PERISTIWA | MEGAPOLITAN
“Metode pemadamannya, karena bangunan tinggi, kami gunakan mobil tangga tapi pemadaman awal dengan pompa dari bawah terlebih dahulu agar tidak terjadi perambatan,”
Lapan6Online | Jakarta : Masjid Raya Jakarta Islamic Center (JIC,red) di Jalan Kramat Jaya Raya, Kelurahan Tugu Utara, Koja, Jakarta Utara, dilalap sijago merah, pada Rabu (10/10/2022).
Video beredar di jejaring sosial Twitter dan WhatsApp. Akun Instagram @humasjakfire menyebutkan, kebakaran melanda bagian kubah Masjid Raya Jakarta Islamic Center.
Dalam video tersebut sijago merah melahap bagian kubah dibarengi asap beredar tampak api dan kepulan asap.
Dari informasi yang dihimpun, petugas Damkar Jakarta Utara langsung meluncur ke lokasi untuk memadamkan lahapan si jago merah.
Sekitar 10 unit Damkar dengan 55 personal saat ini dikershkan dalam Usaha pemadamsn ini.
Kepala Subdivisi Pengkajian JIC Paimun Karim mengatakan kubah Masjid Raya Jakarta Islamic Centre (JIC), Koja, Jakarta Utara, yang ambruk setelah kebakaran hebat pada Rabu (19/10/2022), memiliki 12 buah lampu kipas khas Betawi dengan bobot 1 ton.
Menurut Paimun, ambruknya kubah cukup cepat hanya dalam waktu kurang lebih setengah jam saat kubah terbakar sekitar pukul 15.15 WIB.
“Cepatnya kubah runtuh juga mungkin disebabkan oleh beratnya beban 12 buah lampu kipas khas Betawi dengan berat 1 ton,” ujar Paimun dalam keterangannya di Jakarta, pada Rabu (19/10/2022).
Kubah Masjid Raya JIC ambruk ke lantai dua dan puing-puingnya ada juga yang sampai ke lantai satu bangunan Masjid Raya JIC.
Paimun mengatakan perkiraan kebakaran kubah utama Masjid Raya JIC terjadi selepas salat Ashar. Api pertama kali membakar dari sisi barat kubah masjid. Namun, karena angin bertiup kencang, api dengan cepat membakar bagian lain dari badan kubah Masjid JIC.
Dugaan penyebab kebakaran berawal dari aktivitas pekerjaan perbaikan kubah. Per 26 Agustus 2022, Masjid Raya JIC sedang dalam masa renovasi yang dikerjakan oleh PT DASP yang ditunjuk oleh PT MSM berdasarkan surat nomor 017/MSM/VIII/2022 tanggal 19 Agustus 2022.
Penjabat (Pj) Gubernur Provinsi DKI Jakarta Heru Budi Hartono saat meninjau insiden kebakaran di Jakarta Islamic Center (JIC), Koja, Jakarta Utara, Rabu, tak menampik sedang ada pengerjaan las sesaat sebelum terjadinya kebakaran tersebut. Namun, Heru menjelaskan bahwa penyebab kebakaran masih dalam penelitian Polres Metro Jakarta Utara.
“Penyebabnya masih diteliti Kapolres Metro Jakarta Utara. Saya tadi mengecek. Objek terbakar adalah kubah. Apinya sudah dilokalisasi oleh Dinas Gulkarmat DKI Jakarta,” kata Heru saat meninjau lokasi kebakaran.
Api berhasil dipadamkan sekitar pukul 17.00 WIB. Kebakaran pun bisa dikendalikan oleh petugas Dinas Penanggulangan Kebakaran dan Penyelamatan (Gulkarmat) DKI Jakarta sehingga api tidak menjalar ke bangunan lain di sekitarnya, yakni Gedung Sosial Budaya dan Gedung Bisnis.
Paimun menyebutkan sejumlah dokumen dan perangkat komputer dari pengelola Masjid Raya JIC dan lembaga-lembaga agama Islam lainnya juga berhasil diamankan dan dipindahkan ke Perpustakaan di Gedung Sosial Budaya.
Kepala Dinas Gulkarmat Provinsi DKI Jakarta Satriadi Gunawan menerangkan sebanyak 21 unit pemadam kebakaran dengan 90 personel dikerahkan memadamkan api.
“Metode pemadamannya, karena bangunan tinggi, kami gunakan mobil tangga tapi pemadaman awal dengan pompa dari bawah terlebih dahulu agar tidak terjadi perambatan,” terangnya.
Akibat insiden tersebut, diungkapkannya kubah JIC roboh. Hingga api padam, dipastikannya tidak ada korban jiwa dalam insiden tersebut.
“Kerugiannya belum diketahui tetapi kubah terjatuh dengan fondasi di sekelilingnya,” tutup Satriadi Gunawan.
Sementara itu, Kepala Sudin Gulkarmat Jakarta Utara dan Kepulauan Seribu Rahmat Kristanto menyebutkan taksiran kerugian kebakaran masjid raya JIC mencapai kurang lebih Rp1 miliar.
Masjid JIC mulai dibangun pada tanggal 1 Oktober 2001 dan pertama kali dipakai untuk salat Jumat pada tanggal 9 September 2002 dan diresmikan pada tanggal 4 Maret 2002.
Masjid JIC selama dua dekade ini menjadi masjid kebanggaan masyarakat Jakarta. Aspek sejarahnya yang berdiri di eks lokasi lokalisasi Kramat Tunggak seluas 10,9 hektare menjadi fenomenal.
Ciri khas lainnya adalah bentang kubah Masjid JIC sebagai masjid dengan bentangan kubah tanpa tiang terpanjang se-Asia Tenggara yakni 66 meter. Saat ini area sekitar masjid sudah dipasangi garis polisi untuk pengamanan. (*GF/RIN/BBS)