PERISTIWA
“Harapan Asmuni selama 4 tahun ini seperti mimpi disiang bolong. Karena sepertinya pemerintah acuh, apalagi pihak perusahaan juga terkesan tidak mau tahu soal jembatan tersebut,”
Entikong | Sanggau | KALBAR | Lapan6Online : Jembatan penghubung rumah warga RT 05, Jalan Pak Tangkir, Dusun Entikong, Desa Entikong, Kecamatan Entikong, Kabupaten Sanggau, Provinsi Kalimantan Barat sudah 4 (empat) tahun lebih makin parah.
Seperti diberitakan pada pada Jumat (09/04/2021) silam, hingga pemberitaan ini kondisi jembatan tersebut semakin parah.Akses jalan Negara yang tentunya diperuntukkan bagi masyarakat, namun justeru yang menikmati truk sawit yang secara rutin lalu lalang mengangkut sawitnya.
Bahkan, bilah-bilah masa jembatan tersebut tampak roboh karena tiang penyangga tengah jembatan tersebut sudah patah semua disebabkan terbawa oleh arus air banjir yang selalu terjadi di kawasan tersebut, dan sebagai catatan bahwa jembatan tersebut termasuk jembatan tertua penghubung kampung.Jembatan penghubung dari jalan nasional Lintas Malindo (Malaysia-Indonesia,red) perbatasan Indonesia-Malaysia ke RT 05 Entikong, Desa Entikong, Kecamatan Entikong, Kabupaten Sanggau, Kalimantan Barat.
Selain itu, jembatan tersebut sering dilalui bahkan tiap pagi sore dilalui oleh warga Entikong dan Sontas yang akan berkebun diladang mereka di sekitar Kampung Entikong RT 05 ini.Dan perlu diketahui, bahwa surat pelaporan permohonan jalan umum di Desa Entikong ini telah diserahkan oleh Kiki selaku Kades Desa Entikong pada tanggal 15 Januari 2021, surat pelaporan tersebut diserahkan ke Kantor Bina Marga dan Sumber Daya Air Kabupaten Sanggau diterima langsung oleh Ir.H.John Hendry selaku kepala Dinas Bina Marga .
Sebagai catatan redaksi Lapan6online.com, bahwa demo salah seorang warga yang sering melintasi jembatan ini tiap hari mengatakan,”Ya mau bagaimana lagi, kalau dibilang takut ya takut karena jembatannya sudah sangat memprihatinkan tunggu ambruk aja ke sungai namun tidak ada pilihan lain, saya selaku warga masyarakat yang tinggal di RT 05 ini meminta kepada pemerintah dalam hal ini pihak yang terkait, supaya jembatan ini segera diperbaiki sebelum memakan korban jatuh ke dalam sungai, “ jelas Demo warga yang tinggal di RT 05, pada Jumat (09/04/2021) silam.Jika diingat apa yang disampaikan Asmuni, Ketua RT 05 pada saat itu terkait jembatan tersebut mengatakan bahwa,”Saya selaku RT 05 jalan pak tangkir Dusun Entikong kecamatan Entkong Kabupaten Sanggau Kalimantan Barat melihat kondisi jembatan ini sangat sangat memprihatinkan tinggal menunggu ambruk saja ke sungai, jadi saya selaku RT 05 sangat-sangat berharap kepada pemerintah dalam hal ini pihak terkait untuk segera memperhatikan kondisi jembatan penghubung tempat kami tinggal ini untuk diperbaiki secepatnya sebelum memakan korban dan jembatan ini adalah penghubung masuk ke kampung kami, jembatan ini banyak yang mempergunakan nya termasuk dari warga dusun sontas dusun Entikong yang mempunyai ladang di sekitar RT 05, mereka tiap pagi sore melewati jembatan ini yang saya khawatirkan takutnya di saat warga sedang melewati jembatan ini lalu tiba-tiba ambruk Apakah itu tidak kasihan kepada si pengguna jembatan tadi. Maka dari itu, mohonlah perhatian dari pemerintah dalam hal ini pihak terkait untuk segera memperbaiki jembatan ini terima kasih,” jelas Asmuni penuh harap.
Namun, harapan Asmuni selama 4 tahun ini seperti mimpi disiang bolong. Karena sepertinya pemerintah acuh, apalagi pihak perusahaan juga terkesan tidak mau tahu soal jembatan tersebut.
Sementara itu, hasil konfirmasi Kiki, Kades Entikong pada saat itu kepada redaksi Lapan6online.com saat dikonfirmasi mengatakan,”Terma Kasih selamat pagi ,salam sejahtera untuk kita semua, harapan saya selaku kepala desa Entikong dan mewakili masyarakat di Desa Entikong agar surat kami ini yang yang diberikan kepada Dinas bina marga dan sumber daya air agar dapat ditindaklanjuti dan kegiatan di beberapa dusun yang terjadi kerusakan baik itu di jembatan dan jalan agar dapat di ditindaklanjuti dan agar dapat dipergunakan oleh masyarakat yang menggunakan fasilitas tersebut,” ujar Kiki, pada Jumat (09/04/2021) silam.
Begitupun harapan Kades Kiki pun juga pupus, karena sebagai pemangku wilayah yang nota bene memiliki kewenangan pun tidak digubris, entah harus mengadu kesiapa soal perbaikan jembatan tersebut, apakah menunggu korban baru ada tindakan?Warga masyarakat RT 05 Entikong, Desa Entikong, Kecamatan Entikong, Kabupaten Sanggau terngiang dengan pernyataan yang disampaikan oleh Ir.H.John Hendry, Kepala Dinas Bina Marga dan Sumber Daya Air Kabupaten Sanggau, pada Jum’at ((09/04/2021) silam.
Berikut petikan konfirmasi redaksi Lapan6Online.com, dengan Ir.H.John Hendry, Kepala Dinas Bina Marga dan Sumber Daya Air Kabupaten Sanggau, pada Jum’at ((09/04/2021),”Untuk jalan lingkaran BDC Tahun 2021 ini kita tangani, sedangkan jln poros nasional sebelum SPBU sudah kita usulkan ke APBN, sementra jln pak Tangker Rt 05 dan samping Puskesmas sudah masuk dalam daftar list program di tahun 2022,” jelas Ir.H.John Hendry.
Namun, keterangan yang disampaikan oleh Ir.H.John Hendry bagi warga masyarakat hanyalah pepesan kosong saja.
Dan untuk sementara warga RT 005 Jln. Pak Tangker memakai jembatan kayu yang dibuat diatas tanah yang disewa oleh perusahaan perkebunan kelapa sawit PT BKP yang berada melewati perkampungan jln pak tangker rt 005.Hal ini seperti yang sampaikan oleh Saepul Koordinator Media Lapan6Online.com yang juga Koordinator LP3K-RI Kalimantan Barat, pada Jum’at (17/05/2024) malam, ia mengatakan bahwa,”Tanah tersebut status masih dipinjam pakai oleh pak Aris yang punya tanah ,bila-bila masa pak aris menghentikan pinjaman pakai tanah yang dipakai untuk membuat jembatan sementara tersebut maka warga rt 05 tidak bisa lagi ke pemukiman nya masing-masing dikarenakan akses kesana sudah ditutup alias tidak diizinkan lagi melewati tanah yang dpinjamkan sementara tersebut,” ujarnya.
Lebih lanjut Saepul menjelaskan,”Jadi kami warga bsrharap ke pemerintah dalam hal ini pihak terkait untuk benar-benar memperhatikan jembatan penghubung ini sebelum jembatan akses jalan sementara penghubung ke kampung kami ini di berhentikan untuk dipakai oleh pak Aris yang mempunyai tanah tdrsebut. Jembatan yang rusak ini jauhnya -+ 100 meter dari depan Rumah saya,” jelasnya.
Saepul menambahkan,”Untung yang punya tanah akses jembatan/jalan sementara masih mempunyai yang baik masih mau memberikan guna pakai tanahnya , coba kalau Bpk aris sudah tidak mengizinkan lagi tanahnya untuk dipakai oleh warga untuk bisa ke pemukimannya bisa-bisa warga ndak bisa lagi ksluar masuk ke pemukimannya,” imbuhnya.
Diakhir keterangannya, Saepul mengharapkan,”Kami atas nama Warga Rt 005 Dusun Entikong sangat-sangat berterima kasih kepada Bapak Aris yang telah sudi memberikan izin selama ini untuk memakai tanahnya untuk melintas ke pemukiman kami dan terima kasih juga Kami ucapkan Kepada Pihak Perusahaan PT BKP Entikong yang telah membantu memberikan kami lewat diatas jembatan penghubung yang dibuat dan Kami warfa Rt 005 meminta tolong antara Pe.srintah dan Pihak Perusahaan segera memper baiki jembatan yang roboh ,buatkan jembatan yang baru dibekas jembatan yang lama yang sudah roboh,” pungkasnya. (*Fahry/Red)