Lemahnya Pengawasan! Proyek Peningkatan Jalan TA 2022 Koq Dikerjakan 2023? Parahnya Lagi Hasilnya Sudah Berlobang

0
142
Proyek Peningkatan Jalan TA 2022 Koq Dikerjakan 2023?/Foto2 : Ist.

PERISTIWA | NUSANTARA

“Kami selaku masyarakat sangat sangat berterima kasih dengan pemkab Bengkayang, dengan adanya pembangunan jalan di daerah kami, cuman yang sangat sangat kami sesalkan, kontraktornya yang mengerjakan kurang rapi,”

KALBAR | Lapan6Online : Lagi-lagi ada proyek peningkatan di Ruas Jalan Montrado – Samalantan tahun anggaran 2021-2022 lemah dari pengawasan.

Sedangankan sumber Dana PEN pemulihan ekonomi nasional APBD Kabupaten Bengkayang. Untuk nilai Anggaran Rp. 16.607.590.000,00, dalam proyek tersebut, sebagai Pelaksana adalah PT Arjuna Putra Bangsa. Hasilnya kini banyak yang berlobang, dan bisa berakibat buruk bagi warga yang melintas.

“Ini aneh bin ajaib, Lelang 2021 kontrak 1 tahun 2022, tapi selesai aspal 2023, bulan 1 sampai bulan 2,” cetus warga.

Melihat hal tersebut, warga sekitar kecewa dengan hasil proyek pembangunan peningkatan jalan tersebut. Kepada redaksi Lapan6online.com, Warga yang enggan disebutkan namanya tersebut mengatakan,” Seharusnya pekerjaan peningkatan itu, harusnya mulus, tidak ada tambal sulam, baru 1 tahun pekerjaan sudah banyak yang rusak, kami selaku masyarakat sangat sangat berterima kasih dengan pemkab Bengkayang, dengan adanya pembangunan jalan di daerah kami, cuman yang sangat sangat kami sesalkan, kontraktornya yang mengerjakan kurang rapi, dan tidak sesuai spek yang di tuangkan dalam kontrak tersebut,” keluh warga, pada Jum’at (13/10/2023).

Berdasarkan hasil investigasi awak media gabungan yang datang langsung ke lokasi, bahwa ditemukan berapa titik Ruas Jalan menuju Desa Montrado, Kecamatan Montrado, Kabupaten Bengkayang, Provinsi Kalimantan Barat sudah ada perubahan kerusakan, diduga pekerjaan tidak sesuai Spek, dan ketebalan Aspal dari LPA hanya 2 Cm, yang tidak bisa menahan beban berat sehingga terjadi berlobang di beberapa titik Ruas jalan Montrado.

Sehingga hal ini menjadi sorotan publik, Albert DPC LP3K-RI Bengkayang angkat bicara terkait hal tersebut. Kepada redaksi Lapan6online.com, pada Jum’at (13/10/2023) mengatakan,”Terkait hal ini bukti nyata lemahnya pengawasan dalam pelaksanaan proyek tersebut. Keterbukaan informasi public harus diutamakan, agar warga mengetahui terkait proyek tersebut. Anggaran Negara untuk kesejahteraan rakyat kenapa dibuat mainan? Apa nyawa rakyat jadi ajang uji coba? Atau memang rakyat sengaja dijadikan tumbal? Harus dipertimbangkan lebih matang, ini jalanan sebagai sarana mobilitas warga kenapa dibangun asal-asalan? Harus ditindak tegas dan diberikan sanksi kepada pelaksana proyek tersebut,” ujar Albert dengan nada geram.

Ia mengharapkan, kepada pihak Pemkab Bengkayang agar lebih selektif dalam menunjuk para rekanan pelaksana proyek, dikhawatirkan akan terulang kembali kedepannya. Dan harus ada pengawalan serta pengawasan agar dalam semua proyek berjalan sesuai dengan speknya masing-masing, sehingga dapat dinikmati dan dirasakan masyarakat Bengkayang dengan nyaman dan aman.

Sementara itu, hingga berita ini ditayangkan pihak pelaksana (PT Arjuna Putra Bangsa,red) belum bisa dihubungi. “Kami mengharapkan kepada APH agar kiranya menyelidiki hal tersebut, agar tidak ada kesan pembiaran atas hasil kerja asal-asalan,” pungkas Albert. (*Bam/Red)