Nekat Bener, Dua Cafe di Apartemen Laguna Buka Sampai Subuh, FWJ : Cari Setoran Penjilat

0
25
Dua cafe yang dikelola satu owner itupun nekad membuka usahanya mulai pukul 20.00 hingga tutup pukul 05.00 wib
“Kabarnya, selain melanggar prokes dan aturan PPKM Berbasis Mikro, diduga cafe/karaoke itu juga tidak membayar pajak,”

Lapan6Online | Jakarta : Kasus meningkatnya pasien covid-19 varian delta di Indonesia, ternyata tak membuat gemetar pengusaha cafe/karaoke di Apartemen Laguna, Pluit, Jakarta Utara. Dua cafe yang dikelola satu owner itupun nekad membuka usahanya mulai pukul 20.00 hingga tutup pukul 05.00 wib.

Cafe yang letaknya tak jauh dari Polsek Metro Penjaringan dan Kecamatan Penjaringan itu nampaknya sengaja dibiarkan beroperasi, dan kabarnya oknum tiga pilar pun kecipratan setoran setiap bulan dari si pengusaha.

Cafe dan karaoke itu kabarnya ramai dan mampu meraup omzet minimal Rp 10 juta per malam

Cafe dan karaoke itu kabarnya ramai dan mampu meraup omzet minimal Rp 10 juta per malam. Dari pantauan, tidak ada tanda jaga jarak, tempat cuci tangan, dan hand sanitizer yang disediakan pengelola jelas telah melabrak aturan pemerintah soal Prokes. Hal itu dikatakan Ketua Umum Forum Wartawan Jakarta (FWJ) Indonesia, Mustofa Hadi Karya atau yang biasa disapa Opan ini dalam keterangan Pers nya di Jakarta, pada Kamis (24/0 6/2021) siang.

Berdasarkan Keputusan Kepala Dinas Parekraf Provinsi DKI Jakarta No. 381 Tahun 2021 tentang Perpanjangan Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) Berbasis Mikro pada Sektor Usaha Pariwisata, serta Keputusan Gubernur DKI Jakarta No. 671 Tahun 2021 Tentang Perpanjangan Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat Berbasis Mikro, dan Instruksi Gubernur DKI Jakarta No. 37 Tahun 2021 Tentang Perpanjangan Pelaksanaan Pembatasan Kegiatan Masyarakat Berbasis Mikro Tingkat Rukun Tetangga, sangat jelas disebutkan bahwa seluruh kegiatan usaha hiburan wajib tutup pukul 21.00 WIB.

“Hasil investigasi kami dilapangan ada beberapa wanita malam yang bekerja di cafe itu, dan mengakui bahwa seharusnya cafe ini tutup, namun karena pemiliknya punya orang hebat makanya cafenya tetap beroperasi. “Ucap Opan.

Distrik GMBI Jakut tengah melaporkan keberadaan dua cafe itu ke tiga pilar tingkat kota dan kecamatan, yang beroperasi tanpa prokes dan melanggar aturan

Mendorong hal itu, Distrik GMBI Jakut tengah melaporkan keberadaan dua cafe itu ke tiga pilar tingkat kota dan kecamatan, yang beroperasi tanpa prokes dan melanggar aturan.

“Kabarnya, selain melanggar prokes dan aturan PPKM Berbasis Mikro, diduga cafe/karaoke itu juga tidak membayar pajak. ” Ujar pria yang juga dikenal sebagai aktivis jurnalis ini.

Opan juga mendesak Pemprov DKI memberikan sanksi berat dan penutupan permanen dari dua cafe tersebut. “Pemprov DKI harus segera melakukan tindakan tegas dan menutup permanen 2 cafe di Apartemen Laguna itu. Adapun para oknum aparat Satpol PP Kecamatan Penjaringan, oknum kepolisian Polsek Penjaringan dan oknum Koramil setempat harus mendapatkan sanksi juga, karena telah melakukan pembiaran dan dugaan ambil bagian jatah. “Pungkasnya. [*Red]

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini