“Apabila rakyat Indonesia semakin sadar akan keadaan yang sesungguhnya di dalam lingkaran pemerintahan kekuasaan dan rakyat sadar bagaimana solusinya agar dapat membangun bangsa dan negara yang maju serta makmur, jika rakyat tidak sadar keadaan yang sesungguhnya, maka Indonesia kedepannya pasti HANCUR LEBUR,”
Oleh : Mr. Khan
Lapan6Online : Saya amati beberapa pekan ini, media massa Tempo dan Kompas semakin tajam dan sesuai dengan kode etik Jurnalistik Pasal 1 angka 1, tinggal membutuhkan ketajaman membaca dari masyarakat secara rasional dan obyektif, sebagai rakyat Indonesia🇲🇨 yang sangat menginginkan NKRI🇲🇨 menjadi maju dan makmur untuk kedepannya, salah satu harapan saya adalah fungsi dan manfaat media massa harus dapat berjalan sesuai tujuan yang sebagaimana mestinya, mudah-mudahan harapan kita bersama untuk Indonesia maju dan makmur dapat diwujudkan oleh Tuhan Yang Maha Esa, amin
Indonesia akan maju, apabila rakyat Indonesia semakin sadar akan keadaan yang sesungguhnya di dalam lingkaran pemerintahan kekuasaan dan rakyat sadar bagaimana solusinya agar dapat membangun bangsa dan negara yang maju serta makmur, jika rakyat tidak sadar keadaan yang sesungguhnya, maka Indonesia kedepannya pasti HANCUR LEBUR.
Ini hasil akhir per September 2019 keadaan negara yang sesungguhnya harus diketahui oleh seluruh Rakyat Indonesia, yakni:
Mata uang Rupiah terendah ketiga se-dunia, total utang negara untuk Pemerintah Pusat dan BUMN berjumlah sekitar Rp 10.000 triliun, perusahaan BUMN utang menumpuk hingga sekitar Rp 5.500 triliun dan banyak yang sudah diambang kehancuran, setiap tahun defisit anggaran, current account deficit (CAD), defisit perdagangan, industri manufaktur menyunsep, sangat banyak kekayaan sumber daya alam dikuasai oleh pihak asing dan swasta yang bertentangan dengan Pasal 33 UUD 1945 (contohnya harta Karun Indonesia yang ada di Freeport, Papua dikuasai oleh Amerika Serikat sejak 7 April 1967 hingga hari ini, artinya kedaulatan kita kedalam dan keluar dapat diduga tidak berfungsi yang sebagaimana mestinya karena hal ini bertentangan dengan naskah negara atau tujuan Nasional), pasca reformasi pemerintah Indonesia sudah tidak mampu membayar utang negara hingga hari ini sudah semakin parah beratnya dan justru menambah utang sekitar Rp 2 triliun per hari secara terus menerus, Cadangan Devisa Negara hanya 123 miliar dollar AS (tidak ada separuhnya CADEV Singapore), Serba Impor, perlengkapan militer akan Technology canggih sudah ketinggalan sangat jauh (artinya pertahanan kedaulatan kita sangat lemah/sama Singapore saja kita masih di bawah), korupsi dan narkoba semakin merajalela, sistem hukum Nasional semakin amburadul, kualitas pendidikan Nasional ketinggalan sangat jauh dibandingkan negara-negara maju, jaminan kesehatan Nasional sangat rendah, sangat banyak hasil pembangunan infrastruktur yang tidak sesuai dengan tujuan Nasional yang sebagaimana mestinya, perekonomian rakyat semakin menyunsep dan dapat kita amati para pejabat tinggi Negara semuanya kaya raya sampai-sampai ada istilah kasus REKENING GENDUT
Jika rakyat belum sadar, maka yang saya duga pembodohan akan terus berlanjut, kekuasaan yang tampak otoriter pun semakin mengarah sempurna dan negara pun kedepannya akan tampak dikuasai oleh suatu badan yang terbentuk oleh beberapa kelompok yang dapat diduga “Low morale”. ****
*Penulis adalah Pengamat Hukum dan Politik