Oscar Primadi, Sekjen Kemenkes RI : Entikong Bisa Jadi Contoh Nasional

0
51
Sekretaris Jenderal Kementerian Kesehatan RI, Oscar Primadi beserta rombongan melaksanakan kunjungan kerja ke Entikong, Sanggau, Kalimantan Barat, pada Sabtu (10/04/2021)
“Artinya begitu supportnya masyarakat terhadap program ini artinya ada kepedulian ini merupakan beban atau kerja bersama gitu ya, apa yang Pelintas-Pelintas ini bukan hanya beban pemerintah atau instansi lain,”

Lapan6OnlineKalBar | Entikong : Sekretaris Jenderal Kementerian Kesehatan RI, Oscar Primadi beserta rombongan melaksanakan kunjungan kerja ke Entikong, Sanggau, Kalimantan Barat, pada Sabtu (10/04/2021) kemarin.

Tampak hadir dalam kegiatan tersebut adalah Bupati Kabupaten Sanggau , Dandim 1204/Sanggau, Kapolres Sanggau, Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Sanggau, Kepala Dinas sosial Kabupaten Sanggau, kepala BPBD kabupaten Sanggau, Satgas Pamtas Yonif 642/KPS, Kepala Cabang Kejaksaan Negeri Entikong, Camat Entikong, Danramil Entikong, Kapolsek Entikong, Kepala Administrator PLBN Entikong, Kepala Kantor Imigrasi Entikong, Kepala Kantor Bea Cukai Entikong, Kepala BP2MI Entikong, Kepala Puskesmas Entikong, Kepala Rumah Sakit Pratama Temanggung Gergaji, Kepala Karantina Pertanian Entikong, Kepala BKIPM Entikong , Komunitas Intelijen, Kepala BIN Da Sanggau/Baskoro.

Kegiatan kunjungan kerja ini dalam rangka pemantauan pelaksanaan karantina Pekerja Migran Indonesia. Agenda kegiatan dimulai pukul 10:00 wib sampai selesai, adapun rundown kegiatan tersebut, rombongan tiba di Entikong langsung menuju ke PLBN Entikong untuk melakukan pemantauan terhadap kegiatan di pintu masuk kedatangan Pekerja Migran Indonesia (PMI,red).

Kemudian, Sekjen Kemenkes RI, Oscar Primadi beserta rombongan melihat PMI yang baru keluar secara mandiri dari negara Malaysia dan dilanjutkan untuk memantau sekaligus bertanya jawab kepada petugas yang ada di PLBN terkait pengoperasian mobil Laboratorium bergerak, dan selanjutnya Sekjen Kemenkes RI beserta rombongan masuk ke gedung PLBN Entikong memantau cara penanganan PMI yang baru pulang dari Malaysia.

Disela-sela memantau kegiatan didalam gedung PLBN, Sekjen Kemenkes RI, Oscar Primadi saat dikonfirmasi awak media menjelaskan,”Tadi udah lihat ya, ada beberapa peralatan yang sudah ah kita kirim ya termasuk mobile PCR itu kemudian segera akan ditangani di sini, tentunya apa namanya kegiatan-kegiatan yang berkaitan dengan streaming daripada testing ini, ya saya berharap betul-betul dapat dikelola dengan baik dengan semangat kolaborasi. Jadi tadi ada keluhan soal SDM misalnya saya hanya bisa berharap dari Dinas Kesehatan Sanggau ada tenaga tenaga dokter intensif yang berada di Puskesmas bisa diberdayakan di sini,” jelasnya.

Lebih lanjut Oscar Permadi mengatakan bahwa,”Begitu juga mungkin ada dari Poltekkes yang ada mahasiswa yang berkaitan dengan pemeriksaan LAB bisa dikaryakan di sini,begitu juga dengan teman-teman pusat semuanya saling bahu-membahu termasuk dari dinas kesehatan provinsi juga ada yang berkaitan dengan kebijakan. Untuk itu sekali lagi kelemahan ini akan kita kembangkan terutama di lintas batas, Entikong bisa menjadi contoh nasional saya berharap dengan pola kita bersama ini kita mengawal PMI kita khusus yang yang datang dari negara tetangga, itu kan Ndak hanya Ada di sini, ada dari Nunukan, ada di NTT, ada di Atambua, di Papua dan ada di beberapa tempat,” ujarnya.

Ia menambahkan,”Sekali lagi di sini harus kita kelola dengan baik, kami di pusat di Jakarta juga begitu, jadi tidak hanya Kemenkes saja sendiri Kemenkes tentunya berfungsi sebagai backup untuk pelayanan kesehatan nya, untuk aspek-aspek fungsi kesehatan nya berbagai aspek-aspek dari segi kesehatan tata kelola kasus-kasus kesehatannya tetapi berkaitan bagaimana pengamanan bagaimana hal-hal yang berkaitan dengan sistem kesehatan bersama-sama dengan Satgas dengan kementerian lembaga yang lain secara lebih baik dan berkolaborasi,” tambahnya.

Jokowi Tono, Syukur, Mukhlasin menyerahkan APD dan alat kesehatan kepada Sekjen Kemenkes RI

Kemudian rombongan Sekjen Kemenkes RI meninjau tempat isolasi di PLBN Entikong (tempat pemisahan PMI yang setelah dilakukan pemeriksaan swab Antigen dengan hasil positif,red) dan selanjutnya rombongan menuju ke asrama karantina (Terminal Barang Internasional) Entikong .

Dalam kesempatan tersebut rombongan melakukan pemantauan pada pelaksanaan vaksinasi covid-19 di KKP Kelas II Pontianak Wilker Entikong, rombongan melanjutkan kegiatan diskusi pelaksanaan karantina PMI, yang bertempat di Aula KKP Kelas II Pontianak Wilker Entikong dan terakhir Rombongan ke Puskesmas Entikong dilanjutkan ke Pontianak.

Sementara itu, disela-sela kunker Sekjen Kemenkes RI memantau kegiatan di dalam gedung PLBN Entikong ada beberapa warga masyarakat Entikong yang peduli covid-19 diantaranya Jokowi Tono, Syukur, Mukhlasin menyerahkan APD dan alat kesehatan kepada Sekjen Kemenkes RI.

Dalam kesempatan tersebut, Jokowi Tono kepada awak media mengatakan bahwa,”Pada kesempatan ini, kami atas nama masyarakat Entikong datang ke PLBN Entikong ini dalam rangka memberikan Alkes berupa APD Baju Hazmat kepada Tenaga Kesehatan dan Petugas Penanganan Covid-19 di wilayah Entikong, sebagai bentuk apresiasi masyarakat kepada Para Petugas dan Tenaga Medis, mengingat saat ini Entikong menjadi salah satu tempat karantina bagi para pelintas batas/PMI sehingga APD tersebut dapat digunakan pada saat melaksanakan Swab PCR dan pemeriksaan terhadap PMI. Hal tersebut menurut kami dalam situasi darurat seperti ini, para tenaga kesehatan, petugas penanganan covid-19 sangat membutuhkan bantuan ini guna mendukung lancarnya kegiatan penanganan covid-19 ini,” jelas Jokowi Tono.

Setelah dikonfirmasi oleh tim media tanggapan terkait telah diserahkan APD dan alat kesehatan oleh beberapa warga Entikong yang peduli dengan covid-19, Rahmat Subakti, Kepala KKP Pontianak kepada awak media mengatakan,”Tanggapan saya cukup baik berbahagia artinya begitu supportnya masyarakat terhadap program ini artinya ada kepedulian ini merupakan beban atau kerja bersama gitu ya, apa yang Pelintas-Pelintas ini bukan hanya beban pemerintah atau instansi lain, artinya mereka adalah saudara kita yang harus dilindungi dan diperiksa cek kesehatan sehingga bisa bersatu lagi dengan warga masyarakat kita,” ujarnya.

Rahmat Subakti menegaskan,”Terus terang saja bantuan dari masyarakat itu sangat berarti sekali bagi kita kata-kata yang kita dapatkan Kalau nggak salah bentuknya APD alat pelindung diri Artinya mereka juga peduli terhadap keselamatan petugas keselamatan siapapun yang terlibat dalam penanggulangan 19 ini,” tegasnya.

Ia menambahkan bahwa,”Sebetulnya kalau ini sifatnya sukarela ya kalaupun ada pasti kita terima akan tetapi kalau dari pemerintah insya Allah kita akan berusaha akan tetapi kalau ada kerelaan hati untuk berbagi seperti ini dianggap sebagai bentuk solidaritas sosial yang patut dihargai terima kasih,” pungkasnya. Saepul

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini