PERISTIWA
“Awas kau dekati C lagi maka ku bunuh kau” Sebuah kata ancaman seorang oknum Guru kepada anak didiknya, apa iya jaman milenial, jaman digital semakin tidak ada aturan?”
Sanggau | KALBAR | Lapan6Online : Sambil meneteskan air mata ANG (50) orang tua dari A (16) siswa kelas 11 IPS SMAN 1 Sekadau menuturkan bahwa anaknya A mengalami gangguan mental dan psikologi sejak mengalami perundungan oleh oknum guru kelas dan guru Bimbingan Pelajar (BP).
ANG pun memperlihatkan bukti-bukti berupa screenshot chat pengancaman dan surat hasil tes pemeriksaan pemakaian narkoba dari BNN Sanggau.
Perlu untuk diketahui pada bulan November 2023 A mendapat ancaman baik secara langsung maupun tidak langsung dari guru IPS berinisial FJR dengan bahasa “Awas kau dekati C lagi maka ku bunuh kau”.
C (17) merupakan siswi SMAN 1 Sekadau kelas 12 IPS. A pun membantah jika dirinya tidak pernah mendekati siswi bernama C tersebut.
“Karena banyaknya ancaman dari guru IPS berinisial FJR yang ditujukan kepada A melalui siswa-siswi disekolah SMAN 1 Sekadau membuat A ketakutan, mentalnya shock dan tidak mau masuk sekolah,” tutur ANG kepada media ini, pada Rabu,(1/05/2024) siang.
Lebih lanjut lagi ANG menceritakan pada bulan Maret 2024, A putra nya itu kembali dituduh menggunakan narkoba oleh guru BP berinisial YY.
“Kami selaku orang tuanya A membawa A ke BNN Sanggau untuk dilakukan test penggunaan narkoba dan setelah dilakukan test hasilnya negatif,” tegas ANG.
Bulan April 2024 lalu orang tua A mendatangi kepala sekolah SMAN 1 Sekadau untuk menanyakan perihal ancaman pembunuhan dan tuduhan pemakaian narkoba yang ditujukan kepada anaknya A. Namun kepala sekolah hanya diam dan tidak menanggapi pertanyaan orang tua A tersebut.
Kepala sekolah SMAN 1 Sekadau hanya menjamin keselamatan jiwa A secara lisan. Tidak ada sebuah upaya ataupun itikad baik kepala sekolah untuk mempertemukan guru-guru tersebut dengan A guna mencari solusi penyelesaiannya.
Pihak keluarga didampingi penasehat hukum Sujanto SH dalam waktu dekat akan segera melaporkan nya ke pihak kepolisian mengenai masalah yang sudah di alami oleh anaknya itu.
“Mengenai bukti dan keterangan saksi-saksi sudah kami siapkan, ucap Sujanto SH.
Infokalbar (Media Group Jaringan Lapan6Online.com,red) pun mencoba menghubungi kepala sekolah SMAN 1 Sekadau melalui pesan chat WhatsApp untuk minta keterangan dan konfirmasinya namun dia mengatakan sedang ada kegiatan di Pontianak.
“Maaf saya lagi ada kegiatan di Pontianak, kita cari tahu dulu kebenarannya bukan kesalahannya,” kata dia kepada infokalbar (Media Group Jaringan Lapan6Online.com,red), pada Jumat (3/5/24).
Hingga berita ini dimuat demi menjaga keselamatan anaknya maka A telah dipindahkan ke sekolah lain. (*Tasya/Saepul/Fahry)