Letkol Inf.Affiansah, Dandim 1204 Sanggau : Kerja Satgas Covid-19 Sudah Maksimal Di Perbatasan, Tapi…

0
185
Dandim 1204 Sanggau Letkol Infantri Affiansah, saat memberikan keterangan pada awak media, pada Sabtu (24/04/2021)/Foto2 : Saepul
“Sebetulnya tidak harus selalu momok dengan karantina 5 hari, karantina 5 hari itu ketentuan dari luar negeri ya kita 5 hari harus kita karantina kan dan semuanya berjalan lancar lagi setelah karantina 5 hari,”

Lapan6OnlineKalBar | Entikong | Sanggau : Dandim 1204 Sanggau bersama Forkopimcam Entikong menggelar rapat bersama di Aula Ruang Rapat Terminal barang internasional Entikong, pada Sabtu (24/04/2021).

Acara dimulai dari pukul 10:00 wib sampai dengan 13:00 wib dalam rapat ini membahas persiapan dan berdiskusi dengar pendapat dari semua stackeholder yang ada di Entikong untuk mengantisiasi lonjakan WNI yang keluar dari Malaysia melalui PLBN Entikong.

Tampak hadir dalam acara ini Dandim 1204 Sanggau Letkol Infantri Affiansah , Camat Entikong Suparman, Danramil Entikong Mayor Inf.Arman S, Kapolsek Entikong AKP Oloan Sihombing, Kepala Bea&Cukai Entikong, Ristola Nainggolan , perwakilan dari Kacabjari Entikong, Perwakilan dari BNPP PLBN Entikong, Kepala KKP Wilker Entikong Rini Komunitas Intelijen , perwakilan Kades Entikong, Kepala Kantor BP2MI Entikong Angga, Perwakilan Imigrasi , perwakilan dari Dansatgas Pamtas RI-Malaysia Yonif 642/KPS, Perwakilan dari Puskesmas Entikong.

Dalam kesempatan tersebut, awak media mempertanyakan terkait larangan mudik sendiri kan tidak menutup kemungkinan terjadi penumpukan? Kemudian pemulangan PMI setiap hari ini, terjadi PLBN tidak libur bagaimana mengantisipasi dana Satgas itu sendiri untuk PMI?

Dandim 1204 Sanggau, Letkol Infantri Affiansah memberikan keterangan atas hal tersebut kepada awak media, pada Sabtu (24/04/2021) bahwa,”Masalah penumpukan itu terjadi dari BP2MI yang sudah menyurati Konjen di sana, mungkin ditahan di sana karena posisi disini tidak ada gerakan kemana-mana daripada penumpukan di sini. Tapi kalau disini tidak masalah karena kita karantina 5 hari di Pontianak datang kita akan kembalikan ke daerah masing-masing dan dilanjutkan karantina di tempat masing-masing, seperti contohnya nya orang Mempawah. Nanti akan tinggal di sana, artinya dia sudah dekat dengan keluarga, kalaupun saya rasa untuk pergeseran dari tingkat Kabupaten nggak masalah yang penting pergeseran tingkat luar yang bermasalah. Dan untuk PMI ini ataupun warga negara Indonesia pelintas terbatas ini lebih aman kita akan Swab antigen dulu, dia orang pasti sehat semuanya termasuk driver driver-nya nya dari bis ataupun dari petugas, petunjuk dari Panglima kita swab baru kita vaksin kemudian tempat berhentinya harus tempat yang sudah steril. Jadi betul-betul penanganan khusus dan tidak boleh dengan travel travel luar akan disiapkan kan bis Damri, tadi Damri kita hubungi katanya sudah siap untuk mengangkut, karena hari-H nya hari Senin, sesuai dengan petunjuk hari Senin mulainya, semua PLBN Senin,” jelas Dandim Sanggau.

Terkait penyebab lambat keluar hasil test Swabnya? Dandim dengan tegas menjelaskan bahwa,”Hasil tes swab nya terlambat karena begini PCR di sini kita reagen terbatas sehingga masih menunggu reagen dari kadiskes kemudian kenapa lab kita lama karena lab Untan tidak hanya melayani pelintas batas saja, mereka melayani seluruh Kalbar sehingga ada antrian-antrian, jadi itu sudah maksimal mereka mengerjakan Satgas Covid-19,” tegas Dandim 1204 Sanggau Letkol Inf. Affiansah.

Lebih lanjut Dandim menambahkan,”Penanganan masalah beberapa TKI kemarin penanganannya TKI PMI, kita sekarang kita sebut WNI pelintas batas, artinya tidak ada TKI, PMI, tetapi semuanya nya pelintas di PLBN Entikong, ya kita maklumlah kondisi orang yang yang semakin lama semakin banyak sehingga ada penumpukan. Kami berusaha untuk mencari tempat dan tempatnya yang paling bisa menampung orang banyak dengan pak camat ,dengan Pak Bupati, dengan semuanya stakeholder yang ada di PLBN Entikong ini , kita hanya ini tempatnya yang bisa kita laporkan bahwasanya bisa memadai untuk 5 hari, itu memang ketentuan 5 hari itu ketentuan dari negara dan bangsa, bahwa dari luar kita akan karantina 5 hari,” tambahnya.

Masih dalam keterangan Dandim bahwa,”Aturannya juga dari kesehatan dan kita juga ada Satgas khusus yang menangani tentang warga negara Indonesia pelintas batas khususnya di Entikong, nah kita oleh Bapak Gubernur dan Bapak panglima mengarahkan agar supaya disini berkurang kita akan karantina di Pontianak. Mulai dari hari Senin nanti kita akan geser diawali dengan Swab antigen, hasilnya ada dalam waktu 15 menit kemudian kita geser ke Pontianak, yang kita geser ke Pontianak adalah Pelintas batas yang luar Kalbar dan kota Pontianak dan wilayah selatan Kalbar itu yang kita geser ke sana, mungkin sudah tahu yang Selatan di mana kita geser ke Pontianak di mana Di siapkan karantina di sana oleh Kodim 1207 BS, di sana disiapkan di rusun tempatnya bagus sehingga semuanya akan berjalan 5 hari kemudian di hari ke-4 nanti akan di swab kemudian hasilnya nya kita menunggu baru kembali wilayah masing-masing, yang di sini yang kita akan karantina disini adalah yang dari wilayah Sintang, Melawi, Kapuas hulu, Sanggau, Landak, Bengkayang, kita di sini, “ tambahnya.

“Karena untuk membagi juga jumlah kekuatannya jangan terlalu banyak juga yang di wilayah Pontianak, kemudian yang khusus isolasi, khusus yang positif itu kita geser ke Sudarso, bisa ada penanganannya bukan hanya isolasi saja di sana kan pengobatan sehingga membuat orang sehat kembali dan nanti akan kembali ke keluarganya,” ujarnya.

Kemudian, saat awak media mempertanyakan berapa kekuatan evakuasi pergeseran nanti yang disiapkan? Dandim menjelaskan,”Ini jumlah di sini ini 1119 orang, jumlah yang yang luar Kalbar saja 900 an orang itu yang yang di luar Kalbar, yang lain masih di dalam Kalbar artinya masih banyak orang yang keluar Kalbar, nanti itu akan diurus oleh BP2MI mereka akan mengembalikan ke wilayah masing-masing. Sebetulnya tidak harus selalu momok dengan karantina 5 hari, karantina 5 hari itu ketentuan dari luar negeri ya kita 5 hari harus kita karantina kan dan semuanya berjalan lancar lagi setelah karantina 5 hari, artinya misalnya ada agen yang mengembalikan ada petugasnya mungkin sudah pernah bayar untuk biaya kembali ,mereka bisa kembali lagi dengan ejen nya sendiri, tapi agennnya nanti akan menerima di Pontianak tidak disini karena mereka masih dalam rangkaian karantina 5 hari,” jelas Dandim.

Lalu, terkait tadi malam (Jumat, 23/04/2021) ada dua orang PMI yang positif covit 19 diisolasi di mana? Dandim memberikan keterangan bahwa,”Semuanya yang terpapar covid-19 kita isolasi, nanti kita isolasi di sini kalau sudah ada ambulance ataupun sudah ada kesiapan Untuk digeser baru kita geser, kita tidak serta merta langsung hari itu juga semua yang diisolasi di geser langsung tidak ,semuanya perlu penyiapan penyiapan akan tetapi dari panglima hari-H bergeraknya adalah hari Senin 26/04/2021,” teranganya.

Lanjut Dandim, “Minggu nanti hari Senin mungkin jumlah WNI pelintas sudah sedikit di tempat kita, saya rasa cukup di sini tak ada masalah. Untuk sarana lain, MCK cukup mungkin air bersih kita punya mobil tangki untuk mengangkut, sekarang difasilitasi semua di di arahkan oleh Bapak panglima untuk menginap semalam penyediaan air dan dapur kita,” pungkasnya.

Sementara itu, terkait ricuh PMI tersebut, Koordinator Pos BP2MI Entikong, Angga Atmajaya, S.I.Kom kepada awak media, pada Sabtu (24/04/2021) mengatakan bahwa,”Jadi terkait pemulangan para WNI yang baru tiba dari Malaysia. Kami BP2MI akan memfasilitasi pemulangan WNI yang bermasalah, WNI yang dideportasi pemerintah Malaysia atau Repatriasi dari KJRI Kuching ,artinya Nanti semua para WNI yang tiba di Entikong ini, akan dibawa ke Pontianak, untuk asal luar Kalbar, kemudian Pontianak, Kubu Raya, Kayong Utara dan Ketapang,” terang Angga.

Koordinator Pos BP2MI Entikong,  Angga Atmajaya, S.I.Kom/Foto : Saepul

Lebih lanjut Angga menjelaskan,”Khusus untuk yang bermasalah yang dideportasi atau yang di repatriasi setelah mereka dikarantina di Pontianak ,akan difasilitasi pemulangan nya ke daerah asal masing-masing oleh BP2MI menggunakan kapal laut, untuk yang mandiri mereka akan pulang ke daerahnya sesuai dengan mereka jadi mandiri artinya PMI mandiri seperti itu. Jadi yang dibawa ke Pontianak adalah para WNI yang tiba dari Malaysia yang dari luar Kalbar, kemudian wilayah Pontianak, wilayah kubu Raya, Kayong Utara, dan ketapang itu akan dikarantina di Pontianak. Selebihnya seperti dari wilayah Sanggau, landak, kemudian Sekadau, Sintang, Sambas akan tetap di karantina di Entikong, untuk yang tiba dari Malaysia dari daerah luar Kalbar di PLBN akan didata saja dan akan difasilitasi ke Pontianak menggunakan bus Damri, pungkas Angga, Koordinator Pos BP2MI Entikong. Saepul

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini