“Muhamad masih berstatus pegawai negeri sipil yang saat ini menjabat sebagai Sekda. Dua hal tersebut dianggap menjadi ganjalan. Sekda tidak memenuhi kriteria yang diinginkan kader,”
Tangsel | Banten | Lapan6Online : Kontestasi Pilkada Kota Tangsel kian dinamis jelang pendaftaran awal September mendatang. Tarik tarikan Parpol hingga arah dukungan hingga kini belum jelas adanya.
Nah, di tengah dinamika yang semakin ramai, muncul sebuah video berdurasi 2.03 menit dari kader PDIP Kota Tangsel yang berisi penolakan terhadap calon walikota Muhamad.
Para kader moncong putih yang berasal dari anak ranting hingga cabang meminta agar dewan pimpinan pusat tidak memberikan rekomendasi terhadap Muhamad.
Alasannya, selain bukan kader partai, Muhamad masih berstatus pegawai negeri sipil yang saat ini menjabat sebagai Sekda. Dua hal tersebut dianggap menjadi ganjalan. Sekda tidak memenuhi kriteria yang diinginkan kader. Dimana mereka ingin agar kader internal bisa diusung dalam helatan pilkada yang akan digelar akhir tahun ini.
Pengamat politik Visi Strategis Indonesia Abdul Hamid menilai manuver yang dilakukan akar rumput PDIP sebagai hal yang biasa dalam dinamika politik.
Meskipun, manuver tersebut tidak boleh dianggap remeh karena bisa mempengaruhi soliditas partai. Namun, menurut Hamid, hal itu masih dalam tahap wajar. Artinya, sikap kader internal memang rasional mengingat PDIP sebagai partai penguasa yang tentunya harus punya jagoan sendiri.
“Saya memahami kekecewaan kader apabila calon internal tidak diakomodasi.
Nah, sebelum keluar keputusan, para kader bersikap dengan membuat pernyataan menolak calon yang bukan kader internal. Menurut saya itu bagian dari komunikasi politik yang tengah dilakukan arus bawah partai. Mereka ingin bilang, ini loh sikap kita di akar rumput mau kader internal yang tampil, jangan orang luar,” katanya, kemarin.
Menurut Hamid, sikap arus bawah PDIP sangat lumrah mengingat partai besutan Megawati Soekarno Putri ini punya kader yang mumpuni. Mulai dari tingkat DPC hingga DPP. Maka itu, DPP dalam memutuskan pilihannya memang harus melihat aspek. Paling dominan tentu mendorong kader sendiri untuk bertarung nanti.
Khawatir nanti ketika tetap dipaksakan mengusung bukan dari internal, soliditas partai akan bergejolak. Dampaknya mesin partai tidak akan bergerak secara maksimal.
“Ini yang harus dipikirkan para elite partai sebelum memberikan rekomendasi di Kota Tangsel,” ujarnya.
Sayangnya Ketua DPC PDIP Kota Tangsel Wanto Sugito belum bisa dihubungi. Beberapa kali dikontak nomornya dalam keadaan tidak aktif. Maste