SINGKAWANG | KALBAR | Lapan6Online : Dalam konferensi pers pemilik lahan Then Fa Ku mengaku tidak terima tanam tumbuhnya dirusak oleh suruhan Tjhai Chui Mie, pada Kamis (27/04/2023).
Kemudian, ditambah lagi pemilik lahan merasa kaget bahwa, Aloysius Kilin mengaku itu lahannya. Dan Aloysius Kilin kini menjul ke Tjhai Chui Mie dalam pemberitaanya di media yokalbar pada hari Rabu (26/04/2023) kemarin.
Kalam konferensi pers pemilik lahan Then Fa Ku menjelaskan di hadapan awak media bahwa,”Merasa kecewa dengan sikap Tjhai Chui Mie yang masih belum mau menyelesaikan masalah ini, apakah Karena kami ini orang tidak mampu/miskin sehingga dipermainkan.” jelasnya.
Then Fa Ku juga menjelaskan bahwa,”Sudah tiga kali pertemuan di kantor Lurah Sagatani untuk diselesaikan secara kekeluargaan namun tidak ada kata kesepakatan, kami merasa marah ketika itu karena saat mereka lakukan perintisan sudah kami tegur jawaban mereka bertanggungjawab ganti rugi sehingga kami mengijinkan untuk mereka lanjutkan pembersihan lahan menggunakan alat berat jenis axavator,” ujarnya dengan nada sedih.
Lanjut Then Fa Ku,“Setelah mereka menghancurkan tanah tumbuh kami baru menyuruh untuk memasang patok, kamipun turun pasang patok, setelah selesai orang suruhan Tjhai Cui Mie mengkomplein bahwa yang dipatok itu adalah tanah mereka, seharusnya waktu perintisan dan saat kami tegur mereka sudah harus menyuruh kami untuk memasang patok (karena masih ada tanam tumbuh kami) baru sama-sama hitung masuk ke tanah mereka berapa hektar dan sisanya berapa hektar, ini mereka sudah ratakan dengan tanah segala tanam tumbuh kami barus suruh patok,” ucapnya.
Masih menurut keterangan Then Fa Ku,”Disisi lain ketika permasalahan ini muncul kepermukaan muncul lagi satu orang sebut saja Aloisius Kilin mengaku-ngaku itu lahanya, sekarang kami bertanya apa bukti yang bisa dia tunjukan bahwa itu lahannya, yang mana dalam pemberitaannya melalui Yokalbar Rabu (26/04/2023) kemarin,” terangnya.
Sementara itu, Humas Antar Lembaga IWO Indonesia, Hepni Jaya Kusuma menanggapi terkait pemberitaan Aloysius Kilin di Media Yokalbar yang menurutnya bahwa,”Pemberitaan yang di terbitkan tidak sesuai fakta dan keadaan dilapangan, saya harap kepada rekan media Yokalbar untuk bisa mengklarifikasi atas pemberitaan tersebut,”tegasnya.
Hepni Jaya Kusuma menegaskan,”Apabila tidak ditanggapi maka media tersebut akan kami beramai-ramai laporkan ke Dewan Pers,” tegasnya.
Then Fa Ku merasa sedih atas perjuangannya selaku masyarakat tidak mampu lalu ditunggangi oleh orang-orang yang tidak bertanggungjawab, selama pertemuan di Kantor Lurah Sagatani sampai tiga kali tidak pernah muncul nama Aloysius Kilin dari pihak Tjhai Chui Mie, baru sekarang dia mengatakan bahwa,”Itu lahannya, menurutnya selama ini tidak pernah melihat Aloysius Kilin memiliki lahan berdekatan dengan saya,” imbuhnya.
Dalam konferensi pers, Afan mengatakan,”Dulu saya pernah bekerja jadi penoreh karet di lahan tersebut yang mana sebelum dibeli oleh then fa ku, dan saya bekerja sekitar 20 tahun di lahan tersebut sampai di beli oleh then fa ku,” ujarnya.
Lanjut Then fa ku, mengatakan,”Dulu saya emang tinggal dan bercocok tananam di pangkalan batu kelurahan sagatani, saya menanam lada di atas lahan yang saya beli, harapan then fa ku agar lahan tersebut bisa di ganti rugi dengan selayak nya,” terangnya.
“Afan selaku saksi yang pernah bekerja sebagai penoreh karet di lahan then fa ku yang beralamat pangkalan batu, kelurahan sagatani dan sekarang pindah di Sungai Pinang Rt 03 / Rw 1, kelurahan Sagatani,” ucapnya.
Untuk mendapatkan keadilan diminta, Aparat Penegakan Hukum untuk segra mengambil tindakan. (* YULIZAR/Tim)