EDUKASI | NUSANTARA
“Indonesia bukanlah negara yang kekurangan motivasi untuk belajar. Mulai dari pahlawan bangsa yang berasal dari Sabang hingga Merauke, semuanya memiliki semangat tinggi dalam meraih dan mengenyam pendidikan setinggi-tingginya,”
Lapan6OnlineSULSEL | Sanrobone | Takalar : Pendidikan adalah hak semua orang baik dari golongan mampu maupun tidak mampu. Faktor penentu yang paling utama adalah semangat belajar yang tinggi dan terus berjuang meraih kesuksesan.Faktanya setiap kesuksesan membutuhkan sebuah proses dan perjuangan yang sangat panjang. Tidak ada kesuksesan tanpa perjuangan dan bukan perjuangan jika tidak diiringi dengan jerih payah.
Dan sebenarnya, Indonesia bukanlah negara yang kekurangan motivasi untuk belajar. Mulai dari pahlawan bangsa yang berasal dari Sabang hingga Merauke, semuanya memiliki semangat tinggi dalam meraih dan mengenyam pendidikan setinggi-tingginya.
Bahkan banyak kata mutiara tentang pendidikan, contohnya adalah; “Tujuan pendidikan itu untuk mempertajam kecerdasan, memperkukuh kemauan serta memperhalus perasaan” dari Tan Malaka, “Belajar tanpa berpikir itu tidaklah berguna, tapi berpikir tanpa belajar itu sangatlah berbahaya!” dari Bung Karno, presiden pertama kita, hingga “Tut Wuri Handayani”nya Ki Hajar Dewantara yang kita sampai hafal pun, telah tertulis pada buku-buku sejarah kita.
Namun, mengapa peringkat pendidikan (dan hal-hal yang berkaitan dengan itu) kita berada dalam kondisi yang memprihatinkan dan menyedihkan? Mengapa peringkat rata-rata IQ Indonesia hanya menempati peringkat 130 dari 199 negara di dunia?Hal ini akibat fasilitas, sarana dan prasarana sekolah yang tidak maksimal, adalah SMP Negeri 1 Sanrobone yang berada di Kecamatan Sanrobone, Kabupaten Takalar, Provinsi Sulawesi Selatan.
“Guna kemajuan mutu serta kualitas pendidikan SMP Negeri 1 Sanrobone, Kecematan Sanrobone, Kabupaten Takalar, Provinsi Sulawesi Selatan, maka sangat di perlukan pembangunan halaman termasuk sarana prasarana sekolah,” terang H Syarifuddin, Kepala Sekolah kepada Lapan6online.com, pada Sabtu (25/02/2023).Lanjut H Syarifuddin ,”SMP N 1 Sanrobone tahun ajaran 2023 ini memiliki 332 siswa. Saya berharap ditahun 2023 ini bisa mendapatkan bantuan dari pemerintah setempat,” ujarnya.
Ia menjelaskan bahwa,”Program yang dibutuhkan SMP N 1 Sanrobone berupa RKB (ruang kelas baru,red), kamar mandi, dan pagar namun semua ini mustahil diprogram jika menggunakan anggaran dana bos. Besar harapan SMPN 1 Sanrobone tahun ini bisa diperhatikan sepenuhnya dengan senang keterbukaan hati akan menerima bantuan dan mendukung sepenuhnya baik melalui pemerintah setempat, pemerintah provinsi dan pusat maupun bantuan dari pihak perusahaan dalam hal membangun dunia pendidikan kami akan menerima dan sangat gembira,” jelas H Syarifuddin.
Bahkan, menurut H Syarifuddin pihaknya telah direkomendasikan oleh Kadis Pendidikan Kabupaten Takalar mengirimkan Proposal melalui Dapodik sudah dikirim ke Kemendikbud RI, namun sampai saat ini belum ada berita kabar. “Proposal tersebut yang ditujukan kepada Direktorat Sekolah Menengah Pertama, Kementerian Pedidikan dan Kebudayaan tertanggal 25 Januari 2023 melalui PT. Pos Indonesia. Harapan kami proposal tersebut disetujui,” harap H. Syarifuddin. (*Hendra/Red)