Mewujudkan Perubahan Hakiki Dengan Mengikuti Jejak Nabi

0
43
Agenda Liqo Muharam Mubalighah 1446 H dengan tema Perubahan Hakiki, Tinggalkan Demokrasi Ittiba Pada Nabi SAW, pada Ahad (04/08/2024)/Foto : Ist.

OPINI

“Sebaliknya demokrasi sudah tertolak sejak asasnya karena membenarkan eksistensi illah illah lainnya selain Allah swt. Amar maruf nahiy munkar dan muhasabah bil hukam merupakan bentuk syariah yang kita taati, bukan mengadopsi trias politica ala demokrasi,”

Oleh : Uci Riswahyu,S.Akun

FORUM Mubaligah Aswaja Sumut menyelenggarakan agenda Liqo Muharam Mubalighah 1446 H dengan tema Perubahan Hakiki, Tinggalkan Demokrasi Ittiba Pada Nabi SAW, Minggu 04 Agustus 2024.

Acara yang dihadiri oleh ratusan tokoh se Sumut tersebut dibuka dengan lantunan ayat suci al-qur’an, kemudian MC mengarahkan para peserta untuk menyaksikan tayangan video Ustadzah Ratu Erma Rahmayani yang menyerukan perjuangan islam.

Selanjutnya MC mempersilahkan pemateri pertama yaitu Ustadzah Eka Susanty Sahputri (Mubalighah Sumatera Utara) untuk menyampaikan materinya yang berjudul Perubahan Hakiki.

Beliau mengatakan bahwa tidak ada yang berhak membuat hukum kecuali Allah swt, sementara demokrasi lahir dari kesepakatan manusia. Aqidah Islam menjadi asas yang telah Allah sempurnakan dan harus Kita perjuangkan. Kita harus melakukan Perubahan, bukan parsial, karena satu-satunya jalan menuju perubahan hakiki adalah kembali pada Islam kaffah.

Pemateri kedua yaitu Ustadzah Linda Wulandari (Tokoh Muslimah Pemerhati Kebijakan Publik) dengan judul materi Kupas Tuntas Demokrasi & Membangun Komitmen Tinggalkan Demokrasi.

Beliau mengatakan bahwa demokrasi tidak pernah datang dan diajarkan dalam Islam, sebaliknya demokrasi sudah tertolak sejak asasnya karena membenarkan eksistensi illah illah lainnya selain Allah swt. Amar maruf nahiy munkar dan muhasabah bil hukam merupakan bentuk syariah yang kita taati, bukan mengadopsi trias politica ala demokrasi.

Pemaparan materi ketiga oleh Ustadzah Qisthi Yetty Handayani (Mubalighah Nasional) dengan judul materi Metode Sahih Perubahan. Beliau menegaskan bahwa Kewajiban kita adalah Ittiba’ (mengikuti jalan) kepada Nabi SAW. Tidak ada alasan untuk tidak mengambilnya, bukan hanya profil, keluarga, maupun karakter akhlak, melainkan pula sirah perjalanan politiknya. Rasul memiliki konsep membangun Negara, bahkan mulai dari Roadmap (metode perjuangan) nya berdasar Islam Kaffah.

Pada saat sesi tanya jawab terlihat para peserta begitu antusias salah satunya yaitu ibu Rosidar (Muslimah Sumut) beliau bertanya bawah demokrasi mengklaim membangun musyawarah di tengah-tengah kehidupan bermasyarakat dan bernegara, Kita perlu menjelaskan atau menanggapi konsep tersebut agar mampu membedakannya?

Pemateri menjawab bahwa ada hal yang dapat dimusyawarahkan dengan kelompok manusia, yang diserahkan pada ahli, ada pula yang hanya diambil dari ketetapan Allah swt. Konsep dasar demokrasi menyerahkan segala sesuatu pada akal manusia semata, sehingga musyawarah yang dianulir didalamnya tidak dapat dibenarkan. Syariah Islam sudah sangat lengkap dan sedikitpun kita tidak membutuhkan demokrasi. Kemudian acara ditutup dengan pembacaan do’a.

Dengan berakhirnya acara tersebut maka harapan besar kepada para tokoh umat agar berkenan menyatukan langkah untuk melakukan perubahan hakiki yaitu mengikuti perjuangan Rasulullah SAW dalam menerapkan Islam kaffah dengan menegakkan Khilafah. Wallahu’alam. (**)

*Penulis Adalah Aktivis Dakwah