MEGAPOLITAN
“Semangat yang ditunjukkan oleh rekan-rekan disabilitas ini harus menjadi inspirasi bagi kita semua untuk terus berusaha mewujudkan kehidupan yang lebih baik bagi generasi mendatang,”
Jakarta | Lapan6Online : Dalam rangka memperingati Hari Sejuta Pohon dan Hari Lingkungan Hidup Indonesia, Jaksa Agung Muda Intelijen (Jamintel) Kejaksaan RI, Prof Dr Reda Manthovani SH LLM, bersama dengan Penyandang Disabilitas dari kelompok Disability Seven Summits melaksanakan penanaman seribu pohon mangrove di Pantai Indah Kapuk, Jakarta.
Kegiatan ini merupakan bentuk sinergi antara pemerintah, aparat penegak hukum, dunia usaha, organisasi kemasyarakatan, dan seluruh elemen masyarakat dalam meningkatkan kesadaran akan pentingnya pelestarian lingkungan hidup.
Sementara itu, JAM-Intelijen Reda Manthovani dalam sambutannya menyampaikan apresiasi kepada seluruh pihak yang telah berpartisipasi dalam menyukseskan acara ini.
Secara khusus, ia memberikan penghormatan kepada para penyandang disabilitas yang tergabung dalam Disability Seven Summits, yang dengan semangatnya telah menunjukkan bahwa tidak ada batasan dalam berkontribusi terhadap pelestarian lingkungan.
“Semangat yang ditunjukkan oleh rekan-rekan disabilitas ini harus menjadi inspirasi bagi kita semua untuk terus berusaha mewujudkan kehidupan yang lebih baik bagi generasi mendatang,” ujar Reda Manthovani.
Penanaman mangrove memiliki arti strategis tidak hanya dalam menjaga keseimbangan ekosistem pesisir, tetapi juga dalam memperkuat kesadaran hukum masyarakat dalam upaya perlindungan lingkungan hidup.
Dengan semakin kuatnya kontrol masyarakat terhadap isu-isu lingkungan, diharapkan dapat mengurangi tindakan perusakan alam yang berdampak buruk bagi perekonomian dan kesejahteraan masyarakat luas.
Selain sebagai langkah nyata dalam melestarikan lingkungan, kegiatan ini juga menjadi simbol dari kehidupan yang inklusif, di mana tidak ada seorang pun yang tertinggal dalam upaya membangun ekosistem yang lebih baik.
“Mangrove, yang memiliki berbagai manfaat ekologis seperti mencegah abrasi, menyerap gas karbon dioksida, serta menjadi habitat bagi beragam biota laut dan darat, menjadi representasi harmoni antara manusia dan alam,” ujar JAM-Intelijen.
Pada kesempatan itu, JAM-Intelijen mengajak seluruh elemen masyarakat untuk terus mendukung inisiatif positif seperti yang dilakukan Disability Seven Summits.
“No mountain is too high for the strong spirit to climb. Tidak ada gunung yang terlalu tinggi bagi jiwa yang kuat untuk menaklukkannya,” tutupnya.
Dengan kegiatan ini, diharapkan semakin banyak pihak yang tergerak untuk berkontribusi dalam menjaga kelestarian alam serta mendukung kehidupan yang inklusif bagi semua orang.
Acara ini dihadiri oleh berbagai tokoh penting, termasuk Wakil Menteri Lingkungan Hidup Diaz Hendropriyono, Ketua Komisi Nasional Disabilitas Dante Rigmalia, Perwakilan Direksi Media TEMPO, serta berbagai aktivis lingkungan dan komunitas sosial lainnya. (*Kop/Syamsuri/MasTe/Lpn6)