di dalam aturan UU kepartaian.
Hari kelompok gerakan mencoba kembali. Dan hari ini adalah lebih kuat dari sebelumnya karena komponen dan pendiri yang tergabung jauh lebih luas dari sebelumnya. Kita sangat berharap semua elemen ini bisa mewujudkan partai ini bisa lolos.
Kelompok gerakan selama ini sangat sulit apa yang menjadi ide dan gagasan karena selama ini hanya lebih baik reaktif dari kebijakan negara bisa tercermin dari dinamika pergerakan, apabila ada kebijakan. Menolak kebijakan pemerintah.
Maka hari ini kita sadar. Dan partai ini menjadi harapan untuk bukan saja kepada buruh tapi untuk nelayan dan petani serta lainnya.
Partai ini menjadi jawaban bagi kita semua bagi rakyat untuk menentukan Indonesia ke depan tanpa penindasan.
Sekjen DPP Serikat Petani Indonesia (SPI) Agus Ruli: Kami membentuk dan menata partai buruh ini bersama-sama teman buruh. Ini sdalah upaya ikhtiar politik dari kami, petani, bagaimana membangun partai alternatif. Dalam arti bahwa partai ini memang partai persatuan rakyat.
Kita upaya menjadi partai persatuan sebagaimana platform yang kita bangun (buruh, tani, nelayan, dll).
Ini akan kita upayakan partai rakyat yang tercermin partai persatuan. Termasuk struktur harus ada keterwakilan semuanya, nelayan, petani, dll.
Kita mendukung Iqbal memimpin, menjadi presiden dari partai ini. Kita minta wakil presiden ada diwakili dari petani, nelayan, dan perempuan. Dan ini adalah pembeda dari partai-partai lain.
Siapa yang Membiayai Partai Buruh?
Iqbal mengatakan bahwa partai buruh sudah biasa membiayai diri sendiri, mandiri, demokratis dan terbuka. Seperti membiayai lewat iuran anggota dalam organisasi dan menurutnya itu dibenarkan oleh konstitusi, baik di tingkat negara maupun di tingkat internasional.
“Saya ambil contoh misal FSPMI dari 25 tahun yang lalu dia sudah mengambil iuran. Iuran anggota itu mencapai 2,5 miliar/bulan. Itu iuran,” akunya.
Iuran itu dari seluruh anggota Indonesia. Dan iuran itu juga dilaporkan dalam akuntan publik. Diaudit setiap tahun. Dan itu dari 20 tahun lalu.
Ada sumpahnya juga. Iuran itu dilaporkannya ke anggota, bukan ke publik. Sebab yang membayar iuran anggota sendiri.
Oleh karena itu kata dia partai buruh sebagaimana yang telah disepakati 11 anggota/pendiri yang baru, pembayaran/pembiayaan organisasi adalah dari anggota. Sementar ini diputuskan Rp50.000 per anggota. Dengan start awal ada 100.000 anggota yang akan membayar. Dimana dari tahun ke tahun akan ditingkatkan.
Menurut Iqbal hal itu tidak sulit, karena sudah ada basis konstituennya dan basis anggota buruh.
“Mengapa? Karena keputusan organisasi serikat, misal termasuk organisasi petani, menjadi badan pendiri, itu diputuskan oleh masing-masing. FSPMI misal, memutuskannya dengan resmi, termasuk memutuskan anggarannya dan iurannya untuk membayar sukarela,” terangnya.
Inilah kata Iqbal yang akan menjadi kuat basis dalam membiayai organisasi: dari anggota. Tiap tahun akan dicoba untuk naik iurannya. [GF]