Lapan6Online : Seorang pria berbadan tegap, diduga anggota Kodam I/Bukit Barisan mengancam akan menghilangkan paksa nyawa jurnalis yang meliput penangkapan terduga bandar judi dan narkoba bernama Beni di Polrestabes Medan, pada Senin (10/4/2023) malam lalu.
Mulanya, jurnalis Tribun-medan.com melakukan peliputan penangkapan bandar judi dan narkoba bernama Beni, yang ditangkap Polrestabes Medan di barak narkoba Dusun Tanjung Pamah, Desa Namo Rube Julu, Kecamatan Kutalimbaru, Kabupaten Deliserdang.
Setelah penangkapan Beni, sepasukan anggota TNI AD datang ke Polrestabes Medan.
Di sana, tampak mobil dinas pejabat TNI AD bernomor 204-I berlogo bintang satu parkir di depan kantor Kabag Ops Polrestabes Medan. Tampak pula dua orang berpakaian lengkap loreng-loreng hadir berdiri di depan kantor Kabag Ops Polrestabes Medan.
Tribun-medan.com yang kebetulan ada di sana lantas melakukan pengambilan gambar suasana, hingga mengambil gambar mobil pejabat TNI AD itu.
Namun, tiba-tiba saja seorang pria berbadan tegap yang diduga anggota TNI AD Kodam I/Bukit Barisan mendatangi Tribun-medan.com.
Pria tersebut mengamuk, karena awak media mengambil gambar mobil dinas berjenis Mitsubishi Pajero warna hijau khas TNI AD itu.
“Kau hapus itu, ngapain kau foto – foto,” kata pria yang tidak mau menyebutkan namanya itu, Senin malam.
Mendengar hal tersebut, Tribun-medan.com lantas menjelaskan, bahwa pengambilan gambar suasana Polrestabes Medan hingga foto mobil dinas demi kepentingan jurnalistik.
Setelah dijelaskan, pria berbadan tegap diduga anggota Kodam I/Bukit Barisan itu tak membantah, kemudian bertanya mengenai identitas Tribun-medan.com. Kemudian, pria berbadan tegap ini mencatat identitas awak media di handphonenya, sembari mengumpat dan mengancam akan menghilangkan paksa nyawa jurnalis Tribun-medan.com.
“Tribun itu, kita cari keluarganya. Nanti kita bikin hilang tanpa jejak,” kata pria diduga anggota Kodam I/Bukit Barisan tersebut.
Terkait pengancaman dan penghilangan paksa nyawa itu, Kepala Penerangan Kodam I/Bukit Barisan, Kolonel Inf Rico Julyanto Siagian sempat menanyakan identitas pria tegap yang melakukan pengancaman.
Namun, saat kejadian, pria tersebut tidak mau menunjukkan identitasnya. “Oh, gitu pak? Bapak enggak tahu, apa lagi saya. Kita tunggu saja info nya ya,” kata Rico kepada Tribun-medan.com, pada Selasa (11/4/2023).
Lalu, saat disinggung soal keberadaan anggota TNI AD di Polrestabes Medan setelah penggerebekan barak narkoba, Rico mengaku tidak tahu.
“Waduh, kurang paham juga pak. Mungkin giat bukber atau rapat atau koordinasi, bagusnya tanya langsung di lapangan,” sebutnya. Tidak jelas punya kepentingan apa
Pascapenggerebekan barak narkoba di Dusun Tanjung Pamah, Desa Namorube Julu, Kecamatan Kutalimbaru, Kabupaten Deliserdang, sepasukan anggota TNI AD mendatangi Polrestabes Medan.
Namun, tidak jelas kepentingannya apa. Apakah kedatangan mereka untuk koordinasi pascapenggerebekan, atau ada motif lain, mengingat yang ditangkap Polrestabes Medan adalah mafia judi bernama Beni.
Saat mendatangi Polrestabes Medan, anggota TNI AD menemui Kabag Ops Polrestabes Medan. Ada kurang lebih lima jam mereka bertahan di Polrestabes Medan. Setelahnya, mereka kemudian meninggalkan Polrestabes Medan.
