Lebaran Ngendorse Bipang Ambawang, yang Bikin Scriptnya Kacau…

0
22
Jokowi
“Yang rindu makan gudeg Jogja, bandeng Semarang, siomay Bandung, empek-empek Palembang, bipang ambawang dari Kalimantan dan lain-lainnya tinggal pesan. Dan makanan kesukaan akan diantar sampai ke rumah,”

Lapan6Online | Jakarta : Beredar potongan video di media social, Presiden Joko Widodo mempromosikan makanan khas daerah jelang lebaran atau Idul Fitri 2021, untuk mengobati kerinduan masyarakat akan kampung halaman.

Sebab, tahun ini belum boleh mudik Lebaran akibat pandemi Covid-19 belum mereda.

Dalam video yang diunggah Kementerian Perdagangan, Presiden Jokowi mempromosikan makanan daerah demi mengobati kerinduan masyarakat yang tak bisa mudik pada Lebaran tahun ini. Masyarakat yang ingin membeli makanan khas daerahnya bisa memesan secara daring dengan memanfaatkan platform digital.

“Yang rindu Gudeg Jogja, Bandeng Semarang, Siomay Bandung, Pempek Palembang, Bipang Ambawang dari Kalimantan dan lain-lainnya, tinggal pesan. Dan makanan kesukaan akan diantar sampai ke rumah,” kata Presiden Jokowi dalam rekaman video yang dibagikan di media sosial.

Namun ketika menyampaikan sejumlah makanan khas daerah dari gudeg, empek-empek dan bipang ambawang langsung mendapat kritikan pedas dari netizen. Bipang ambawang adalah makanan khas Pontianak yang dinarasikan sebagai babi panggang. Tentu makanan tersebut haram bagi umat Islam.

“Yang rindu makan gudeg Jogja, bandeng Semarang, siomay Bandung, empek-empek Palembang, bipang ambawang dari Kalimantan dan lain-lainnya tinggal pesan. Dan makanan kesukaan akan diantar sampai ke rumah,” jelas Presiden Jokowi.

Warganet menilai Bipang Ambawarang tidak tepat dijadikan oleh-oleh mudik atau sajian lebaran. Pasalnya Bipang Ambawarang ini merupakan olahan dari daging babi panggang khas Kalimantan, artinya kudapan tersebut haram dimakan oleh umat Islam.

Politisi Partai Demokrat, Cipta Panca ikut menanggapi polemik penyebutan Bipang Ambawang sebagai oleh-oleh mudik. “Lebaran ngendorse babi panggang. Kacau yang bikin scriptnya,” kata Cipta Panca dikutip Pikiranrakyat-Bekasi.com dari akun Instagram resmi @panca66, pada Sabtu (08/05/2021).

Lebih lanjut, warganet pun kecewa dengan pembuat narasi video itu karena dinilai tidak tepat konteks. “Baru ngeuh “bipang ambawang” dari Kalimantan itu adalah Babi panggang..Innalillahi Rojiun…Ini kan buat umat Islam yg dilarang mudik itu!!! Babi lho,” kata Akademisi Cross Culture Institute, Ali Syarief lewat akun @alisyarief pada Sabtu (08/05/2021).

“Waduh siapa sih yang bikin narasi untuk oleh-oleh mudik “Bipang Ambawang”? Gila ente bro, kepala negara Lo buat promosi kuliner “Babi Panggang” dalam suasana mudik lebaran,” kata Nicho Silalahi @Nicho_Silalahi pada Sabtu (08/05/2021).

Video bertajuk 05.05 Hari Bangga Buatan Indonesia itu sebenarnya diluncurkan Kementerian Perdagangan dalam konteks promosi produk-produk dari berbagai daerah. Tak hanya makanan, produk lain seperti fesyen, produk perawatan, hingga furnitur juga turut dipromosikan.

Ketua Umum Jokowi Mania (Joman) Immanuel Ebenezer sampai-sampai menyalahkan Menteri Sekretaris Negara Praktikno atas hebohnya video promosi Bipang tersebut. Menurutnya, sambutan-sambutan Presiden semestinya dicek berkali-kali untuk meminimalisasi kesalahan apalagi yang berpotensi menimbulkan kehebohan.

“Kalau makanan bipang tinggal klik saja si Google sudah keluar itu artinya apa. Jadi ada kelalaian dan kesalahan di Setneg yang terjadi terus menerus dan berulang kali,” ucapnya.

Dari informasi di akun Instagram @bipangambawang diketahui bahwa Bipang adalah singkatan dari Babi Panggang, sementara Ambawang adalah sebuah kecamatan di Pontianak, Kalimantan Barat.

Kuliner ini menyajikan daging babi yang dipanggang sehingga menghasilkan tekstur lembut daging dan krispi kulit babi karena proses pemanggangan.

Makanan ini menjadi daya tarik pengunjung dan pelancong dari berbagai daerah yang ingin mencicipi daging babi panggang khas Ambawang. Otn/Kop/Lpn6.

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini