Musri Minta Para Wakil Rakyat Jangan Berdiam Diri Dong!

0
223
Musri Daeng Baco, Warga RT. 01, Desa Sidangoli Gam Yang Rumahnya Rusak Parah/Foto : YOS
“Para politisi ini lupah dengan daerah pemilihannya, sehingga saat ini juga pun belum menunjukan itikat baiknya untuk menengok warga masyarakat yang terkena hantaman ombak laut ini,”

Lapan6OnlineMalut | Halbar : Sudah ke empat hari, pasca di hantam ombak laut di Pesisir Pantai Sidangoli, Halmahera Barat, Maluku Utara.

Para anggota DPRD Kabupaten Halmahera Barat Dapil Satu Jailolo-Jailolo Selatan dan anggota DPRD Provinsi Maluku Utara dapil Kota Ternate-Halbar sampai saat ini, belum ada yang menunjukkan batang hidungnya di tempat pengungsian.

Pada hal para anggota DPRD ini, mendapat ligitimasi dari suara rakyat (surya) yang sekarang ini, berteduh di tempat rumah ibadah (Musollah) di RT. 01, desa sidangoli gam.

Mungkin para politisi ini lupah dengan daerah pemilihannya, sehingga saat ini juga pun belum menunjukan itikat baiknya untuk menengok warga masyarakat yang terkena hantaman ombak laut ini.

Demikian dikatakan warga masyarakat Musri Daeng Baco, RT. 01, desa Sidangoli Gam, Kecamatan Jailolo Selatan, pada Selasa (19/01/2021).

Musri mengatakan, “Bencana ini terjadi Sabtu, 16 Januari 2021 pukul 18.30 Wit, malam. Dia menyebutkan, rumah yang terdampak akibat ombak laut sekitar 36 Kepala Keluarga (KK) dari 157 jiwa,” ungkap Musri.

Musri pun berharap, kepada Pemkab Halbar, dan para anggota DPRD yang mewakili suara rakyat (surya) agar dapat secepatnya melakukan langkah – langkah, seperti pembangunan tanggul darurat penahan ombak sementara, agar tidak bertambah kerusakannya.

“Saya berharap ada lanjutan pekerjaan pembangunan tanggul sepanjang pesisir pantai Desa Sidangoli Gam, supaya kami aman dari hantaman ombak pantai yang setiap tahun mengancam puluhan rumah dipinggiran pantai,” ujarnya.

Dia menjelaskan, “Pemkab Halbar harus lebih memprioritaskan wilayah yang sudah menjadi rutinitas dampak setiap tahun terjadi bencana, diantaranya pesisir Pantai Desa Sidangoli Gam, dan harus di dorang para anggota DPRD yang mewakili daerah pemilihannya,” jelasnya.

“Kondisi alam pesisir yang terjadi setiap tahun, menjadi hal wajib diambil kebijakan darurat anggaran penangganan pasca bencana. Mudah – mudahan suara rakyat (surya) ini, dapat di dengar oleh para politisi (Anggota DPRD-red) yang sementara ini duduk di kursi yang empuk itu.

“Kendati pun kami sebagai warga yang terkena bencana ombak yang tidur beralas apa adanya. Walaupun mereka (anggota DPRD-red) yang mungkin ada sebahagian mendampingi para calon kepala daerah yang diusung dari partainya yang saat ini tengah berjibaku di MK, “ tuturnya dengan nada kesal.

Sambung Musri, “Para anggota DPRD dengan daerah pemilihan Jailolo-Jailolo Selatan dan juga anggota DPRD dengan dapil Halbar-Kota Ternate ini, mungkin berpikir, mereka (pengungsi-red) bukan bagian dari keluarga mereka (anggota DPRD-red), sehingga para anggota DPRD ini, tidak merasa hatinya terketuk. Sehingga mereka sudah mengetahui pun, tetapi mereka (anggota DPRD-red) tetap saja berdiam diri, “ cetusnya.

Musri menambahkan, “Para anggota DPRD sering mendefinisikan demokrasi sebagai mendengar suara rakyat. Sekarang rakyat yang mendapat musibah bencana, dan para anggota DPRD sudah mengetahui, tetapi berdiam diri. Lalu para anggota DPRD mendengar suara siapa? “ Tanya Musri. (Yos-red)

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini