OPINI | POLITIK
“Kita hidup disistem kapitalisme yang kerap mengedepankan keuntungan dan mencari keuntungan dengan jalan haram, alhasil orang yang menemukan Handphone kami merasa beruntung karena telah mendapatkan Handphone dan uang cash dijalan,”
Oleh : Suci Syahfitry
SABTU 4 November 2023 , kami sekeluarga berencana untuk pergi makan malam bersama di warung ayam penyet terkenal di kawasan Tembung. Waktu terus bergulir dan malam pun telah tiba. Sebelum berangkat, suami saya pergi dahulu ke mesjid untuk menjadi imam sholat isya. Setelah selesai sholat beliau menuju kerumah untuk membawa anak kami jalan-jalan keliling wilayah rumah namun saya tidak ikut karena saya lagi ada tugas mengajar les privat.
Tepat pukul 20.00 Wib, anak kami menangis dan sibuk mencari saya, alhasil suami pun bergegas mengambil Handphonenya dari kantong dan ternyata tidak ada, suami berfirasat Handphonenya terjatuh kemudian suami saya berusaha mencari di wilayah masjid hingga ke daerah sekitar yang telah dilewati dan mencoba menghubungi nomor telepon di Handphone tersebut dan ternyata no Handphonenya sudah tak aktif lagi. Di dalam casing Handphone itu juga terdapat uang tunai sebesar Rp 600.000 dan sejumlah uang didalam m-banking Rp 2.500.000.
Kami sangat berharap akan kembalinya Handphone dan uang tersebut, kami berusaha untuk terus menghubungi nomor Handphone dan sosial media yang bersangkutan namun tidak membuahkan hasil, sampai dua hari kami menunggu juga tidak ada kejelasan, dan sudah kami simpulkan bahwa Handphone dan uang tunai tersebut hilang dan sudah ditemukan oleh seseorang yang tidak jujur.
Seharusnya sebagai manusia yang punya perasaan dan pemikiran serta beriman, hendaknya orang yang menemukan Handphone tersebut menunggu telpon dari kami dan memberi kabar kalo Handphonenya ada padanya bukan malah membuang kartu ponsel dan mengambil semua uang beserta Handphone.
Sungguh ironi memang, kita hidup disistem kapitalisme yang kerap mengedepankan keuntungan dan mencari keuntungan dengan jalan haram, alhasil orang yang menemukan Handphone kami merasa beruntung karena telah mendapatkan Handphone dan uang cash dijalan. Bukannya merasa bersalah, justru penemu Handphone kami merasa aji mumpung, udah dapat Handphone vivo V23e dapat lagi uang cash 600.000. Padahal sejatinya ia telah memakan apa yang bukan menjadi haknya, itu sama saja dengan prilaku mencuri.
Dalam islam, sifat jujur merupakan manifestasi amal perbuatan baik yang dimiliki setiap orang. Sebab dengan berlaku jujur kita akan dicintai Allah dan juga orang lain. Rasulullah Muhammad SAW merupakan suri tauladan kita sehingga sifat-sifat beliau patut kita teladani. Di antara sifat itu ialah amanah dan jujur.
Salah satu pondasi iman adalah kejujuran, sedangkan benih dari kemunafikan adalah kebohongan. Allah SWT berfirman :
“Wahai orang-orang yang beriman! Janganlah kamu saling memakan harta sesamamu dengan jalan yang batil,” (QS. An Nisaa’: 29). (*)