Moderasi Beragama Berbahaya Bagi Kaum Muslim

0
1
Kajian bulanan Muslimah Depok, Ustadzah Ustadzah Ir. Hj Nanik Wijayanti di Masjid Nurul Amal, Depok/Foto : Jessy

PERISTIWA | MEGAPOLITAN

“Atas nama moderasi beragama, partai politik Islam dianggap mengusung politik identitas. Bahkan orang yang memperjuangkan penerapan syari’ah dianggap radikal,”

Depok | JABAR | Lapan6Online : Mubalighah Kota Depok, Ustadzah Ir. Hj Nanik Wijayanti menegaskan bahwa moderasi beragama berbahaya bagi kehidupan kaum Muslim.

“Moderasi beragama ini berbahaya karena atas nama toleransi, kita dipaksa mengakui bahwa semua agama itu benar,” ungkapnya dalam kajian bulanan Muslimah Depok, Moderasi Beragama, Benarkah Memajukan Ummat? Pada Selasa, (19/11/2024) di Masjid Nurul Amal, Depok, Jawa Barat.

Ia pun menegaskan, moderasi beragama itu berbahaya karena dipaksa harus mengucapkan salam dan selamat hari raya kepada umat agama lain.

“Atas nama moderasi beragama, partai politik Islam dianggap mengusung politik identitas. Bahkan orang yang memperjuangkan penerapan syari’ah dianggap radikal,” tambahnya.

Namun, lanjutnya, pemerintah malah menyatakan, moderasi beragama ini adalah cara pandang, sikap dan perilaku beragama yang dianut dan dipraktikkan oleh sebagian besar penduduk negeri ini dari dulu hingga sekarang.

“Ibu-ibu yang dirahmati Allah, pertanyaannya, siapa yang dimaksud dengan sebagian besar penduduk negeri ini?” tanyanya kepada sekitar 80 jamaah yang hadir.

Pasalnya, menurutnya di dalam surah al-Baqarah ayat 208 Allah memerintahkan kita untuk masuk ke dalam Islam secara kaffah atau menyeluruh.

Ia pun menanyakan kepada jamaah terkait moderasi beragama dapat memajukan umat. “Jadi, benarkah moderasi beragama bisa memajukan umat?” tanya pemateri kepada jamaah

“Tidak,” jawab seluruh jamaah.

Seluruh jamaah lanjutnya, sepakat bahwa moderasi beragama tidak akan bisa memajukan umat. Karena, paham moderasi beragama ini bisa menjauhkan umat Islam dari Islam kaffah. Pasalnya, praktik moderasi beragama seringkali juga mencampurkan antara yang haq dan bathil. (*Jessy)