NEWS | PERISTIWA | POLITIK | NUSANTARA
“Tolong perhatikan pak menteri, tunjangan profesi guru, di daerah terpencil yang belum cair sudah tiga bulan, ini kita mau marah apa mau kasihan. Tolong perhatikan,”
Lapan6Online | Jakarta : Banyaknya PPPK yang belum digaji serta guru lulus passing grade yang tak kunjung diangkat memantik amarah Komisi X DPR RI kepada Mendikbud Nadiem Makarim.
Pada pertemuan di Komisi X DPR dengan Nadiem, terungkap masih banyak Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian Kerja (PPPK,red) yang belum digaji hingga bulan September 2022 ini.
Akibatnya Anggota Komisi X DPR RI Anita Jacoba Gah meluapkan kemarahannya kepada Mendikbud Nadiem Makarim soal PPPK ini.
Anita meluapkan kemarahannya lantaran masih banyak perosalan PPPK yang tak kunjung diselesaikan oleh Mendikbud.
Ia mengatakan, permasalahan itu bermula dari banyaknya PPPK yang belum digaji.
“Apakah Mas Nadiem tahu itu?,” kata Anita dengan nada keras dalam rapat kerja Komisi X DPR bersama Mendikbud di Kompleks Senayan, Jakarta, pada Senin 26 September 2022.
Kemudian, persoalan guru lulus passing grade (PG) yang sampai saat ini masih menggantung nasibnya, karena tak kunjung mendapat formasi PPPK.
“Mereka menunggu diangkat, karena banyak yang sudah diberhentikan,” tuturnya.
Ia meminta bos perusahaan Gojek itu untuk lebih memperhatikan nasib guru PPPK.
“Tolong pak Menteri perhatikan mereka, ketika kami datang ke Dapil. Kami hanya melihat air mata guru, kami menangis jadinya,” ucapnya soal PPPK yang belum digaji serta guru lulus PG yang belum diangkat ini.
Selanjutnya, Anita juga meminta Mendikbud untuk memperhatikan tunjungan guru honorer di sejumlah daerah, terutama di 3 T.
“Tolong perhatikan pak menteri, tunjangan profesi guru, di daerah terpencil yang belum cair sudah tiga bulan, ini kita mau marah apa mau kasihan. Tolong perhatikan,” tegasnya.
Politisi Partai Demokrat itu pun menyinggung soal sikap Nadiem Makarim yang merasa bangga karena mendapat tepuk tangan dalam rapat Persatuan Bangsa-Bangsa (PPB) beberapa hari lalu.
Anita mengatakan Nadiem Makarim tidak perlu membanggakan hal tersebut karena masih banyak persoalan PPPK.
“Mas Nadiem bisa mendapatkan tepung tangan di luar negeri, tetapi tidak dengan kami,” ucapnya.
“Apa yang harus kami apresiasi sedangkan banyak masyarakat yang menangis,” imbuhnya.
Anita mengingatkan Nadiem jangan berbangga dengan tepuk tangan di PBB. Luar negeri tepuk tangan karena mereka tidak tahu.
“DPR dan rakyat Indonesia yang tahu kondisi itu tidak benar. Makanya kami tidak mau tepuk tangan. Satu lagi, tolong Mas Nadiem jangan bohongi kami,” tandas Anita soal banyaknya PPPK yang belum digaji ini. (*mufit/pojoksatu/red)
*Sumber : pojoksatu.id