Berkenaan dengan masalah ini, tidak ada penjelasan apapun, kenapa pasukan TNI AD datang mendadak ke Polrestabes Medan.
Polisi mengincar Samsul
Sebelumnya, Kasat Reskrim Polrestabes Medan, Kompol Teuku Fathir Mustafa bersama anak buahnya kembali menggerebek barak narkoba di Dusun Tanjung Pamah, Desa Namo Rube Julu, Kecamatan Kutalimbaru, Kabupaten Deliserdang, pada Senin (10/4/2023).
Saat penggerebekan berlangsung, terdengar suara letusan senjata api berkali-kali di lokasi barak narkoba, yang konon kabarnya dikelola oleh dedengkot OKP yang terkenal cukup ‘licin’.
Ketika polisi menyerbu barak narkoba itu, terdengar teriakan keras “TANGKAP SAMSUL”.
Belum tahu siapa Samsul yang dimaksud polisi. Apakah Samsul Tarigan yang kabarnya pemilik Diskotek Key Garden dan mantan DPO kasus galian C ilegal itu, atau ada Samsul lain yang merupakan mafia di Kota Binjai.
“Samsul itu, Samsul, tangkap – tangkap,” teriak sejumlah petugas sembari meletuskan senjata api.
Tak lama berselang, polisi berseragam lengkap dan pakaian preman langsung merangsek masuk ke barak narkoba dan judi.
Dalam penggerebekan itu, ditangkap seorang pria bernama Beni. Beni kabarnya merupakan ‘titipan’ mafia judi terbesar di Sumut, untuk mengelola judi di barak narkoba Dusun Tanjung Pamah.
Beni menjadi sorotan, karena dia disebut-sebut merupakan ‘kaki tangan’ sang dedengkot OKP yang selama ini santer namanya disebut ‘kebal hukum’ lantaran sulit sekali ditangkap.
Bahkan, ada foto Beni bersama Samsul Tarigan dan Wali Kota Binjai, Amir Hamzah yang lagi duduk semeja beredar.
Kasat Reskrim Polrestabes Medan, Kompol Teuku Fathir Mustafa mengatakan pihaknya masih mendata siapa saja yang ditangkap.
Fatir tidak menampik, bahwa dia ada menangkap Beni, pria yang disebut-sebut ‘titipan’ mafia judi untuk mengelola perjudian di barak narkoba. “Nanti akan kami sampaikan,” kata Fatir.
7 Orang Diamankan Dari Barak Narkoba
Kabag Ops Polrestabes Medan, AKBP Arman Muis mengatakan penggerebekan barak narkoba ini merupakan Operasi Pekat selama bulan Tamadan.
Katanya, penggerebekan dilakukan atas aduan dan informasi masyarakat. “Sehingga kami merespon cepat,” kata Arman, pada Selasa (11/4/2023). Ia menjelaskan, lokasi penggerebekan memang barak narkoba dan tempat bermain judi.
Saat melakukan penggrebekan, petugas mengamankan sejumlah orang dari lokasi.
“Saat ini masih terindikasi sekitar tujuh orang dan masih dalam proses pemeriksaan, mereka perannya seperti apa, itu nanti Sat Reskrim yang akan menjelaskan,” sebutnya.
Arman menjelaskan, saat penggerebekan, petugas di lokasi sempat mendapatkan perlawanan dari sejumlah orang. Para bandit yang berada di lokasi sempat melempari polisi menggunakan batu hingga ada petugas yang terluka.
“Sebenarnya bukan perlawanan, cuma mungkin kaget masyarakat, sehingga respon. Kita selalu siap siaga di lapangan,” ungkapnya.
Informasi terakhir, ada sejumlah polisi yang terluka akibat dilempari batu. Namun Arman belum tahu, berapa jumlah anggota yang terluka.
“Sementara barang bukti berupa alat judi, kemudian ada benda – benda batu sebagai sarana mereka melakukan pelemparan,” bebernya.
“Meja judi ada satu, alat isap (Sabu) di TKP juga kami temukan. Untuk narkoba cuma alat, karena waktu kami ke TKP, semua sudah kosong,” ungkasnya. (*tribun-medan/bm/red)
- Sumber : Tribunnews