Orang-Orang Sesat Pun Berdalil

0
372
Sesat. (foto net)

Oleh: Agus Santosa Soemantri, (*)

Lapan6online.com : Orang-orang yang menyimpang dan sesat, bukan berarti mereka tanpa dalil dalam melakukan amalan-amalan yang menyimpang dan sesatnya. Bahkan biasanya mereka menunjukkan banyak dalil.

Tidak heran karena mereka asal berdalil. Hadits-hadits dha’if bahkan palsu juga riwayat-riwayat dusta selain dari ayat-ayat Al-Qur’an yang di tafsirkan sesuka hati, juga hadits-hadits sohih namun di fahami secara keliru juga di tempatkan secara serampangan atau hadits-hadits sohih tersebut di tempatkan bukan pada tempatnya (asal berdalil).

Begitulah orang-orang sesat dalam berdalil. Sehingga menjadikan mereka sesat justru karena dalil-dalil yang di jadikan hujjahnya.

Iblis membangkang karena punya dalil

Iblis laknatullah biangnya kesesatan ketika di perintahkan untuk bersujud kepada Adam ‘alaihis salam, iblis pun menolak karena punya dalil. Dan dalilnya itulah yang menjadikannya menjadi makhluk tersesat. Padahal sebelumnya iblis makhluk yang ta’at.

Inilah dalil iblis ketika membangkang perintah Allah, sebagaimana yang Firmankan Allah Ta’ala dalam Al-Qur’an:

خَلَقْتَنِى مِنْ نَارٍ وَخَلَقْتَهُ مِنْ طِينٍ

“Engkau menciptakan aku dari api dan Engkau menciptakannya (Adam) dari tanah.” (QS. Shaad, 76).

Itulah dalil iblis ketika menolak perintah Allah Ta’ala. Karena Adam ‘alaihis salam di ciptakan dari tanah. Sedangkan iblis di ciptakan dari api. Menurut iblis api lebih mulia daripada tanah.

Para penentang Rasul juga berdalil

Berdalil dalam membela kesesatan juga di lakukan orang-orang sesat terdahulu. Sebagaimana yang di lakukan oleh orang-orang kafir Qurais ketika di peringatkan untuk tidak mengagungkan dan memuja berhala.

Mereka berdalil sebagaimana yang di sebutkan dalam Al-Qur’an,

وَالَّذِينَ اتَّخَذُوا مِنْ دُونِهِ أَوْلِيَاءَ مَا نَعْبُدُهُمْ إِلَّا لِيُقَرِّبُونَا إِلَى اللَّهِ زُلْفَى

“Dan orang-orang yang mengambil pelindung selain Allah (berkata) : “Kami tidak menyembah mereka melainkan supaya mereka mendekatkan kami kepada Allah dengan sedekat- dekatnya”. (QS. Az Zumar: 3).

Itulah dalil mereka. Berhala-berhala yang mereka agungkan dan puja menurut mereka hanya sebagai sarana (washilah) untuk mendekatkan diri kepada Allah Ta’ala. Padahal cara tersebut justru dilarang dalam Islam. Sebagai perbuatan menyekutukan Allah Ta’ala (syirik).

Memiliki dalil atau ada dalilnya, bukan berarti sudah berpijak di atas kebenaran(al-haq). Karena ternyata mereka yang telah dinyatakan sesat juga memiliki dalil yang di jadikan hujjah dalam membela kesesatannya. Sebagaimana iblis dan juga orang-orang sesat terdahulu. (*)

*Penulis Agus Santosa Soemantri adalah penulis di blog agussantosa39.wordpress.com,

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini