Maraknya Pengamen Cilik, Potret Buruknya Sistem Kapitalis

0
83
Yulianti Rizki/Foto : Ist.

OPINI

“Tidak sedikit pula orang tua yang menyetujuinya atau bahkan menyuruhnya untuk tidak bersekolah. Padahal, seharusnya mereka menikamati masa kanak-kanak dan fokus belajar tapi karena keadaan mereka harus mengorbankan itu semua,”

Oleh : Yulianti Rizki,

BERJALAN menelusuri rumah ke rumah, ditemani dengan teriknya sinar matahari, beratnya alat musik atau pengapnya kostum badut, semua itu harus mereka lakukan untuk memenuhi kebutuhan hidup.

Terlebih lagi Covid-19 melanda Indonesia yang mengakibatkan sebagian besar penduduk kehilangan pekerjaannya dan sulitnya mencari pekerjaan sehingga tidak ada pilihan bagi bocah-bocah cilik menjadi pengamen sebagai profesinya guna membantu nafkah keluarga.

Memang, salah satu dampak Covid-19 yaitu semakin tingginya kebutuhan pokok, mengakibatkan anak-anak yang masih di bawah umur harus ikut serta dalam mencari pundi-pundi rupiah untuk membantu kedua orang tuanya dalam bekerja. Tapi ada juga yang memang sengaja diperuntukkan mencari uang agar menarik simpati masyarakat, padahal hal tersebut dapat menimbulkan efek negatif bagi anak-anak.

Karena terbiasa mencari uang, tidak sedikit dari mereka lebih memilih berhenti sekolah dan memutuskan untuk bekerja. Tidak sedikit pula orang tua yang menyetujuinya atau bahkan menyuruhnya untuk tidak bersekolah. Padahal, seharusnya mereka menikamati masa kanak-kanak dan fokus belajar tapi karena keadaan mereka harus mengorbankan itu semua.

‘Tida ada asap kalau tidak ada api’. Mungkin inilah kalimat ini yang tepat untuk menggambarkan keadaan saat ini. Ya, keadaan yang sangat menyulitkan rakyat kecil, dari berbagai sudat rakyat terhimpit dengan keadaan, yang salah satu terkena imbasnya adalah masa depan anak-anak.

Mungkin anak-anak menikmatinya, merasa senang banyak uang dan bisa beli apa pun yang diinginkan, tapi apakah sebatas itu saja? Tetap di hati seorang anak ada rasa ingin seperti anak-anak lainnya, bersekolah, bermain tanpa beban harus memikirkan makan apa esok hari atau tanpa harus memikirkan betapa berbahaya jalanan untuk mereka.

Ini sebagian kecil potret buruknya penerapan sistem kapitalis. Ternyata dampaknya sangat besar untuk masyarakat, terlihat perbedaanya bahkan dengan adanya Covid-19 sekalipun itu tidak berpengaruh kepada elite kekuasaan dan para pemilik modal yang besar.

Sedangkan rakyat yang kurang mampu harus pontang-panting memenuhi kehidupannya, apa pun akan dilakukan bahkan sampai anak-anak yang dikerahkan untuk mencari uang dengan cara mengamen. [*]

*Penulis Adalah Mahasiswi/Anggota Komunitas Muslimah Menulis Depok

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini