Pembantaian Umat Muslim India, Pemerintah Indonesia Diminta Bersuara Keras di PBB

0
48
Mohammad Zubair, pria Muslim di New Delhi, India, dihajar hingga pingsan oleh massa garis keras Hindu selama kerusuhan komunal pecah. Foto/REUTERS/Danish Siddiqui.
“Selayaknya pemerintah Indonesia mengagendakan persoalan ini di sana karena persoalan kemanusiaan terus menggerus perdamaian internal di sejumlah negara,”

Jakarta, Lapan6online.com – Pengamat hubungan internasional Universitas Paramadina, Dinna Prapto Raharjo meminta pemerintah Indonesia  bersuara keras soal konflik rasial di India. Alasannya karena Indonesia UNHRC (Dewan HAM) dan UNHSC (Dewan Keamanan PBB).

“Selayaknya pemerintah Indonesia mengagendakan persoalan ini di sana karena persoalan kemanusiaan terus menggerus perdamaian internal di sejumlah negara,” kata Dinna, Senin (2/3)

Menurutnya, apa yang terjadi di India tidak jauh berbeda dengan Myanmar. Maka dari itu, sebaiknya pemerintah Indonesia mengagendakan persoalan yang telah menewasan puluhan orang itu sebagai agenda politik luar negeri.

Ia juga Dinna menjelaskan komitmen pemerintah pusat terlihat lemah, padahal menghadapai persoalan kemanusiaan seperti yang terjadi di India butuh komitmen kuat bagi setiap negara untuk membantu menciptakan perdamaian.

“Komitmen pemerintah pusat untuk urusan luar negeri terbilang lemah, padahal mendorong isu seperti ini di tingkat global butuh “stamina kuat” dan “endurance tinggi” maka bisa saja Kemenlu memilih jalan praktis untuk tidak reaktif dan bersifat wait & see,” ujarnya. (Red/Lapan6online.com)

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini