“Tampaknya bandar trisula atau trishula atau dalam bahasa serampang merupakan tombak bermata tiga yang secara harfiah berarti tiga pemodal besar yang tidak ada tandingannya di Kabupaten Sidamanik,”
Lapan6Online | SIMALUNGUN | SUMUT : Bandar Toto Gelap (Togel) yang dikuasai dan dikendalikan group tombak bermata tiga (Trisula) yaitu, Sirait- Gultom -Saiful (SGS) semakin bebas mengeruk ‘Cuan’ di Wilayah Hukum (Wilkum) Polsek Sidamanik.
Nama bandar Trisula ini, memang sudah tidak asing lagi dalam dunia 303 khususnya di Kecamatan Sidamanik Kabupaten Simalungun, Sumatera Utara.
Geliat 3 jenis permainan peredaran judi Toto Gelap (Togel) yaitu, Singapura (SGP), Hongkong (HK) dan Sydnie ini, sudah merupakan mesin pencetak uang ‘Cuan’ yang mampuni bagi bandar Trisula Sidamanik di tengah Pandemi Covid-19.
Untuk diketahui, tampaknya bandar trisula atau trishula atau dalam bahasa serampang merupakan tombak bermata tiga yang secara harfiah berarti tiga pemodal besar yang tidak ada tandingannya di Kabupaten Sidamanik.
Hasil investigasi Koranpagionline.com (Media Group Jaringan Lapan6online.com), pada Sabtu (06/03/2021) kemarin, group trisula ini sudah mampu mengendalikan bisnis judi Togel 303 di Kecamatan Sidamanik.
Judi Togel yang dikendalikan SGS dengan kordinator lapangan (Korlap) Tio dan Saiful, teruji mampu meredam para pesaing lainnya.
“SGS yang mengendalikan di Wilkum Polsek Sidamanik. Hingga sampai saat ini tidak tersentuh hukum,” ungkap salah satu pemuda yang dijumpai di Sidamanik Square.
“Baru-baru ini ada bandar lain yang mengibarkan bendera di Sidamanik. Tapi dengan langkah sia-sia, mereka terpukul mundur,” kata pemuda yang aktif di salah satu Organisasi kemasyarakatan ini.
Menurutnya, ketiga orang ini memang sudah bagaikan tombak bermata tiga ‘Trisula’ yang siap menancabkan tombaknya dan siap menghabisi bandar baru yang masuk ke Sidamanik.
Pasalnya, kolaborasi pemodal dengan porsi 40-40-20, dimana 80 persen yang dimasukkan ke Daerah Kecamatan Sidamanik tidak mampu mengimbangi permainan Trisula di Sidamanik.
“Dengan komposisi ini, para armada baru, juga keok di hantam bandar trisula,” kata pemuda yang tidak mau namanya disebut. Sebagai informasi, 80 persen adalah pemodal dari luar Sidamanik. Sementara kepemilikan modal 20 persen adalah hanya uang duduk bagi kordinator dan penulis di Sidamanik, “ ungkapnya.
Maraknya judi togel di wilayah hukum Polres Simalungun khususnya di Kecamatan Sidamanik, tampaknya sudah terkordinir rapi.
“Diduga ada kerjasama antara oknum jajaran Aparat Penegak Hukum (APH) di Wilkum Satreskrim Polres Simalungun itu,” kata pemuda yang konsen sebagai pemerhati masalah penyakit masyarakat.
Menurutnya, semua bandar judi Togel, diantaranya, bandar judi togel yang dikenal dengan sebutan SN, RS , JS dan GG 55 di Wilkum Polsek Sidamanik sama sekali tidak berani melebarkan sayabnya di Sidamanik.
“Kita duga bandar judi Togel ini bekerjasama dengan oknum APH, faktanya sampai saat ini ketiga bandar judi togel yang notabene diduga berstatus Daftar Pencarian Orang (DPO) kasus judi ini bukannya ditangkap, malah diduga dikordinir dan dipelihara. Son/Kop/Mas Te/Lpn6.