“Pihak kepolisian yang bertugas mengedepankan sosialisasi larangan mudik yang dilakukan secara persuasif kepada para pengguna jalan dengan diputar balik. Namun kebijakan ini berlaku mulai 24 april sampai dengan 7 Mei,”
Bekasi | Lapan6Online | Sebanyak 66 pemudik yang menggunakan sepeda motor dan mobil diarahkan putar balik ke Kota Bekasi dalam dua hari pelaksanaan Operasi Ketupat Covid-19, pada Jumat, 24 April sampai Sabtu, 25 April 2020.
Kasat Lantas Polres Metro Bekasi Kota, AKBP Ojo Ruslani, mengatakan terdapat empat titik pos pengamanan (Pospam) di Kota Bekasi.
“Sampai operasi (Operasi Ketupat Covid-19) hari kedua kita sudah putarbalikan pemudik sebanyak 66 kendaraan terdiri dari motor dan mobil dari tiga titik pos pengamanan terpadu tersebut,” kata Ojo di Bekasi.
Ojo menjelaskan titik penjagaan ada di Sumber Arta, Harapan Indah dan Bantargebang yang berbatasan dengan Cileungsi dan di Terminal Induk Bekasi.
Untuk saat ini, kata Ojo, pihak kepolisian yang bertugas mengedepankan sosialisasi larangan mudik yang dilakukan secara persuasif kepada para pengguna jalan dengan diputar balik. Namun kebijakan ini berlaku mulai 24 april sampai dengan 7 Mei.
“Kebijakan ini bersifat bertahap dan berlanjut, setelahnya akan dilakukan tindakan yang lebih tegas seuai peraturan perundang-undangan yang berlaku,” jelas Ojo.
Ojo menjelaskan setiap pos pengamanan (Pospam) dijaga selama 24 jam dengan jumlah anggota polri sebanyak 14 orang sekali bertugas dalam setiap regu. Selain anggota Polri, pospam juga dijaga anggota TNI Dishub serta Satpol PP Kota Bekasi.
“Pelaksanaan tugas anggota selama 12 jam dan lepas dinas 2 x 24 jam.
Penyekatan dilakukan pada jam rawan mudik saat pagi malam sampai dengan dini hari bahkan setelah salat subuh,” ungkap Ojo.
Penyekatan dilakukan dengan melakukan pemeriksaan wajib ke setiap kendaraan yang melintas baik sepeda motor, mobil pribadi maupun angkutan umun.
“Pengecualian terhadap angkutan barang yang membawa barang-barang kebutuhan sehari-haru, sembilan bahan pokok, alat kesehatan, BBM dan gas berikan prioritas sehingga terjamin kelancarannya dati distribusi barang-barang tersebut,” pungkas Ojo. Mc/Dhan
*Sumber : medcom