Parah! Terkait Nasib Pasien, Farman DPRD Bengkayang : IDI Harus Evaluasi Kinerja Para Dokter di 2 RS Tersebut

0
34
Farman, Anggota DPRD Kabupaten Bengkayang dari Partai Perindo/Foto : Ist.
”Saya selaku anggota DPRD Kabupaten Bengkayang sangat kecewa atas apa yang di sampai kan oleh dokter jaga di Rumah Sakit Harapan Bersama dan berharap jangan ada lagi pasien yang kejadian nya sama seperti yang saya bawa malam ini,”

Singkawang | KALBAR | Lapan6Online : Ada keputusan Medis yang berbeda dari Rumah Sakit Harapan Bersama Singkawang dan Rumah Sakit Vincentius Singkawang kini menjadi pertanyaan masyarakat.

Seperti dikutip dari laman redaksi Soeara Keadilan News, pada Rabu,(03/05/2023) kemarin dijelaskan oleh Farman, Anggota DPRD Kabupaten Bengkayang dari Partai Perindo merasa sangat kecewa atas pelayanan dokter jaga IGD Harapan Bersama Kota Singkawang Kalimantan Barat yang bertugas, pada Rabu (3/5/2023) sekira pukul 02.00 dini hari.

Farman,S.H anggota DPRD Kabupaten Bengkayang yang juga ikut mengantar pasien bernama Ipan Pirnanda, warga Desa Lemukutan, RT 004/RW 003 Dusun Karang Utara, mengatakan,”Sesampainya kita di Rumah Sakit Harapan bersama membawa pasien dengan menggunakan ambulance partai perindo pasien di periksa oleh dokter yang jaga,” terangnya.

Lebih lanjut, Farman menjelaskan bahwa,“Berselang beberapa waktu dokter tersebut mengatakan pasien tidak ada indikasi untuk di rawat inap lalu kami di sarankan untuk membawa pasien pulang, merasa orang tua pasien kurang puas dengan jawaban dokter jaga di rumah sakit harapan bersama lalu mereka berkompromi minta di bawa ke rumah sakit lain, lalu saya membawa lah pasien ke Rumah Sakit Vensentius, sesampainya di rumah sakit Vincentius di periksa oleh dokter jaga mengatakan ada gejala penyakit usus buntu,” jelas Farman,S.H.

Ia menambahkan,”Saya selaku anggota DPRD Kabupaten Bengkayang sangat kecewa atas apa yang di sampai kan oleh dokter jaga di Rumah Sakit Harapan Bersama dan berharap jangan ada lagi pasien yang kejadian nya sama seperti yang saya bawa malam ini, mereka itu udah di sumpah untuk melayani masyarakat tapi bukti nya apa,” tambahnya.

Atas kejadian ini, diminta Ikatan Dokter Indonesia (IDI) untuk segera evaluasi kinerja pada dokter dirumah sakit bersangkutan.

Saat berita ini dipublikasi, belum dapat keterangan dari pihak Rumah Sakit. (*YULIZAR)