POLITIK | OPINI | NUSANTARA
“Pekerjaan Presiden itu menguurusi kekuasaan dia sampai pada batas waktu sesuai dengan konstitusi, tetapi sekarang kan tidak, ini berarti bahwa ada ketakutan besar meskipun tadi saya katakan tidak tahu kepada siapa,”
Lapan6Online | Jakarta : Pakar Komunikasi Politik, Muslim Arbi, mengutarakan pandangannya terkait siapa sosok yang paling ditakuti oleh Presiden Joko Widodo, di mana sosok itu disebut-sebut memiliki kekuatan besar dibalik rezim pemerintahan saat ini.
“Sebetulnya Jokowi itu tidak takut siapa saja, dia tidak takut dilengserkan, dia tidak takut kepada partai-partai yang mendukung di Pemilu 2014 dan 2019, dan dia tidak takut terhadap rakyat Indonesia, itu persoalannya,” ujar Muslim Arbi dalam sebuah forum diskusi, pada Senin (11/3/2023).
Dalam forum diskusi yang mengusung tema “Kinerja Kabinet Jokowi Jeblok, Takut Dengan Siapa?” itu, Muslim Arbi menyebut Presiden Jokowi bahkan tidak takut dengan masyarkat Indonesia, mengingat mantan Wali Kota Solo itu tetap tidak ambil pusing meskipun kerap didemo oleh rakyatnya sepanjang dua periode masa jabatan.
“Kalau dia takut kan dia pasti punya kebijakan itu pro rakyat, kita melihat ada apa ini, kita melihat kebijakan Pak Jokowi semenjak periode 2014-2019 dan 2019-2023 itu ditentang, demo berjilid-jilid oleh mahasiswa, kaum buruh, petani, nelayan, bahkan sampai emak-emak di berbagai pelosok, dia tidak bergeming,” paparnya.
Muslim juga menyoroti terkait dukungan yang diberikan Presiden Jokowi kepada beberapa kandidat calon presiden yang akan maju di Pilpres 2024. Hal itu dianggap sebagai upaya pendekatan agar rezim yang tengah dikuasai tetap berlangsung kendati sudah tidak lagi menjabat.
“Di tempat lain, juga meng-endorse capres-capres yang lain, loh. Pekerjaan Presiden itu menguurusi kekuasaan dia sampai pada batas waktu sesuai dengan konstitusi, tetapi sekarang kan tidak, ini berarti bahwa ada ketakutan besar meskipun tadi saya katakan tidak tahu kepada siapa, tetapi yang paling ditakuti adalah dia berakhir masa kekuasaannya,” jelas Muslim.
Dari pemaparannya tersebut, Muslim menduga, di sisa pemerintahan Presiden Jokowi hingga 2024, tengah ada upaya-upaya untuk melanggengkan masa jabatannya seperti yang baru saja dilakukan oleh Pemerintahan Tiongkok di bawah kekuasaan Presiden Xi Jinping setelah melakukan amendemen konstitusi.
“Xi Jinping kan baru terpilih tuh menjadi tiga periode, setelah mengamendemen konstitusi China. Nah, jangan-jangan kekuatan yang berada dibalik Jokowi ini meniru pola Xi Jinping, bagaimana supaya ini diamendemen dengan cara tunda pemilu, perpanjangan kekuasaan, sehingga ini bisa berlanjut sampai 2025 bahkan hingga 2027, tergantung bagaimana kesepakatan dibalik itu,” ujar Muslim.
“Kenapa kita berdiam diri? Apakah akal kita ini sudah tinggal di bawah, berganti, maaf, bokong kita di atas, akal kita di bawah? Apakah 270 juta penduduk Indonesia itu sudah betul-betul bodoh? Itu persoalannya,” tandasnya. (*BM/Red)