Mahasiswa Bentrok Dengan Aparat, Bakal Turun Lagi Tuntut Cabut IUP Pertambangan Konawe Kepulauan

0
133
“Meski Gubernur Sultra sudah bicara dihadapan wartawan bahwa telah membekukan perusahaan pertambangan di konawe kepulauan, namun kami tidak akan berhenti sampai disitu hingga tuntutan masyarakat Wawonii diterima dan dilaksanakan yakni Segera Cabut Izin usaha pertambangan,”

Kendari/Sulawesi Tenggara – Lapan6Online : Usai bentrok pada hari Senin (11/3) di depan Mapolda Sulawesi Tenggara, para pengunjuk rasa dari pihak Keluarga Besar Mahasiswa (KBM,red) Universitas Halu Oleo Kendari yang menyerang barikade aparat kepolisian dan Satpol PP yang berada di halaman kantor Gubernur Sulawesi Tenggara (Sultra,red).

Awalnya, unjuk rasa dari KBM tersebut diterima oleh Kapolda Sultra, Brigjen Pol. Iriyanto. Di depan massa aksi, dia menyampaikan akan memproses pelaku tindak kekerasan terhadap mahasiswa baik yang dilakukan oknum polisi maupun Satpol PP Sultra.

Namun tiba-tiba, mahasiswa beralih ke gerbang sisi kiri Kantor Gubernur Sultra dan melempar polisi serta Satpol PP menggunakan batu dan kayu. Adapun aksi mahasiswa tersebut kemudian dibalas dengan semprotan water canon dan gas air mata pihak kepolisian.

Menurut informasi, sedari pihak Satpol PP, sesekali membalas lemparan mahasiwa dengan menggunakan batu. Sementara, saat aksi mahasiswa berlangsung, kapolda Sultra terlihat mendatangi mahasiswa berusaha mediasi, namun aksi mahasiswa tidak terhentikan.

Situasi kini sempat masih mencekam antara pihak aparat dan mahasiswa, soalnya diadu gegara persoalan pertambangan di konawe kepulauan. Lambat laun memang sudah rada kondusif, akan tetapi besok pada rabu (13/3) bakal diperkirakan massa turun kembali dalam jumlah lebih besar lagi.

Menuntut di cabutnya IUP Pertambangan di konawe kepulauan, demikian menurut sumber yang berada di lokasi memberikan keterangan singkatnya pada selasa malam ini.

La Munduru, salah satu Mahasiswa UHO dari Jurusan pertanian yang termasuk dalam Barisan Massa saat melakukan Aksi penuntutan Pencabutan IUP serta penuntutan dugaan penganiayaan Mahasiswa saat hendak bertatap muka dengan Ali Mazi beberapa hari lalu.

“Meski Gubernur Sultra sudah bicara dihadapan wartawan bahwa telah membekukan perusahaan pertambangan di konawe kepulauan, namun kami tidak akan berhenti sampai disitu hingga tuntutan masyarakat Wawonii diterima dan dilaksanakan yakni Segera Cabut Izin usaha pertambangan,” Imbuhnya.

Hal senada juga datang dari Ketua Forum Silaturahim Alumni MTSN 1 Konawe Kepulauan, IZat Taslim mengatakan bahwa diluar urusan kekerasan Aparat kepada mahasiswa asal wawonii, besok ratusan masyarakat Konawe kepulauan dijadwalkan akan berkunjung menghadap Pemerintah Provinsi.

“Besok kami masyarakat dari wawonii akan melakukan aksi dengan tuntutan pencabutan IUP dan kami harapkan bisa bertatap muka dengan Gubernur langsung,” Terang Izat.

Sampai berita ini diturunkan, Awak media belum bisa terhubung dengan Ketua Badan Eksekutif Mahasiswa UHO dan Koordinator Lapangan perwakilan masyarakat Konawe Kepulauan. Red/Tim

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini