Washington, Lapan6online.com : Amerika Serikat (AS) menjadi epicentrum peredaran wabah corona yang paling mengerikan. Ribuan warga AS meninggal dalam 24 jam terakhir, menjadikannya sebagai negara dengan tingkat kematian paling tinggi di dunia.
John Hopkins University mencatat 1.480 kematian dalam satu hari terakhir. Angka kematian baru ini menambah jumlah korban meninggal di Amerika menjadi 7.402 orang.
Sementara jumlah kasus positif tercatat 277.475 kasus dan sebanyak 12.283 pasien berhasil disembuhkan. Menurut universitas tersebut, angka itu dicatat dari pukul 20.30 malam pada Kamis hingga pada pukul yang sama pada hari Jumat.
Sebagai perbandingan, angka kematian harian yang dicatat universitas itu pada periode 24 jam sebelumnya adalah 1.169 orang.
Mengutip CBS News disebutkan, Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit (CDC) AS telah mengeluarkan rekomendasi baru bahwa semua orang Amerika harus mengenakan masker saat mereka pergi ke luar di tengah sulitnya sosial distancing di sejumlah daerah AS.
“CDC merekomendasikan untuk mengenakan penutup wajah kain di tempat publik di mana langkah-langkah social distancing lainnya sulit untuk dipertahankan terutama di daerah-daerah transmisi berbasis masyarakat yang signifikan,” kata CDC.
Dari beberapa sumber disebutkan, New York menjadi pusat wabah Covid-19 terbesar di AS dengan tingkat kematian mencapai 2000-an orang selama wabah berlangsung. Baru-baru ini dokter dan petugas kesehatan New York menemukan banyaknya pasien berusia muda yang dirawat di rumah sakit akibat virus corona.
Menurut data Departemen Kesehatan Kota, New York menjadi daerah episentrum virus di Amerika Serikat dan sekitar 1 dari 5 pasien rawat inap berusia di bawah 44 tahun.
(Red/Hugeng/Lapan6online)