Mobilisasi Persenjataan Berat, India-China Diambang Perang Terbuka

0
360
India vs China di Ladakh, Lembah Galwan.(foto: dok. globalvillagespace.com).

Ladakh, Lapan6online.com : Situasi keamanan di Ladakh, Lembah Galwan kembali genting pasca bentrok mematikan antara Pasukan India dan Tentara Pembebasan Rakyat Tiongkok (PLA) pada tanggal 15 Juni 2020 lalu.

Pasukan militer kedua negara dikabarkan telah memobilisasi kekuatan persenjataan berat mereka di sepanjang Line of Actual Control (LAC) mempersiapkan diri ke arah konflik yang lebih besar.

Melansir situs nasional yang mengutip dari Hindustan Times pada Senin 22 Juni 2020 mengabarkan, para pejabat intelijen India mengungkap Tentara Pembebasan Rakyat Tiongkok (PLA) melanjutkan pertambahan pasukan dengan unsur-unsur pendukung dalam keadaan siaga.

Pemerintah India juga telah menambah kekuatan pasukan militernya di perbatasan Lembah Galwan untuk bersiap menghadapi kemungkinan terburuk, yaitu serangan dari tentara PLA yang kini sudah mengkonsolidasikan kekuatan militernya di pangkalan militer perbatasan India dan China.

“Posisi Angkatan Darat India juga ditingkatkan sebagai tanggapan terhadap pembangunan PLA di wilayah Xinjiang dan Tibet, dan pasukan udara dari kedua belah pihak saling mengawasi satu sama lain,” papar pejabat intelijen India.

Indikasi Perang Besar

Indikasi akan terjadinya perang besar antara dua negara yang mensengketakan peta wilayah perbatasan dua negara itu juga terlihat jelas dari kebijakan masing-masing negara yang bersengketa. Chinda dan India hingga saat ini masih saling mengklaim bahwa sepanjang wilayah Galwan adalah wilayah kedaulatan negara mereka.

Pemerintah India seperti tidak ingin kecolongan dari China. Baru-baru ini, Komandan militer India telah mengeluarkan instruksi untuk menggunakan kekuatan jika pasukan militer China (PLA) melintasi Galwan Nullah untuk menyerang Pos Patroli India 14.

“PLA telah mengumpulkan pasukan melintasi nullah, dan kedua belah pihak memegang tanah (klaim wilayah),” kata pejabat intelijen India.

Tidak hanya itu, kemungkinan perang besar antara dua negara yang berebut garis batas itu akan terjadi dalam waktu dekat ini karena diplomasi yang dilakukan oleh dua negara itu deadlock juga telah ditegaskan oleh para pengamat militer lainnya.

Dendam Kesumat

Sebelumnya, bentrok di sepanjang Garis Kontrol Aktual di Ladakh yang menewaskan 20 tentara India menjadi pemicu kemarahan di seluruh negeri Bollywood. Kemarahan atas kematian itu, menjadi dendam kesumat sebagaimana diungkap oleh Kepala Menteri Bihar Nitish Kumar pada hari Jumat (20/6/2020) kemarin.

Menurut dia, ada kemarahan di seluruh India terhadap “tindakan pengecut” China di Ladakh dan negara itu bersatu dalam keinginannya untuk membalas dendam.

Para pengamat militer mengatakan mereka terkejut dengan tingkat agresi di media sosial – di kedua sisi perbatasan – dengan beberapa orang meminta pasukan masing-masing untuk pembalasan.

“Semua orang yang meminta balas dendam adalah penjual perang yang tidak memiliki gagasan kehancuran yang dapat disebabkan oleh perang antara dua negara nuklir. Jika tentara India atau Cina tidak mematuhi protokol militer 1996/2005 untuk LAC pada 15 Juni, akan ada pembantaian yang mengarah ke eskalasi vertikal di seluruh perbatasan dengan kekerasan langsung pada titik patroli terdekat 15 dan 17,” kata seorang mantan kepala Angkatan Darat India.

(*/RedHuge/Lapan6online)

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini