Mendorong Jokowi Tidak Intervensi KLB PSSI

0
2
Muslim Arbi/Foto : Ist.

Oleh : Muslim Arbi

MASA akhir kekuasaan Jokowi tinggal menghitung Bulan. Tahun depan 2024. Pelaksanaan Pemilu dan Pilpres bersamaan. Itu artinya. Riwayat kekuasaan Presiden tinggal menghitung bulan

Tanggal 14 Pebruari 2024 . Pemilu dan Pilpres diadakan. Itu artinya Jokowi tinggal setahun lagi berkuasa dan tinggal di Istana.

Banyak hal yang telah di buat oleh Jokowi selama hampir 10 tahun pemerintahan nya. Banyak pula yang di kritik dari hal-hal yang telah di kerjakan Jokowi: sesuai mottonya – kerja – kerja – kerja.

Mekipun Jokowi telah bekerja keras dan Gonta ganti wakil dan Mentri nya. Banyak hal yang harus di kerjakan oleh Presiden yang akan datang.

Hutang menumpuk, korupsi marajalela. Kemiskinan meningkat, negara terancam bangkrut akibat hutang. Rakyat terbelah.

Selain di atas, dari sisi sepakbola nasional juga tidak menorehkan prestasi yang membanggakan. Bahkan setelah pertandingan di Malang. Ratusan suporter. Anak2 Bangsa tewas mengenaskan.

Tanggal 16 Pebruari, beberapa hari lagi PSSI menggelar Kongres Luar Biasa memilih Ketua Umum yang baru.

Terdapat sejumlah nama yang maju sebagai calon ketua Umum. Ada: La Nyalla Mattalitti, Erick Tohir dsb nya.

Melihat ada Menteri nya yang masih aktif dan sangat dekat dengan Presiden Jokowi. Publik berpesan kepada Presiden Joko Widodo: agar tidak mengintervensi KLB nanti.

Biarlah para para voters yang memilih Ketua Umum baru dengan nurani, akal sehat dan dengan semangat agar Ketua Umum PSSI baru nanti dapat memajukan Bola Indonesia tanpa di gelayuti oleh isu-isu KKN.

Mengapa publik titip kan pesan: Biar Jokowi tidak Intervensi KLB. Karena. Salah satu calon Ketum di laga KLB cukup dekat dengan putera Jokowi. Dan ikut mendanai Klub Bola di Solo.

Hal itu rawan di asumsikan agar calon tersebut bisa saja dianggap dapat restu dan dukungan sebagai Ketum PSSI baru.

Jika demikian yang terjadi. Terdapat intervensi kekuasaan atau Istana pada KLB PSSI. Ini alamat buruk bagi persepak bola nasional.

Jokowi akan meninggalkan gelanggang kekuasaan dengan membiarkan PSSI memilih Ketum baru nya dengan statuta dan disertai dengan semangat permainan bola: SPORTIVITAS dan FAIR PLAY.

Dengan demikian pimpinan baru PSSI dapat berkiprah untuk memajukan bola secara nasional dengan semangat Bola Indonesia harus Maju dan Menang.  Barakallah.  Kukusan, Depok 13 Pebruari 2024. (*)

*Penulis Adalah Direktur Gerakan Perubahan dan Koordinator Indoensia Bersatu

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini