Sidney, Lapan6online.com : Kawasan Laut China Selatan kembali memanas setelah Amerika Serikat (AS) menggelar latihan perang bersama Australia yang menyulut kemarahan China. Latihan perang digelar pasca insiden pengusiran yang dilakukan China terhadap Kapal Perang AS, USS Barry keluar dari jaring laut pulau Paracel bulan lalu.
Mengutip situs The Maritime Executive pada Sabtu (9/5/2020) disebutkan Kapal perang Royal Australian Navy HMAS Parramatta bergabung dengan tiga kapal Angkatan Laut AS di Laut China Selatan untuk mengikuti latihan Perang.
Unjuk kekuatan datang pada saat China dikritik karena meningkatkan kehadirannya di perairan yang disengketakan sementara negara-negara sekitarnya sibuk menangani pandemi COVID-19.
Hari Sabtu ini, China mengumumkan bahwa mereka telah mendirikan distrik administratif pada kelompok Pulau Paracel dan Spratly. Dijuluki kota Sansha, kota termuda China, berpenduduk sedikitnya 1.800 jiwa.
Agresifitas China di Kota Sasha menyulut kemarahan Vietnam. Mantan musuh AS ini menyuarakan keberatannya terhadap langkah itu.
Juru bicara kementerian luar negeri Vietnam mengatakan, Pembentukan kota yang disebut Sansha dan kegiatan terkait di pulau itu serius melanggar kedaulatan Vietnam.
Selain persoalan Kota Sasha, China mendirikan dua stasiun penelitian baru tentang terumbu buatan di wilayah yang disengketakan di Laut Cina Selatan.
Selain itu, kapal survei Cina telah kembali ke perairan Vietnam, seolah menyalakan kembali permusuhan antara kedua negara sebagaimana serangkaian konfrontasi yang terjadi selama setahun terakhir.
Merespon Agresifitas Cina, Angkatan Laut AS mengatakan Grup Serangan Ekspedisi Armada ke-7 beroperasi di Laut Cina Selatan dalam mendukung keamanan dan stabilitas di kawasan Indo-Pasifik.
Sementara, Australia mengirimkan, HMAS Parramatta (FFG 154) yang mulai berlayar sejak 18 April lalu dengan kapal penjelajah peluru kendali kelas Ticonderoga USS Bunker Hill (CG 52) bergabung dengan Angkatan Laut AS…
Kapal perang kebanggan Australia itu bertemu dengan kapal serbu amfibi USS America (LHA 6) dan kapal perusak peluru kendali kelas Arleigh-Burke USS Barry (DDG 52).
Latihan perang AS dan Australia itu mencakup latihan penembakan langsung terintegrasi, operasi helikopter terkoordinasi, latihan perlindungan kekuatan perahu kecil, integrasi komando dan kontrol, dan manuver interoperabilitas.
Departemen Pertahanan Australia mengatakan dalam sebuah tweet pada hari Rabu bahwa Australia telah mempertahankan program kuat keterlibatan internasional dengan negara-negara di dalam dan sekitar Laut Cina Selatan selama beberapa dekade.
Meningkatnya eskalasi militer negara-negara adidaya di Laut China Selatan memicu kekhawatiran bergesernya konflik ke arah yang lebih besar. Sebelumnya baik China maupun AS telah mengeluarkan statement siap perang jika pandemik Corona berubah menjadi konflik bersenjata. AS sendiri menegaskan, siap menggunakan senjata nuklir jika konflik besar tak terhindarkan.
(*/RedHuge/Lapan6online)