OPINI | CATATAN JUMAT PAGI
“Setelah pilpres. Janji2 politik hanyalah hayalan belaka. 66 Janji politik tahun 2014 di tambah lagi janji2 di pilpres 2019 hanya lah angin lalu yang terlalu mempesona rakyat kecil. Termasuk pemilih Jokowi di Kendeng maupun di Wadas,”
Oleh : Muslim Arbi
GERAKAN Jokowi Tiga Periode (JTP) semakin masif saja. Publik ga bisa di cipoi lagi. Mulai dari kerumunan Jokowi saat berkunjung ke sejumlah daerah. Suara2 Jokowi Tiga Periode dst. Semakin melambai saja. Apalagi Dahlan Iskan (DI) tulis : Tiga Periode. Semakin gagah saja. Oligarki dan Jokowi menggebrak.
Meski sudah ada jadwal Pemilu 14 Februari 2024. Dengan senilai rencana Awal Proyek KCJB: 86 T. Tapi bisa saja dengan alasan Copad-Capid kata Babe Ridwan Saidi. Jokowi mau di buat Tiga Periode. Asyik benar. Hehehe.
Jika Oligarki dengan modal Taipan dan dukungan kekuatan dan kekuasaan ini. Bisa saja Jokowi bisa di bikin Tiga Periode bahkan. Uang yang bekerja bos. Money can buying everything
Ingat. Saat Pilgub DKI dan Pilpres 2014 dan 2019. Siapa yang bisa lawan Jokowi yang bersandar di bahu Oligarki dan Cukong? Semua bisa di beli. Dengan operasi senyap. Yang penting KPU bunyi dan sah meski keputusan KPU di batalkan MA 8 bulan kemudian setelah Jokowi-Maruf di lantik.
Pengkondisian Jokowi di periode kedua. Seolah semua terbeli: Pers Mainstream, birokrasi, para mentri, lembaga survei, bahkan aparat kepolisian dan tni? Bahkan MK?
Rakyat di butuhkan suara nya setelah Pilpres. Setelah pilpres. Janji2 politik hanyalah hayalan belaka. 66 Janji politik tahun 2014 di tambah lagi janji2 di pilpres 2019 hanya lah angin lalu yang terlalu mempesona rakyat kecil. Termasuk pemilih Jokowi di Kendeng maupun di Wadas. Hanya janji gombal belaka.
Hiruk pikuk dan gegap gempita usaha2 JTP. Tentu nya tidak gratis Bung. Pastilah sudah disiapkan anggaran big money. Karena proyek2 Oligarki sekarang jangan jangan sampai terhenti. Meski proyek2 itu sekarang merugi. Bandara, jalan Tol dsb yang jadi beban negara dan beban Rakyat. Harus jalan terus. Karena itu Jokowi harus di pertahankan terus berkuasa.
Proyek IKN yang di paksakan. Proyek KCJB yang tidak jelas keberuntungan nya: semula di biayai Swsta dan Uang China dan sekarang pake APBN. Semua nya harus jalan.
Jadi. Jelas bukan?. Pemilu, atau tidak pemilu sing penting Jokowi tetap Tiga Periode. Apa pun cerita nya.
Selamat tinggal Demorasi, Hukum, UU dan Aturan. Bahkan selamat tinggal Rakyat.
Siapa suruh kalian pilih Jokowi? Toh akhire: Oligarki – Cukong yang berkuasa bukan? Toh. Jokowi hanyalah petugas Partai. Meski pake embel2 Kepala Negara, Kepala Pemerintahan dan Presiden. Hehehe. Depok, 18 Pebruari 2022. (*)
*Penulis Adalah Direktur Gerakan Perubahan dan Presidium ARM