
PERISTIWA
“Esensi khilafah mempersatukan umat Islam di seluruh dunia di bawah satu kepemimpinan dan satu negara wujudkan ukhuwah Islamiyah, menerapkan Islam secara kaffah,”
Depok | JAWA BARAT | Lapan6Online : Peringatan Isra’ Mi’raj sebagai momentum membangun kepemimpinan Islam. Hal tersebutkan disampaikan Tokoh Muslimah Depok, Ustadzah Santi Fawrita dalam acara kajian bulanan yang diselenggarakan Majelis Qur’an Ummahat, pada Ahad (19/01/2025) di Depok.
Pasalnya, menurutnya, Baitul Maqdis dan Wilayah Syam akan menjadi bagian kekuasaan Islam, mengidentifikasi beralihnya kepemimpinan dari Bani Israil kepada Rasulullah SAW, dan kepemimpinan/kekuasaan Islam akan menaungi seluruh umat manusia tanpa kecuali.
“Kepemimpinan dalam Islam adalah perkara penting dan genting sesuai dengan hadits riwayat Ahmad, sesungguhnya Rasulullah SAW bersabda, ‘Sungguh, simpul-simpul Islam akan terlepas satu demi satu. Setiap kali satu simpul terlepas, orang-orang bergantung pada simpul-simpul berikutnya. Yang pertama terlepas dari al hukm (pemerintahan/hukum) dan yang terakhir adalah shalat’,” terangnya sambil membacakan haditsnya.
Kondisi kepemimpinan kita pada saat ini, lanjutnya adalah kepemimpinan sekuler yang merupakan pangkal keburukan. Di awal tahun ini rakyat diberikan kejutan dengan kenaikan tarif PPN 12%, harga cabai meroket 34%, kenaikan iuran BPJS Kesehatan, Program Makanan Bergizi Gratis (MBG) yang belum memenuhi standar kebutuhan bergizi.
“Dana yang digelontorkan untuk makanan gratis tidak mencukupi maka akan diambil dari dana yang ada salah satunya adalah dana zakat dari badan zakat. Pemimpin yang tidak berpihak pada rakyat, tidak memberikan kesejahteraan tapi menyengsarakan rakyat,” tegasnya.
Kemudian dijelaskan, terangnya, dalam Islam ada kepemimpinan yang disebut dengan khilafah, yaitu kepemimpinan umum bagi seluruh kaum Muslimin di dunia, guna menerapkan hukum-hukum syara, dan mengemban dakwah Islamiyah ke seluruh alam.
“Esensi khilafah mempersatukan umat Islam di seluruh dunia di bawah satu kepemimpinan dan satu negara wujudkan ukhuwah Islamiyah, menerapkan Islam secara kaffah, dan mengemban Islam ke seluruh penjuru dengan dakwah dan jihad pembebasan,” ungkapnya.
Pilar khilafah, tegasnya adalah kedaulatan di tangan Syara’ (Al-Haakim adalah Allah), kekuasaan di tangan umat (umat yang memilih khalifah dengan keridhaan tanpa paksaan), pengangkatan satu khalifah untuk seluruh umat Muslim, dan hanya khalifah yang berhak melakukan tabbani/legislasi (hukum syara’ menjadi konstitusi).
“Tegaknya khilafah adalah keniscayaan karena khilafah adalah janji Allah dan bisyarah Rosulullah,” pungkasnya. (*Nusroh)