OPINI | POLITIK
“Concern Mahfud MD tampil saat Pemerintahan Jokowi sudah di ambang selesai. Manuver Jokowi mau Lanjut 3 periode hanya gimick, Jokowi tahu Partai yang menopangnya saza tidak mendukung,”
Oleh : Andrianto Andri
ADA dua berita yang viral bersamaan dalam minggu ini yakni soal Mahfud MD dan Piala Dunia U 20 yang batal terselenggara.
Mahfud MD bukan orang sembarangan, jabatannya menteri senior bila KeMenko Polhukam yang merupakan koordinator beberapa kementerian dan lembaga tinggi negara dalam bidang Politik /Kemendagri, Hukum/Jaksa Agung, Keamanan/Polri, Pertahanan/TNI, dll..
Makanya lazim KeMenkopolhukam dulu di jabat mantan Panglima ABRI atau Menhan. Sangat prestesius dan punya akses kemana mana. Mahfud MD pertama jadi Menteri era Kabinet Persatuan Nasional Presideh Gus Dur sebagai Menhan lantas Menteri Hukum dan HAM, pernah juga DPR dari PKB, lanjut jadi Ketua Mahkamah Konstitusi. Jadi Mahfud ini istimewa terbilang punya jam terbang tinggi.
Jadi pernyataan Mahfud soal transaksi 300 an triliun rupiah di Departemen Keuangan (Pajak dan Bea Cukai) barulah awal, kita menyakini bisa ribuan trilunan yang menguap di era Menkeu Sri Mulyani.
Nyaris selama periode yang di sebut Mahfud itu Sri Mulyani jadi Menkeunya.. Lantas apa Sektor Keuangan untuk menopang Ekonomi menjadi baik?.. Yang terjadi kebalikannya. Selama delapan tahun ini bila di rangking cuman di bawah 5 point alias tidak lulus. Bahkan Sri Mulyani meninggalkan bom waktu buat generasi ke depan yakni timbunan Hutang Jumbo..
Kalau soal Sri Mulyani gagal sudah banyak ekonom yang membahasnya.. Yang jadi Concern Mahfud MD tampil saat Pemerintahan Jokowi sudah di ambang selesai. Manuver Jokowi mau Lanjut 3 periode hanya gimick, Jokowi tahu Partai yang menopangnya saza tidak mendukung… Hanya sekedar tarik ulur untuk ciptakan Bargains figur yang di jagokan sebagai Bonekanya.
Sebagai Menko sulit di bayangkan bila Mahfud bermanuver tanpa isyarat atasannya. Mahfud pasti faham dulu Jokowi pernah bilang Menteri jangan buat gaduh publik.. Sehingga dulu ada seorang Menteri yang di copot.
Artinya Mahpud, sudah tahu resikonya, Lantas kenapa tetap jalan, berarti Mahfud sudah siap di copot.. Nampaknya Mahfud sudah Sekian lama memendam penantian, Kok gak pernah sekalipun namanya di endorse Jokowi sebagai Capres atau Cawapres..Padahal Mahfud dulu Bakal Cawapres Pilpres 2019 ???.
Hanya garis tangan saat itu dalam hitungan Jam Mahfud di grounded Mega dan Muhaimin Iskandar. Apakah Mahfud sedang mencari benefit electoral dan memperoleh momentum untuk Pilpres mendatang.
Akibat Mahfud Secara teknis di dalam negeri pemerintahan Jokowi bonyok. Penulis membayangkan bila bukan Mahfud pasti sudah di kenakan UU No 1/1946 yakni membuat kehebohan di depan umum sebuah pasal hukum karet yang banyak di gunakan di era sekarang korbannya Antara lain Syahganda, Jumhur, Ratna Sarumpaet dan yang baru saza Gus Nur dan Bambang Try.
Nah untuk di Luar negeri,,, Piala dunia Usia 20 yang sudah setahun ini di persiapkan sampai mengorbankan Menpora yang mau mundur. Sekejap Batal manakala tempat Drawing nya di tolak Wayan Koster Gub Bali. Padahal bulan January masih ok.
Berbaliknya Sang Gubernur Koster yang tiba tiba dengan alasan Israel bikin kening mengkerut..Tempat drawing dan Stadion Bali bakal team Israel bertanding. Bali di anggap aman untuk base camp team Israel..Israel sendiri sudah lolos enam bulan sebelumnya.
Perubahan ini nampaknya selaras dengan pertemuan Mega dan Jokowi di Istana Merdeka yang membahas soal Pilpres. Nampaknya ada hasil yang tidak mencapai titik temu. Masing masing sudah miliki jagoan.
Kita menyakini PDIP adalah roh Sukarno yang anti Israel..Namun perlu di catat saat itu masih ada blok barat dan blok timur.. Sikon saat ini juga berubah banyak,,Negara Arab sudah banyak yang miliki hubungan diplomatik misal Mesir, Yordania, UEA dll.
Jika melihat Konstalasi seperti itu, Jokowi sedang menuju Lame of Frog (Kodok Lumpuh, hikayat kodok yg sedang masuk rebusan air) (*)
*Penulis Adalah Pengamat Kebangsaan