Beijing | Lapan6online.com : Ketegangan di kawasan Asia Pasifik memaksa China melakukan manuver uji tembak rudal balistik antar benua yang diluncukan dari Kapal Selam. Manuver ini sekaligus mempertegas kekuatan rudal balistik mereka yang mampu menjangkau seluruh daratan Amerika Serikat (AS).
China terdeteksi berhasil menguji coba peluncuran lanjutan rudal balistik antarbenua dari kapal selam atau submarine-launched intercontinental ballistic missile (SLBM) Ju Lang-3 atau JL-3. Uji tembak ini disebut-sebut yang pertama bagi rudal SLBM ini.
South China Morning Post dalam laporannya pada 13 Mei kemarin menyebutkan, rudal yang ditembakkan itu adalah rudal kapal selam JL-3 berkemampuan nuklir dengan jangkauan mencapai 12.000 km, berbahan bakar padat generasi ketiga yang dikembangkan China dengan kemampuan membawa 10 hulu ledak nuklir.
Meski media ini tidak merinci kapan dan dimana uji tembak itu dilakukan. Tetapi Beijing mengakui secara resmi sedang mengembangkan SLBM JL-3 atau dikenal sebagai Big Wave.
Senada dengan kesiapan perang angkatan bersenjata China, para pengamat militer di negara itu mengatakan uji tembak JL-3 sebagai tanggapan terhadap sikap Presiden AS Donald Trump yang keras terhadap Tiongkok.
Sebelumnya pada 2018 dan 2019, Beijing pernah menguji tembak SLBM JL-2 yang memiliki jangkauan 7.400 km. Kemampuan Kapal selam ini berhasil menunjukkan kekuatan nuklir berbasis laut yang seimbang dengan AS dan Rusia.
Sejauh ini belum ada reaksi AS atas uji tembak rudal balistik JL-3. Tetapi hilir mudiknya pembom B-1B Lancer AS di kawasan sengketa Laut China Selatan mempertegas penentangan AS atas klaim kedaulatan sepihak China atas kawasan panas itu.
(RedHuge/Lapan6online)