Masyarakat Apresiasi Kajari OKI Ajak Kaum Muda Daftar Kejaksaan

0
3
Langkah Kepala Kejaksaan Negeri (Kajari) Kabupaten Ogan Komering Ilir (OKI), Dicky Darmawan, yang mengundang para kaum muda di Kabupaten OKI untuk mendaftar masuk Kejaksaan RI/Foto : Ist.
“Ide pak Kajari OKI orisinil, kreatif dan inovatif yang mempersilakan kami membuat banner atau spanduk pengumuman lowongan masuk Kejaksaan di sekolah masing-masing,”

OKI | SUMSEL | Lapan6Online : Sejumlah elemen masyarakat yang terdiri dari para guru atau pendidik dan orang tua murid, mengapresiasi langkah Kepala Kejaksaan Negeri (Kajari) Kabupaten Ogan Komering Ilir (OKI), Dicky Darmawan, yang mengundang para kaum muda di Kabupaten OKI untuk mendaftar masuk Kejaksaan RI.

Terkait informasi perekrutan pegawai Kejaksaan RI itu, Kajari OKI Dicky Darmawan bersepakat dengan para pendidik untuk memasang banner di depan sekolahnya masing-masing agar terbaca oleh para murid dan masyarakat yang berlalu lalang, tentunya dengan biaya banner ditanggung para pendidik atau sekolah masing-masing.

“Ide pak Kajari OKI orisinil, kreatif dan inovatif yang mempersilakan kami membuat banner atau spanduk pengumuman lowongan masuk Kejaksaan di sekolah masing-masing,” ujar salah seorang pendidik yang enggan disebutkan namanya.

Menurut pendidik ini, meski dengan biaya sendiri, pihaknya mendukung langkah kreatif dan inovatif Kajari OKI Dicky Darmawan agar banyak kaum muda OKI yang lolos masuk Kejaksaan.

“Kajari OKI sudah membuka wawasan kami selaku insan pendidikan,” katanya.

“Kami siap dan selalu mendukung program bapak memajukan Kabupatennya OKI yang tercinta,” timpal guru lainnya.

Sementara itu salah seorang kepala sekolah mengatakan, di jaman yang serba keterbukaan dan HAM ini, jangankan salah yang benar pun masih dijadikan salah.

Dia berharap sekali sama Kajari OKI untuk bisa merubah kebiasaan oknum-oknum yang selalu menyudutkan dan menjustifikasi dengan berbagai istilah “diduga”, “terduga” Atau apapun, yang selama ini sudah membuat hati, jantung dan otak kami kepala sekolah was-was.
Sebagai gambaran orang yang tidak was-was dan hidup tanpa tekanan pun, belum tentu bisa menjadikan pendidikan kita lebih maju, apalagi orang yang hidupnya selalu was-was dan di bawah tekanan.

Kalau mau jujur, tambahnya, baru dengan Dicky Darmawan inilah masyarakat merasa dapat pemimpin kejaksaan yang mengayomi dan bermasyarakat.

Tapi saat masyarakat mulai menggiring perjalanan menuju jalan yang baik dan benar, kebersamaan kita ini sudah disalah artikan dan cenderung akan di jauhkan.

Seolah kepala sekolah dan kejaksaan itu adalah dua sisi mata uang yang berbeda, padahal hakikatnya kita ini dijalan yang sama dan tetap tidur menatap langit yang sama, untuk tidak hanya berharap hidup bahagia di dunia tapi bahagia di akhirat.

“Semoga bapak selalu semangat dan bahagia,” tutur sang kepala sekolah.

Sementara salah seorang sumber mengatakan, biasanya dalam RKAS ada anggaran publikasi.

Kalau sekiranya ini, utk memotivasi dan memberikan informasi yang penting untuk sekolah, dari dinas atau instansi manapun juga kita berhak mencetak ulang dan mempublikasikannya.

“Repot pak hal-hal seperti ini saja, kita ributkan, inilah bentuk intimidasi kemajuan berpartisipasi dan berekspresi,” tandasnya.

Mengenai banner-banner tersebut, para pendidik itu mengaku memakai dana pribadi sebagai bentuk kepedulian para pendidik agar informasi perekrutan pegawai kejaksaan sampai kepada kaum muda di pelosok OKI.

“Pak Kajari menginspirasi Kami. Pak Kajari tokoh dunia pendidikan, khususnya di OKI,” tandasnya.

Sementara Kajari OKI, Dicky Darmawan, sangat terharu dan terhormat dengan dukungan kalangan pendidik dan orangtua murid di Kabupaten OKI.

“Yang pasti saya tidak minta duit. Saya tidak paksa. Saya hanya mengajak,” tutur Dicky Darmawan. (*Kop/Syamsuri/MasTe/Lpn6)